Krisis Total
A
A
A
BARCELONA - Krisis belum bersedia meninggalkan Barcelona. Di awal tahun, suhu Camp Nou justru semakin hangat dengan pemecatan Andoni Zubizarreta dari kursi direktur olahraga dan pengunduran diri Carles Puyol.
Cukup banyak hal kurang menyenangkan dialami Barcelona selama empat pekan terakhir. Mereka sempat ditahan Getafe 0-0 pada pertengahan Desember. Lalu, ditolaknya banding oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait larangan membeli pemain selama dua bursa transfer 2015.
Kesialan bertambah dengan kekalahan 0-1 dari Real Sociedad. Sekarang, masalah baru muncul akibat didepaknya Zubizarreta. “Presiden Barcelona (Josep Maria Bartomeu) memutuskan mengakhiri kontrak direktur olahraga (Zubizarreta). Presiden, atas nama klub, mengucapkan terima kasih atas kontribusi, dedikasi, dan profesionalismenya selama empat tahun terakhir demi kemajuan klub ini,” bunyi pernyataan resmi manajemen Barcelona di laman klub.
Pemecatan ini konon dipicu konflik antara beberapa petinggi Barcelona dan Zubizarreta. Media Spanyol meyakini Zubizarreta dijadikan kambing hitam. Dia disalahkan karena sejumlah rekrutannya gagal bersinar. Itu diperparah perseteruannya dengan Bartomeu. Zubizarreta sempat berusaha menyalahkan Bartomeu atas hukuman yang diterima Barcelona. Zubizarreta dikritik karena menghabiskan 157,25 juta euro hanya untuk merekrut tujuh pemain pada musim panas lalu.
Keputusan mengeluarkan 81,25 juta euro demi mendapatkan Luis Suarez dari Liverpool dinilai terlalu berlebihan. Apalagi, kinerja El Pistolerobelum memenuhi ekspektasi. Pembelian Thomas Vermaelen dari Arsenal sebesar 18 juta euro ikut pula diperdebatkan. Soalnya, sejak hadir di Camp Nou, bek asal Belgia itu belum pernah merumput karena cedera.
Prestasi musim lalu semakin menyudutkan posisinya lantaran Barcelona gagal mendapatkan gelar bergengsi. Celakanya, pemberhentian Zubizarreta melahirkan masalah baru. Entah sebagai bentuk solidaritas atau ada alasan lain, Puyol, yang berstatus asistennya, memilih mengundurkan diri. Mantan kapten El Barca itu menyatakan telah menghapus kontraknya. Itu diumumkan beberapa jam setelah Zubizarreta disingkirkan.
“Saya ingin mengumumkan pada Anda bahwa saya memutuskan menyudahi hubungan kerja dengan Barcelona. Selama 3,5 bulan menekuni bidang ini memberi saya kesempatan melihat hal baru. Saya belajar cukup banyak. Saya merasa bersyukur atas pengalaman yang saya rasakan,” sebut Puyol.
Perkembangan negatif ini membuat petinggi Barcelona menjadwalkan rapat darurat. Pertemuan itu dipercaya untuk mencari cara menyelamatkan Barcelona dari kehancuran. Jika tidak, Neymar dkk terancam kembali gagal meraih gelar pada akhir musim ini. Hukuman yang dijatuhkan FIFA membuat Barcelona terjebak dalam mimpi buruk.
Mereka kini terancam mengalami krisis pemain. Itu karena ada beberapa nama yang kabarnya bakal hengkang, di antaranya Dani Alves, Sergio Busquet, dan Pedro Rodriguez. Mereka diisukan diincar klub Liga Primer. Seandainya ketiganya benar-benar pergi, Barcelona dipastikan kekurangan amunisi lantaran tidak bisa mencari penggantinya.
Tentu ini akan menimbulkan dilema, terutama bagi Luis Enrique. Sebab, dia nanti hanya akan menggunakan pemain dari tim junior yang naik kelas.
M mirza
Cukup banyak hal kurang menyenangkan dialami Barcelona selama empat pekan terakhir. Mereka sempat ditahan Getafe 0-0 pada pertengahan Desember. Lalu, ditolaknya banding oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait larangan membeli pemain selama dua bursa transfer 2015.
Kesialan bertambah dengan kekalahan 0-1 dari Real Sociedad. Sekarang, masalah baru muncul akibat didepaknya Zubizarreta. “Presiden Barcelona (Josep Maria Bartomeu) memutuskan mengakhiri kontrak direktur olahraga (Zubizarreta). Presiden, atas nama klub, mengucapkan terima kasih atas kontribusi, dedikasi, dan profesionalismenya selama empat tahun terakhir demi kemajuan klub ini,” bunyi pernyataan resmi manajemen Barcelona di laman klub.
Pemecatan ini konon dipicu konflik antara beberapa petinggi Barcelona dan Zubizarreta. Media Spanyol meyakini Zubizarreta dijadikan kambing hitam. Dia disalahkan karena sejumlah rekrutannya gagal bersinar. Itu diperparah perseteruannya dengan Bartomeu. Zubizarreta sempat berusaha menyalahkan Bartomeu atas hukuman yang diterima Barcelona. Zubizarreta dikritik karena menghabiskan 157,25 juta euro hanya untuk merekrut tujuh pemain pada musim panas lalu.
Keputusan mengeluarkan 81,25 juta euro demi mendapatkan Luis Suarez dari Liverpool dinilai terlalu berlebihan. Apalagi, kinerja El Pistolerobelum memenuhi ekspektasi. Pembelian Thomas Vermaelen dari Arsenal sebesar 18 juta euro ikut pula diperdebatkan. Soalnya, sejak hadir di Camp Nou, bek asal Belgia itu belum pernah merumput karena cedera.
Prestasi musim lalu semakin menyudutkan posisinya lantaran Barcelona gagal mendapatkan gelar bergengsi. Celakanya, pemberhentian Zubizarreta melahirkan masalah baru. Entah sebagai bentuk solidaritas atau ada alasan lain, Puyol, yang berstatus asistennya, memilih mengundurkan diri. Mantan kapten El Barca itu menyatakan telah menghapus kontraknya. Itu diumumkan beberapa jam setelah Zubizarreta disingkirkan.
“Saya ingin mengumumkan pada Anda bahwa saya memutuskan menyudahi hubungan kerja dengan Barcelona. Selama 3,5 bulan menekuni bidang ini memberi saya kesempatan melihat hal baru. Saya belajar cukup banyak. Saya merasa bersyukur atas pengalaman yang saya rasakan,” sebut Puyol.
Perkembangan negatif ini membuat petinggi Barcelona menjadwalkan rapat darurat. Pertemuan itu dipercaya untuk mencari cara menyelamatkan Barcelona dari kehancuran. Jika tidak, Neymar dkk terancam kembali gagal meraih gelar pada akhir musim ini. Hukuman yang dijatuhkan FIFA membuat Barcelona terjebak dalam mimpi buruk.
Mereka kini terancam mengalami krisis pemain. Itu karena ada beberapa nama yang kabarnya bakal hengkang, di antaranya Dani Alves, Sergio Busquet, dan Pedro Rodriguez. Mereka diisukan diincar klub Liga Primer. Seandainya ketiganya benar-benar pergi, Barcelona dipastikan kekurangan amunisi lantaran tidak bisa mencari penggantinya.
Tentu ini akan menimbulkan dilema, terutama bagi Luis Enrique. Sebab, dia nanti hanya akan menggunakan pemain dari tim junior yang naik kelas.
M mirza
(ars)