Bekas 'Bapak Asuh' tak Terkejut Gerrard Tinggalkan Anfield
A
A
A
LIVERPOOL - Gerard Houillier mengaku tidak terkejut dengan keputusan Steven Gerrard memutuskan untuk meninggalkan Liverpool musim ini. Houillier adalah bekas bapak asuh alias pelatih Gerrard saat musim 1998 sampai 2004.
Houillier adalah orang penting dalam karir Gerrard mengarungi Liga Primer Inggris. Atas kepercayaannya pulalah Gerrard mengawali debut pada 1998 dan menjadikannya kapten pada 2002 silam.
"Saya hanya setengah terkejut dengan kabar tersebut, sebab saya tahu dia ingin mencari tantangan baru. Namun dengan usianya yang sekarang ini, setidaknya dia harus memikirkan masa depannya setelah berkarir di sepakbola," ungkap Houillier dalam wawancara dengan skysport, Jumat (2/1/2015).
Pelatih berkebangsaan Prancis itu menambahkan jika dirinya tahu kalau Gerrard sudah tidak mau lagi bermain di Liverpool. "Dia ingin mencari hal yang beda. Dia tidak mau untuk tetap bertahan di Liga Primer, jadi secara keseluruhan saya tidak terkejut dengan keputusannya untuk pergi."
Sebagai pemain tengah dan kapten, di mata Houillier, Gerrard mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi di klub. "Dia adalah inspirator dan banyak pemain yang ingin mengikutinya. Kenangan yang tidak bisa dilupakan saat menjadi juara Liga Champions pada 2005. Dia suka berpikir soal tim pertama. Dia adalah seseorang yang baik buat semua rekannya dan buat Liverpool sendiri hal ini akan menjadi kehilangan terbesar."
"Mungkin Gerrard telah melakukan hal yang benar untuk beristirahat dari Liverpool. Mungkin saja, setelah ini ia akan melewati kualifikasi dan ikut pelatihan untuk menjadi pelatih. Saya pun tidak akan terkejut jika suatu hari nanti Gerrard akan menjadi pelatih di Anfield," tambah Houillier.
Soal loyalitas, Houillier memuji mantan anak asuhnya itu. Gerrard mempunyai komitmen sejak usia muda dan mempunyai keinginan yang tinggi. Kepribadian Gerrard disebutnya sebagai hal yang unik.
"Kami sudah melihatnya sejak bermain di kelompok usia 19 tahun dan kami memintanya untuk bergabung dengan tim pertama. Kami bisa melihatnya saat berlatih kalau dia cepat berkembang. Saya memainkannya di posisi bek kanan di awal tapi perannya ada di posisi gelandang. Dia sendiri mengerti harus hidup dengan pekerjaannya dan tidak menggunakan pekerjaannya untuk hidup. Dia mengabdikan diri untuk sepak bola dan itu sebabnya mengapa dia sukses. Dia menjadi pemain kelas dunia sebab dia banyak melakukan pengorbanan."
Houillier adalah orang penting dalam karir Gerrard mengarungi Liga Primer Inggris. Atas kepercayaannya pulalah Gerrard mengawali debut pada 1998 dan menjadikannya kapten pada 2002 silam.
"Saya hanya setengah terkejut dengan kabar tersebut, sebab saya tahu dia ingin mencari tantangan baru. Namun dengan usianya yang sekarang ini, setidaknya dia harus memikirkan masa depannya setelah berkarir di sepakbola," ungkap Houillier dalam wawancara dengan skysport, Jumat (2/1/2015).
Pelatih berkebangsaan Prancis itu menambahkan jika dirinya tahu kalau Gerrard sudah tidak mau lagi bermain di Liverpool. "Dia ingin mencari hal yang beda. Dia tidak mau untuk tetap bertahan di Liga Primer, jadi secara keseluruhan saya tidak terkejut dengan keputusannya untuk pergi."
Sebagai pemain tengah dan kapten, di mata Houillier, Gerrard mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi di klub. "Dia adalah inspirator dan banyak pemain yang ingin mengikutinya. Kenangan yang tidak bisa dilupakan saat menjadi juara Liga Champions pada 2005. Dia suka berpikir soal tim pertama. Dia adalah seseorang yang baik buat semua rekannya dan buat Liverpool sendiri hal ini akan menjadi kehilangan terbesar."
"Mungkin Gerrard telah melakukan hal yang benar untuk beristirahat dari Liverpool. Mungkin saja, setelah ini ia akan melewati kualifikasi dan ikut pelatihan untuk menjadi pelatih. Saya pun tidak akan terkejut jika suatu hari nanti Gerrard akan menjadi pelatih di Anfield," tambah Houillier.
Soal loyalitas, Houillier memuji mantan anak asuhnya itu. Gerrard mempunyai komitmen sejak usia muda dan mempunyai keinginan yang tinggi. Kepribadian Gerrard disebutnya sebagai hal yang unik.
"Kami sudah melihatnya sejak bermain di kelompok usia 19 tahun dan kami memintanya untuk bergabung dengan tim pertama. Kami bisa melihatnya saat berlatih kalau dia cepat berkembang. Saya memainkannya di posisi bek kanan di awal tapi perannya ada di posisi gelandang. Dia sendiri mengerti harus hidup dengan pekerjaannya dan tidak menggunakan pekerjaannya untuk hidup. Dia mengabdikan diri untuk sepak bola dan itu sebabnya mengapa dia sukses. Dia menjadi pemain kelas dunia sebab dia banyak melakukan pengorbanan."
(bbk)