Ramos, Sundulan Maut dan Bola Emas
A
A
A
MADRID - Bukan Cristiano Ronaldo yang menjadi bintang di Piala Dunia Antarklub 2014. Tapi, bek Sergio Ramos yang mencetak gol pembuka kemenangan Real Madrid 2-0 atas San Lorenzo pada final di Stade de Marrakech, Maroko, Sabtu (20/12/2014).
Ramos sudah mendekati status legendaris bagi Real Madrid. Betapa tidak. Sundulan mautnya memanfaatkan umpan Toni Kroos pada menit ke-37 itu membuka jalan Los Blancos merebut gelar keempatnya sepanjang tahun 2014. Gol Ramos digandakan Gareth Bale yang mendapat assist Isco menit ke-51.
Peran Ramos di laga-laga krusial tak diragukan. Pemain kelahiran Camas, Sevilla, 30 Maret 1986 itu juga mencetak gol pembuka dengan kepalanya di semifinal saat melumat Cruz Azul 4-0. Dua gol yang dicetaknya sepanjang turnamen sejajar dengan Gareth Bale dan penyerang Cruz Azul Gerardo Torrado sebagai top skor.
Saat melawan San Lorenzo, teriakan “sang juara, sang juara!” serta tepukan riuh menggema di Stade de Marrakech mengiringi langkah Ramos saat ditarik keluar dan digantikan Raphael Varane pada menit ke-89.
Tak heran bila kemudian Ramos dinobatkan sebagai pemain terbaik di turnamen itu. Ramos mendapat trofi Bola Emas (Golden Ball) Piala Dunia Antarklub 2014, mengungguli rekan setimnya Cristiano Ronaldo, yang meraih Bola Perak, serta Vicelich (Auckland City) yang mendapat Bola Perunggu. Presiden Real Madrid Florentino Perez yang menyerahkan trofi Bola Emas kepada Ramos.
"Saya berhasil merebut La Decima (gelar ke-10 Liga Champions), yang telah bertahun-tahun dinantikan. Berkat itu kami bisa bermain di Piala Dunia Antarklub, sekaligus menjadi yang terbaik. Target saya adalah melakukan tugas saya di lini pertahanan dengan baik dan memberikan sumbangan dengan gol adalah sangat luar biasa," kata Ramos dalam laman resmi tim.
Madrid tak hanya meraih gelar juara dan memenangi FIFA Fair Play Award, juga mencatat rekor 22 kemenangan beruntun. Dalam setahun (2014) ini, Los Blancos sudah menumpulkan empat trofi, yakni Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Raja, dan Piala Dunia Antarklub.
Empat trofi itu merupakan rekor baru, karena sebelumnya dalam setahun kalender paling banyak Madrid memperoleh tiga trofi yakni tahun 1957 saat memenangi Piala Champions (Piala Eropa), La Liga, dan Latin Cup. Lalu, tahun 1989, memenangi La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Terakhir, tahun 2002, memenangi Liga Champions (Piala Eropa kesembilan), Piala Super Eropa, dan Piala Intercontinental.
"Ini hari yang spesial bagi semua Madridistas dan itu adalah hasil perjuangan. Saya pribadi sangat bahagia. Ini satu tahun luar biasa. Jelas, jika bisa membantu di semifinal dan di final tentu suatu yang istimewa. Pada akhirnya, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras kolektif," ucap Ramos yang telah mengemas 10 gol di semua kompetisi selama 2014, terbanyak di antara bek lain di La Liga.
Ramos sudah mendekati status legendaris bagi Real Madrid. Betapa tidak. Sundulan mautnya memanfaatkan umpan Toni Kroos pada menit ke-37 itu membuka jalan Los Blancos merebut gelar keempatnya sepanjang tahun 2014. Gol Ramos digandakan Gareth Bale yang mendapat assist Isco menit ke-51.
Peran Ramos di laga-laga krusial tak diragukan. Pemain kelahiran Camas, Sevilla, 30 Maret 1986 itu juga mencetak gol pembuka dengan kepalanya di semifinal saat melumat Cruz Azul 4-0. Dua gol yang dicetaknya sepanjang turnamen sejajar dengan Gareth Bale dan penyerang Cruz Azul Gerardo Torrado sebagai top skor.
Saat melawan San Lorenzo, teriakan “sang juara, sang juara!” serta tepukan riuh menggema di Stade de Marrakech mengiringi langkah Ramos saat ditarik keluar dan digantikan Raphael Varane pada menit ke-89.
Tak heran bila kemudian Ramos dinobatkan sebagai pemain terbaik di turnamen itu. Ramos mendapat trofi Bola Emas (Golden Ball) Piala Dunia Antarklub 2014, mengungguli rekan setimnya Cristiano Ronaldo, yang meraih Bola Perak, serta Vicelich (Auckland City) yang mendapat Bola Perunggu. Presiden Real Madrid Florentino Perez yang menyerahkan trofi Bola Emas kepada Ramos.
"Saya berhasil merebut La Decima (gelar ke-10 Liga Champions), yang telah bertahun-tahun dinantikan. Berkat itu kami bisa bermain di Piala Dunia Antarklub, sekaligus menjadi yang terbaik. Target saya adalah melakukan tugas saya di lini pertahanan dengan baik dan memberikan sumbangan dengan gol adalah sangat luar biasa," kata Ramos dalam laman resmi tim.
Madrid tak hanya meraih gelar juara dan memenangi FIFA Fair Play Award, juga mencatat rekor 22 kemenangan beruntun. Dalam setahun (2014) ini, Los Blancos sudah menumpulkan empat trofi, yakni Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Raja, dan Piala Dunia Antarklub.
Empat trofi itu merupakan rekor baru, karena sebelumnya dalam setahun kalender paling banyak Madrid memperoleh tiga trofi yakni tahun 1957 saat memenangi Piala Champions (Piala Eropa), La Liga, dan Latin Cup. Lalu, tahun 1989, memenangi La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Terakhir, tahun 2002, memenangi Liga Champions (Piala Eropa kesembilan), Piala Super Eropa, dan Piala Intercontinental.
"Ini hari yang spesial bagi semua Madridistas dan itu adalah hasil perjuangan. Saya pribadi sangat bahagia. Ini satu tahun luar biasa. Jelas, jika bisa membantu di semifinal dan di final tentu suatu yang istimewa. Pada akhirnya, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras kolektif," ucap Ramos yang telah mengemas 10 gol di semua kompetisi selama 2014, terbanyak di antara bek lain di La Liga.
(sha)