Skuad Anyar Persebaya Belum Punya Chemistry
A
A
A
SURABAYA - Tugas Ibnu Grahan sebagai pelatih sementara Persebaya Surabaya terasa berat. Mantan pemain Persebaya itu dipusingkan dengan belum padunya teamwork Otavio Dutra dan kawan-kawan menjelang tampil di turnamen pramusim.
Belum padunya pemain Persebaya terlihat dalam laga uji coba melawan tim Pra-PON Jatim di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (8/1) pagi. Kendati menang telak 4-1, namun secara penampilan Persebaya jauh dari kata memuaskan apalagi lawan levelnya juga jauh di bawah. Skuad anyar Persebaya belum punya chemistry.
Di lapangan, Persebaya tampak kesulitan mengembangkan permainan. Bahkan sempat ketetaran menghadapi kecepatan pemain PON Jatim. Padahal, skuad Persebaya tampil lengkap dibandingkan saat babak belur di ajang Piala Gubernur Jatim, pekan lalu.
Saat di Piala Gubenur Jatim, Persebaya tersingkir setelah tampil buruk dengan hanya menuai satu poin dari dua laga di babak penyisihan. Ditahan imbang tim Divisi Utama, Persekap Pasuruan 1-1 dan kalah dari tim ISL Persegres Gresik 1-2. Saat itu, manajamen beralasan Persebaya tampil tanpa lima
pemain pilar sehingga penampilan kurang maksimal.
Namun dalam laga melawan Tim PON Jatim, pemain yang sebelumnya absen, termasuk Evan Dimas dan Otavio Dutra sudah ikut bergabung. Hasilnya, tidak jauh beda. Empat gol yang bersarang ke gawang tim Pra-PON Jatim juga bukan hasil kerja sama melainkan lebih karena skill individu.
Lima pemain yang baru pulang dari Timnas U-23 kerap salah kordinasi, selain Evan Dimas juga Zainuri, Ilham Udin Armaiyn, Agung Supriyanto dan Zulfiandi. "Sudah ada peningkatan dibandingkan di Piala Gubernur lalu. Meski masih ada kelemahan yang harus kita perbaiki,''ujar Ibnu Grahan.
Empat gol Persebaya dua di antaranya dicetak Otavio Dutra. Sisanya dibukukan Ilham Udin Armaiyn dan pemain asing seleksi asal Italia Michele Di Piedi. Sementara satu-satunya gol balasan tim Pra-PON Jatim dicetak oleh winger, Imam Baihaki.
Ibnu sendiri tak punya banyak waktu untuk memperbaiki timnya. Pasalnya, pada 14 Januari mendatang sudah harus berlaga melawan Semen Padang di Stadion Agus Salim, Padang, dalam pertandingan perdana turnamen SCM Cup 2015. Selain menghadapi Semen Padang, di Grup A Persebaya juga bersua Persija Jakarta.
Laga uji coba terkesan digelar diam-diam agar mendapatkan izin memakai Gelora 10 Nopember. Namun, rencana tersebut berubah mendadak setelah laga uji coba dipindahkan ke Stadion Gelora Bung Tomo.
Gagalnya Persebaya memakai Gelora 10 Nopember menjadi sinyal buruk. Sebab, Pemkot Surabaya masih tetap tidak mendukung keberadaan tim berkostum hijau-hijau ini. Musim lalu, Persebaya juga sulit mendapatkan izin memakai Gelora 10 Nopember sekadar untuk latihan dan uji coba.
Belum padunya pemain Persebaya terlihat dalam laga uji coba melawan tim Pra-PON Jatim di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (8/1) pagi. Kendati menang telak 4-1, namun secara penampilan Persebaya jauh dari kata memuaskan apalagi lawan levelnya juga jauh di bawah. Skuad anyar Persebaya belum punya chemistry.
Di lapangan, Persebaya tampak kesulitan mengembangkan permainan. Bahkan sempat ketetaran menghadapi kecepatan pemain PON Jatim. Padahal, skuad Persebaya tampil lengkap dibandingkan saat babak belur di ajang Piala Gubernur Jatim, pekan lalu.
Saat di Piala Gubenur Jatim, Persebaya tersingkir setelah tampil buruk dengan hanya menuai satu poin dari dua laga di babak penyisihan. Ditahan imbang tim Divisi Utama, Persekap Pasuruan 1-1 dan kalah dari tim ISL Persegres Gresik 1-2. Saat itu, manajamen beralasan Persebaya tampil tanpa lima
pemain pilar sehingga penampilan kurang maksimal.
Namun dalam laga melawan Tim PON Jatim, pemain yang sebelumnya absen, termasuk Evan Dimas dan Otavio Dutra sudah ikut bergabung. Hasilnya, tidak jauh beda. Empat gol yang bersarang ke gawang tim Pra-PON Jatim juga bukan hasil kerja sama melainkan lebih karena skill individu.
Lima pemain yang baru pulang dari Timnas U-23 kerap salah kordinasi, selain Evan Dimas juga Zainuri, Ilham Udin Armaiyn, Agung Supriyanto dan Zulfiandi. "Sudah ada peningkatan dibandingkan di Piala Gubernur lalu. Meski masih ada kelemahan yang harus kita perbaiki,''ujar Ibnu Grahan.
Empat gol Persebaya dua di antaranya dicetak Otavio Dutra. Sisanya dibukukan Ilham Udin Armaiyn dan pemain asing seleksi asal Italia Michele Di Piedi. Sementara satu-satunya gol balasan tim Pra-PON Jatim dicetak oleh winger, Imam Baihaki.
Ibnu sendiri tak punya banyak waktu untuk memperbaiki timnya. Pasalnya, pada 14 Januari mendatang sudah harus berlaga melawan Semen Padang di Stadion Agus Salim, Padang, dalam pertandingan perdana turnamen SCM Cup 2015. Selain menghadapi Semen Padang, di Grup A Persebaya juga bersua Persija Jakarta.
Laga uji coba terkesan digelar diam-diam agar mendapatkan izin memakai Gelora 10 Nopember. Namun, rencana tersebut berubah mendadak setelah laga uji coba dipindahkan ke Stadion Gelora Bung Tomo.
Gagalnya Persebaya memakai Gelora 10 Nopember menjadi sinyal buruk. Sebab, Pemkot Surabaya masih tetap tidak mendukung keberadaan tim berkostum hijau-hijau ini. Musim lalu, Persebaya juga sulit mendapatkan izin memakai Gelora 10 Nopember sekadar untuk latihan dan uji coba.
(aww)