Pardew Siap Tinggalkan Kenyamanan Newcastle
A
A
A
Newcastle United jauh lebih besar ketimbang Crystal Palace. Karena itu, mustahil rasanya Alan Pardew memilih meninggalkan kenyamanan St James’ Park dan hengkang ke Selhurst Park. Namun, semua mungkin terjadi di sepak bola.
Dalam dunia di mana pengaruh uang begitu kuat, masih ada romantisme yang beredar sehingga seseorang mengambil langkah kurang masuk akal. Setidaknya itulah yang mendasari spekulasi media Inggris. Ikatan emosional Pardew dengan Palace membuat dia dirumorkan berniat berganti haluan karier. Pardew merasakan periode terbaik dalam profesinya sebagai pemain bersama The Eagles.
Dia mencetak gol kemenangan 4-3 atas Liverpool pada perpanjangan waktu semifinal Piala FA 1990. Tahun sebelumnya Pardew membawa tim promosi ke Divisi I (kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Inggris sebelum Liga Primer). Setelah melatih, Pardew menunggu kesempatan menangani Palace.
Kesempatan itu belum muncul hingga Sabtu (27/12) menyusul pemecatan Neil Warnock. Palace dikabarkan menetapkan namanya sebagai kandidat utama. Niat mereka tidak main-main. Menurut Telegraph, Palace siap mengeluarkan 5 juta pounds demi menebus kontrak Pardew bersama The Magpies. Pardew tidak menutup opsi ini. Dia sadar hubungannya dengan Newcastle tidak baik.
Dia sempat menjadi kambing hitam ketika Newcastle berkutat di zona degradasi pada awal 2014/2015. Reputasinya makin tercoreng seusai kegagalan memetik kemenangan pada empat Derby Tyneside terakhir melawan Sunderland. Isu kepergian Pardew makin terasa seusai dirinya absen pada konferensi pers wajib laga melawan Everton, Minggu (28/12).
Pada kesempatan itu dia mengirim asistennya, John Carver, untuk menghadapi kuli tinta. Perilaku Pardew dicurigai karena Newcastle berjaya 3-2 dan naik ke peringkat 9 klasemen sementara. ”Saya sedang makan pie saat dia meminta saya memberi pernyataan pada wartawan,” kata Carver.
Harley Ikhsan
Dalam dunia di mana pengaruh uang begitu kuat, masih ada romantisme yang beredar sehingga seseorang mengambil langkah kurang masuk akal. Setidaknya itulah yang mendasari spekulasi media Inggris. Ikatan emosional Pardew dengan Palace membuat dia dirumorkan berniat berganti haluan karier. Pardew merasakan periode terbaik dalam profesinya sebagai pemain bersama The Eagles.
Dia mencetak gol kemenangan 4-3 atas Liverpool pada perpanjangan waktu semifinal Piala FA 1990. Tahun sebelumnya Pardew membawa tim promosi ke Divisi I (kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Inggris sebelum Liga Primer). Setelah melatih, Pardew menunggu kesempatan menangani Palace.
Kesempatan itu belum muncul hingga Sabtu (27/12) menyusul pemecatan Neil Warnock. Palace dikabarkan menetapkan namanya sebagai kandidat utama. Niat mereka tidak main-main. Menurut Telegraph, Palace siap mengeluarkan 5 juta pounds demi menebus kontrak Pardew bersama The Magpies. Pardew tidak menutup opsi ini. Dia sadar hubungannya dengan Newcastle tidak baik.
Dia sempat menjadi kambing hitam ketika Newcastle berkutat di zona degradasi pada awal 2014/2015. Reputasinya makin tercoreng seusai kegagalan memetik kemenangan pada empat Derby Tyneside terakhir melawan Sunderland. Isu kepergian Pardew makin terasa seusai dirinya absen pada konferensi pers wajib laga melawan Everton, Minggu (28/12).
Pada kesempatan itu dia mengirim asistennya, John Carver, untuk menghadapi kuli tinta. Perilaku Pardew dicurigai karena Newcastle berjaya 3-2 dan naik ke peringkat 9 klasemen sementara. ”Saya sedang makan pie saat dia meminta saya memberi pernyataan pada wartawan,” kata Carver.
Harley Ikhsan
(ars)