Hadapi Asian Games 2018, Senayan Akan Bersolek
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah fasilitas olahraga bakal digenjot menjelang pesta olahraga Asian Games 2018 di Indonesia. Beberapa pekerjaan rumah pun menanti untuk diselesaikan diantaranya memugar komplek olah raga Senayan.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Rita Subowo mengungkapkan sejumlah federasi olah raga internasional sudah meminta Jakarta sebagai tuan rumah. "FINA (Federasi Renang Internasional) menyebut renang harus digelar di Jakarta, sehingga kami harus memperbaikinya (fasilitas olahraga renang di Senayan). Velodrum juga harus dibuat sebab di Indonesia belum ada yang memenuhi standar. Itu kami serahkan kepada DKI karena mereka yang lebih tahu mana yang lebih efisien," jelas Rita Subowo, Kamis (8/1/2015) di Jakarta.
Sebelum mempersiapkan venue renang dan venue-venue untuk cabor lain, Indonesia perlu menentukan terlebih dulu cabor-cabor mana saja yang akan dipertandingan, kemudian difokuskan untuk meraih medali. Saat ini cabang olahraga yang sudah ditentukan sudah ada 34 cabang olahraga. Hanya tinggal dua cabang lagi yang masih digodok, yakni satu cabang pilihan dari Olympic Council of Asia, dan satu lainnya keputusan dari Indonesia.
"Kalau sudah komplet cabang olah raganya, kita bisa menentukan sesudah di mana kotanya, di mana venuenya, kemudian ditentukan budget-nya. Karena semua venue-venue yang mengarah pada insfratruktur itu, berbeda pengaplikasiannya," paparnya.
Lebih lanjut Rita menyebut, Indonesia sebagai pihak penyelenggara masih berkutat pada permasalahan yang sifatnya substansif. Rita menyayangkan belum terbentuknya payung hukum untuk penyelenggaraan Asian Games 2018. Padahal, dengan waktu yang kian mepet hal itu sangat penting untuk segera dituntaskan.
"Tahapan kita yang paling mendesak adalah ā€ˇpayung hukum, Keppres (Keputusan Presiden), karena dari tahapan ini kita bisa menentukan juga apa dan di mana cabang olahraga itu dilaksanakan," ujar Rita.
Sejak ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games pada September 2014 lalu, Indonesia terus berjalan mendekati deadline dan hanya mempunya waktu singkat untuk mempersiapkan diri menggelar event olahraga terbesar di Asia itu.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Rita Subowo mengungkapkan sejumlah federasi olah raga internasional sudah meminta Jakarta sebagai tuan rumah. "FINA (Federasi Renang Internasional) menyebut renang harus digelar di Jakarta, sehingga kami harus memperbaikinya (fasilitas olahraga renang di Senayan). Velodrum juga harus dibuat sebab di Indonesia belum ada yang memenuhi standar. Itu kami serahkan kepada DKI karena mereka yang lebih tahu mana yang lebih efisien," jelas Rita Subowo, Kamis (8/1/2015) di Jakarta.
Sebelum mempersiapkan venue renang dan venue-venue untuk cabor lain, Indonesia perlu menentukan terlebih dulu cabor-cabor mana saja yang akan dipertandingan, kemudian difokuskan untuk meraih medali. Saat ini cabang olahraga yang sudah ditentukan sudah ada 34 cabang olahraga. Hanya tinggal dua cabang lagi yang masih digodok, yakni satu cabang pilihan dari Olympic Council of Asia, dan satu lainnya keputusan dari Indonesia.
"Kalau sudah komplet cabang olah raganya, kita bisa menentukan sesudah di mana kotanya, di mana venuenya, kemudian ditentukan budget-nya. Karena semua venue-venue yang mengarah pada insfratruktur itu, berbeda pengaplikasiannya," paparnya.
Lebih lanjut Rita menyebut, Indonesia sebagai pihak penyelenggara masih berkutat pada permasalahan yang sifatnya substansif. Rita menyayangkan belum terbentuknya payung hukum untuk penyelenggaraan Asian Games 2018. Padahal, dengan waktu yang kian mepet hal itu sangat penting untuk segera dituntaskan.
"Tahapan kita yang paling mendesak adalah ā€ˇpayung hukum, Keppres (Keputusan Presiden), karena dari tahapan ini kita bisa menentukan juga apa dan di mana cabang olahraga itu dilaksanakan," ujar Rita.
Sejak ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games pada September 2014 lalu, Indonesia terus berjalan mendekati deadline dan hanya mempunya waktu singkat untuk mempersiapkan diri menggelar event olahraga terbesar di Asia itu.
(bbk)