Kado Natal
A
A
A
STOKE - Sukses mengalahkan Stoke City 2-0 di Britannia Stadium, Selasa (23/12), bermakna spesial bagi Chelsea. Tim berjuluk The Blues itu selalu finis sebagai juara kala menguasai puncak klasemen menjelang Natal.
Dua gol yang disarangkan oleh John Terry pada menit kedua dan Cesc Fabregas (78) membuat Chelsea merayakan Natal sebagai pemuncak klasemen sementara Liga Primer dengan koleksi 42 poin. Mereka unggul tiga poin dari pesaing terdekatnya, Manchester City (Man City), yang berada di posisi kedua.
Sepanjang era Liga Primer, The Blues menduduki puncak klasemen Liga Primer saat Natal sebanyak tiga kali, yakni musim 2004/2005, 2005/2006, dan 2009/2010. Hasilnya, pada akhir musim pada tiga periode tersebut, Chelsea keluar sebagai juara. Kans Chelsea menjadi juara didukung oleh statistik lain.
Tercatat, tujuh dari 10 tim terakhir yang memuncaki klasemen saat Natal selalu menjadi juara Liga Primer. Selain Chelsea, sang Pelatih Jose Mourinho juga memiliki catatan yang tidak kalah mentereng ketika memasuki periode Natal. Dia telah memimpin tim yang ditanganinya menempati posisi puncak saat Natal sebanyak tujuh kali.
Hebatnya, The Special One selalu sukses mempersembahkan gelar juara liga, yakni ketika membesut FC Porto (2002/2003, 2003/2004), Chelsea (2004/2005, 2005/2006), Inter Milan (2008/2009, 2009/2010), dan Real Madrid (2011/2012). Kendati merasa puas dengan performa timnya, Mou mengatakan bahwa kemenangan atas Stoke tidak diraih dengan mudah.
Dia menilai, mencetak gol pada awal pertandingan memang penting. Namun, itu tidak berarti banyak karena Stoke mendapatkan dukungan besar fans di Britannia Stadium. Menurut dia, Chelsea harus berjuang ekstrakeras dan mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya.
“Kemenangan ini tidak sekadar meraih tiga poin. Bukan hanya karena sulit meraih kemenangan di sini, melainkan Anda memerlukan lebih dari kualitas. Hanya dengan kinerja yang hebat, kami bisa meraih kesuksesan atas Stoke,” ungkap Mou, dilansir ESPN . Tiga poin atas Stoke membuat peluang Chelsea melanjutkan rekor bagus mereka saat Natal terbuka lebar.
Namun, Mou meminta pasukannya untuk tidak berpuas diri. Maklum, setelah Stoke, The Blues telah ditunggu oleh jadwal pertandingan yang padat. Mereka akan berhadapan dengan West Ham United pada laga Boxing Day, Jumat (26/12), Southampton, Minggu (28/12), dan Tottenham Hotspur, 2 Januari mendatang. Karena itu, Mou berharap Chelsea dapat berkonsentrasi penuh, khususnya saat menjamu West Ham di Stamford Bridge.
“Sekarang kami harus fokus untuk menghadapi tiga pertandingan berikutnya. Berhadapan dengan tim asuhan Sam Allardyce (West Ham) membutuhkan sebuah kerja keras dan kami harus mengatasinya. Tiga poin atas Stoke hanya sebuah keuntungan kecil. Itu hanya sebuah bantalan kecil yang melindungi kami. Yang jelas, kami pulang dengan bahagia,” tandasnya.
Di kubu lawan, kekalahan dari Chelsea membuat Stoke mogok di peringkat 13 klasemen sementara dengan koleksi 19 poin. Hasil minor itu jelas menjadi modal buruk bagi skuad asuhan Mark Hughes. Pasalnya, tim berjuluk The Potters tersebut akan menghadapi Everton, West Bromwich Albion, dan Manchester United.
Alimansyah
Dua gol yang disarangkan oleh John Terry pada menit kedua dan Cesc Fabregas (78) membuat Chelsea merayakan Natal sebagai pemuncak klasemen sementara Liga Primer dengan koleksi 42 poin. Mereka unggul tiga poin dari pesaing terdekatnya, Manchester City (Man City), yang berada di posisi kedua.
Sepanjang era Liga Primer, The Blues menduduki puncak klasemen Liga Primer saat Natal sebanyak tiga kali, yakni musim 2004/2005, 2005/2006, dan 2009/2010. Hasilnya, pada akhir musim pada tiga periode tersebut, Chelsea keluar sebagai juara. Kans Chelsea menjadi juara didukung oleh statistik lain.
Tercatat, tujuh dari 10 tim terakhir yang memuncaki klasemen saat Natal selalu menjadi juara Liga Primer. Selain Chelsea, sang Pelatih Jose Mourinho juga memiliki catatan yang tidak kalah mentereng ketika memasuki periode Natal. Dia telah memimpin tim yang ditanganinya menempati posisi puncak saat Natal sebanyak tujuh kali.
Hebatnya, The Special One selalu sukses mempersembahkan gelar juara liga, yakni ketika membesut FC Porto (2002/2003, 2003/2004), Chelsea (2004/2005, 2005/2006), Inter Milan (2008/2009, 2009/2010), dan Real Madrid (2011/2012). Kendati merasa puas dengan performa timnya, Mou mengatakan bahwa kemenangan atas Stoke tidak diraih dengan mudah.
Dia menilai, mencetak gol pada awal pertandingan memang penting. Namun, itu tidak berarti banyak karena Stoke mendapatkan dukungan besar fans di Britannia Stadium. Menurut dia, Chelsea harus berjuang ekstrakeras dan mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya.
“Kemenangan ini tidak sekadar meraih tiga poin. Bukan hanya karena sulit meraih kemenangan di sini, melainkan Anda memerlukan lebih dari kualitas. Hanya dengan kinerja yang hebat, kami bisa meraih kesuksesan atas Stoke,” ungkap Mou, dilansir ESPN . Tiga poin atas Stoke membuat peluang Chelsea melanjutkan rekor bagus mereka saat Natal terbuka lebar.
Namun, Mou meminta pasukannya untuk tidak berpuas diri. Maklum, setelah Stoke, The Blues telah ditunggu oleh jadwal pertandingan yang padat. Mereka akan berhadapan dengan West Ham United pada laga Boxing Day, Jumat (26/12), Southampton, Minggu (28/12), dan Tottenham Hotspur, 2 Januari mendatang. Karena itu, Mou berharap Chelsea dapat berkonsentrasi penuh, khususnya saat menjamu West Ham di Stamford Bridge.
“Sekarang kami harus fokus untuk menghadapi tiga pertandingan berikutnya. Berhadapan dengan tim asuhan Sam Allardyce (West Ham) membutuhkan sebuah kerja keras dan kami harus mengatasinya. Tiga poin atas Stoke hanya sebuah keuntungan kecil. Itu hanya sebuah bantalan kecil yang melindungi kami. Yang jelas, kami pulang dengan bahagia,” tandasnya.
Di kubu lawan, kekalahan dari Chelsea membuat Stoke mogok di peringkat 13 klasemen sementara dengan koleksi 19 poin. Hasil minor itu jelas menjadi modal buruk bagi skuad asuhan Mark Hughes. Pasalnya, tim berjuluk The Potters tersebut akan menghadapi Everton, West Bromwich Albion, dan Manchester United.
Alimansyah
(ftr)