Van Gaal Samai Moyes
A
A
A
MANCHESTER - Louis van Gaal belum juga memberikan reformasi yang diharapkan fans Manchester United (MU). Prestasinya selama bertugas di Old Trafford ternyata tidak jauh berbeda dengan David Moyes.
Van Gaal sudah menghabiskan 153 juta pounds pada musim panas lalu. Investasi itu sekilas membuahkan hasil ketika MU masuk posisi 3 besar klasemen sementara Liga Primer. Itu posisi tertinggi Setan Merah, julukan MU, sejak musim lalu. Arsitek berusia 63 tahun tersebut melakukan hal yang gagal diwujudkan Moyes.
Pujian terhadap Van Gaal semakin tinggi lantaran membantu pasukannya mencatat enam kemenangan beruntun atau melewati 10 laga tanpa kalah di kompetisi domestik. Torehan itu juga dianggap melebihi Moyes mengingat hasil terbaik Moyes hanyalah meraih empat kemenangan tanpa henti. Tapi, bila ditelisik lebih seksama, kiprah Van Gaal tidak jauh berbeda dengan Moyes.
Nakhoda kelahiran Amsterdam, Belanda, ini pun membukukan rekor negatif. Itu terjadi setelah Wayne Rooney dkk menyerah 0-1 dari Southampton di Old Trafford, dini hari kemarin. Kekalahan itu menjadi noda dalam buku sejarah Setan Merah. Ketidakmampuan membalas gol Dusan Tadic pada menit ke-69 menyebabkan MU kalah untuk pertama kali dalam 27 tahun dari The Saints, julukan Southampton, di Old Trafford.
Baru kali ini Southampton menang di kandang MU di kompetisi teratas Inggris sejak 1988. Padahal, Setan Merah sempat tidak terkalahkan selama 19 kali pertemuan menjamu Southampton. Dalam 19 pertandingan seusai takluk 0-2 pada 16 Januari 1988, MU mampu mencatat 16 kemenangan dan tiga imbang ketika Southampton berkunjung.
Ini mengingatkan publik ketika West Bromwich Albion (WBA) menang 2-1 di Theatre of Dream pada 28 September 2013. Itu kekalahan pertama MU dari WBA sejak menyerah 0-2 pada 31 Maret 1984. Persamaan lain antara Van Gaal dan Moyes adalah perolehan angka. Keduanya sama-sama mengumpulkan 37 angka dari 21 laga pertama.
“Anda harus menunggu sampai saat ini untuk mengajukan pertanyaan itu. Saat ini saya punya nilai yang sama dengan Moyes? Baiklah,” ucap Van Gaal, dilansir Mirror. Parahnya, kekalahan ini memengaruhi peringkat. MU turun ke peringkat 4 dan tertinggal dua angka dari Southampton. Mereka bisa terlempar dari zona Liga Champions karena cuma unggul satu angka atas Arsenal.
Agar tidak keluar dari posisi 4 besar, Van Gaal harus menang saat bertamu ke Queens Park Rangers (QPR) di Loftus Road Stadium, Sabtu (17/1). “Kami harus lebih baik lagi dan terus memperbaiki diri. Itulah mengapa kami terus bekerja keras. Kami pun harus menciptakan lebih banyak peluang lagi waktu mendominasi,” ujar Van Gaal.
Itu menjadi tugas barisan depan dan belakang. MU harus bisa mengonversi peluang menjadi gol jika ingin mengalahkan QPR. Para bek juga wajib sigap meredam setiap bahaya. Sebab, jika kembali bermain seperti melawan Southampton, bisa dipastikan hasil negatif akan datang lagi. Ya, MU tampil dominan saat meladeni Southampton dengan menguasai 60% bola.
Tuan rumah juga melepaskan 10 tembakan dan ironisnya tidak ada yang mengarah ke gawang. Menurut Opta, baru kali ini MU gagal melepaskan tembakan tepat sasaran sejak Mei 2009. MU bahkan kesulitan menembus pertahanan lawan dan melakukan kesalahan fatal. MU membiarkan pasukan Ronald Koeman melesakkan satu tembakan ke gawang, upaya yang berujung gol kemenangan.
“Begitulah sepak bola. Saya pikir secara keseluruhan kami punya peluang yang lebih baik. Kami layak meraih kemenangan. Tapi, justru kami yang dihukum. Karena itu, kesalahan yang sama tidak boleh terjadi,” tutur Rooney.
M Mirza
Van Gaal sudah menghabiskan 153 juta pounds pada musim panas lalu. Investasi itu sekilas membuahkan hasil ketika MU masuk posisi 3 besar klasemen sementara Liga Primer. Itu posisi tertinggi Setan Merah, julukan MU, sejak musim lalu. Arsitek berusia 63 tahun tersebut melakukan hal yang gagal diwujudkan Moyes.
Pujian terhadap Van Gaal semakin tinggi lantaran membantu pasukannya mencatat enam kemenangan beruntun atau melewati 10 laga tanpa kalah di kompetisi domestik. Torehan itu juga dianggap melebihi Moyes mengingat hasil terbaik Moyes hanyalah meraih empat kemenangan tanpa henti. Tapi, bila ditelisik lebih seksama, kiprah Van Gaal tidak jauh berbeda dengan Moyes.
Nakhoda kelahiran Amsterdam, Belanda, ini pun membukukan rekor negatif. Itu terjadi setelah Wayne Rooney dkk menyerah 0-1 dari Southampton di Old Trafford, dini hari kemarin. Kekalahan itu menjadi noda dalam buku sejarah Setan Merah. Ketidakmampuan membalas gol Dusan Tadic pada menit ke-69 menyebabkan MU kalah untuk pertama kali dalam 27 tahun dari The Saints, julukan Southampton, di Old Trafford.
Baru kali ini Southampton menang di kandang MU di kompetisi teratas Inggris sejak 1988. Padahal, Setan Merah sempat tidak terkalahkan selama 19 kali pertemuan menjamu Southampton. Dalam 19 pertandingan seusai takluk 0-2 pada 16 Januari 1988, MU mampu mencatat 16 kemenangan dan tiga imbang ketika Southampton berkunjung.
Ini mengingatkan publik ketika West Bromwich Albion (WBA) menang 2-1 di Theatre of Dream pada 28 September 2013. Itu kekalahan pertama MU dari WBA sejak menyerah 0-2 pada 31 Maret 1984. Persamaan lain antara Van Gaal dan Moyes adalah perolehan angka. Keduanya sama-sama mengumpulkan 37 angka dari 21 laga pertama.
“Anda harus menunggu sampai saat ini untuk mengajukan pertanyaan itu. Saat ini saya punya nilai yang sama dengan Moyes? Baiklah,” ucap Van Gaal, dilansir Mirror. Parahnya, kekalahan ini memengaruhi peringkat. MU turun ke peringkat 4 dan tertinggal dua angka dari Southampton. Mereka bisa terlempar dari zona Liga Champions karena cuma unggul satu angka atas Arsenal.
Agar tidak keluar dari posisi 4 besar, Van Gaal harus menang saat bertamu ke Queens Park Rangers (QPR) di Loftus Road Stadium, Sabtu (17/1). “Kami harus lebih baik lagi dan terus memperbaiki diri. Itulah mengapa kami terus bekerja keras. Kami pun harus menciptakan lebih banyak peluang lagi waktu mendominasi,” ujar Van Gaal.
Itu menjadi tugas barisan depan dan belakang. MU harus bisa mengonversi peluang menjadi gol jika ingin mengalahkan QPR. Para bek juga wajib sigap meredam setiap bahaya. Sebab, jika kembali bermain seperti melawan Southampton, bisa dipastikan hasil negatif akan datang lagi. Ya, MU tampil dominan saat meladeni Southampton dengan menguasai 60% bola.
Tuan rumah juga melepaskan 10 tembakan dan ironisnya tidak ada yang mengarah ke gawang. Menurut Opta, baru kali ini MU gagal melepaskan tembakan tepat sasaran sejak Mei 2009. MU bahkan kesulitan menembus pertahanan lawan dan melakukan kesalahan fatal. MU membiarkan pasukan Ronald Koeman melesakkan satu tembakan ke gawang, upaya yang berujung gol kemenangan.
“Begitulah sepak bola. Saya pikir secara keseluruhan kami punya peluang yang lebih baik. Kami layak meraih kemenangan. Tapi, justru kami yang dihukum. Karena itu, kesalahan yang sama tidak boleh terjadi,” tutur Rooney.
M Mirza
(ars)