Menang atau Krisis?
A
A
A
Hasil Supercoppa Italia, akhir bulan lalu, membuktikan Napoli memiliki potensi untuk membuat Juventus masuk dalam krisis. Setelah midweeklalu ditahan imbang Inter Milan, publik Italia kini menanti apakah Si Nyonya Besarakan kembali gagal memetik poin sempurna saat dini hari nanti bertemu I Partenopeidi Stadio San Paolo.
Ambisi Napoli menghambat laju Juventus didukung sejumlah fakta. Pertama, pada 1 November 2014, AS Roma kalah di San Paolo. Kedua, Napoli baru saja kedatangan pemain depan baru, yaitu Manolo Gabbiadini. Dia didatangkan dari Sampdoria. Status Gabbiadini yang sempat menjadi milik bersama Sampdoria dan Juventus diharapkan memudahkan kerja lini depan Napoli. Meski belum pasti diturunkan Rafael Banitez, Napoli layak percaya diri.
”Saya siap mencetak gol melawan Juventus jika diberi kepercayaan tampil. Namun, terlepas siapa pun yang mencetak gol, yang terpenting tim meraih kemenangan. Anda harus menang, tidak peduli siapa pun lawannya,” ujar Gabbiadini, dilansir Football Italia. Namun, bukan Juventus namanya jika menyerah sebelum bertandingan. Arturo Vidal bahkan mengatakan Napoli bukanlah momok menakutkan.
Pemain asal Cile tersebut berambisi membawa Si Nyonya Besar kembali ke jalur kemenangan sekaligus untuk memperpanjang keunggulan poin atas Roma di klasemen sementara Seri A. ”Ini akan menjadi ujian yang berat dan pertemuan intens melawan Napoli. Kekalahan di Supercoppa memang menyakitkan. Namun, itu harus memacu semangat kami.
Kami ingin meraih kemenangan dan menunjukkan kualitas tim ini sesungguhnya yang lebih baik dari mereka,” kata Vidal di situs resmi klub asal Turin itu. Vidal menilai, Laga Napoli bukan hanya semata-mata ajang balas dendam. Kemenangan atas I Partenopeisekaligus menjadi sinyal bahwa timnya tetap berada di posisi terdepan untuk meraih scudetto.
Mantan pemain Bayer Leverkusen itu menegaskan kualitas yang dimiliki Juventus membuatnya tidak cemas dengan ancaman kebangkitan Roma. ”Mengingat kami masih berada di puncak klasemen, saya percaya kami lebih kuat dari Roma. Mereka tim yang bagus memang. Namun, kami hanya perlu sedikit lebih baik dari mereka dan terus menunjukkan kualitas kami hingga akhir musim nanti,” ujar Vidal.
Bagi Juventus, laga kontra Napoli di San Paolo merupakan pertemuan kedua dalam tiga pekan terakhir. Sebelumnya kedua tim berhadapan di Supercoppa, yang digelar di Qatar, 22 Desember 2014. Saat itu Juventus kalah adu penalti 5-6 (2-2). Setelah laga itu kompetisi libur. Saat kembali dari liburan Natal-Tahun Baru, Juventus justru ditahan imbang Inter 1-1 ketika Roma mengalahkan Udinese.
Alimansyah
Ambisi Napoli menghambat laju Juventus didukung sejumlah fakta. Pertama, pada 1 November 2014, AS Roma kalah di San Paolo. Kedua, Napoli baru saja kedatangan pemain depan baru, yaitu Manolo Gabbiadini. Dia didatangkan dari Sampdoria. Status Gabbiadini yang sempat menjadi milik bersama Sampdoria dan Juventus diharapkan memudahkan kerja lini depan Napoli. Meski belum pasti diturunkan Rafael Banitez, Napoli layak percaya diri.
”Saya siap mencetak gol melawan Juventus jika diberi kepercayaan tampil. Namun, terlepas siapa pun yang mencetak gol, yang terpenting tim meraih kemenangan. Anda harus menang, tidak peduli siapa pun lawannya,” ujar Gabbiadini, dilansir Football Italia. Namun, bukan Juventus namanya jika menyerah sebelum bertandingan. Arturo Vidal bahkan mengatakan Napoli bukanlah momok menakutkan.
Pemain asal Cile tersebut berambisi membawa Si Nyonya Besar kembali ke jalur kemenangan sekaligus untuk memperpanjang keunggulan poin atas Roma di klasemen sementara Seri A. ”Ini akan menjadi ujian yang berat dan pertemuan intens melawan Napoli. Kekalahan di Supercoppa memang menyakitkan. Namun, itu harus memacu semangat kami.
Kami ingin meraih kemenangan dan menunjukkan kualitas tim ini sesungguhnya yang lebih baik dari mereka,” kata Vidal di situs resmi klub asal Turin itu. Vidal menilai, Laga Napoli bukan hanya semata-mata ajang balas dendam. Kemenangan atas I Partenopeisekaligus menjadi sinyal bahwa timnya tetap berada di posisi terdepan untuk meraih scudetto.
Mantan pemain Bayer Leverkusen itu menegaskan kualitas yang dimiliki Juventus membuatnya tidak cemas dengan ancaman kebangkitan Roma. ”Mengingat kami masih berada di puncak klasemen, saya percaya kami lebih kuat dari Roma. Mereka tim yang bagus memang. Namun, kami hanya perlu sedikit lebih baik dari mereka dan terus menunjukkan kualitas kami hingga akhir musim nanti,” ujar Vidal.
Bagi Juventus, laga kontra Napoli di San Paolo merupakan pertemuan kedua dalam tiga pekan terakhir. Sebelumnya kedua tim berhadapan di Supercoppa, yang digelar di Qatar, 22 Desember 2014. Saat itu Juventus kalah adu penalti 5-6 (2-2). Setelah laga itu kompetisi libur. Saat kembali dari liburan Natal-Tahun Baru, Juventus justru ditahan imbang Inter 1-1 ketika Roma mengalahkan Udinese.
Alimansyah
(bbg)