Wilder Termotivasi Perjuangan Berat Putri Tercinta
A
A
A
LAS VEGAS - Deontay Wilder bertekad untuk memenuhi janji yang telah dibuat untuk putrinya ketika dia menantang Bermane Stiverne untuk gelar juara dunia kelas berat akhir pekan ini. Wilder pernah berjanji kepada putrinya, Naieya untuk merebut mahkota juara dunia tinju kelas berat.
Kesempatan untuk menjadi juara dunia terbuka, saat petinju 29 tahun itu berhadapan dengan juara WBC, Stiverne di MGM Grand, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada Minggu (18/1). Dalam laga tersebut, Wilder membawa rekor 32 laga tak terkalahkan (32KO), dan dia tidak pernah mengakhiri pertarungannya lebih dari empat ronde.
Saat Naieya berusia setahun --kini sembilan tahun--, Wilder pernah berikrar untuk menjadi juara dunia, dan menempatkan sabuk juaranya ke pangkuan sang putri tercinta yang lahir dengan kelainan bawaan di tulang belakang. Beruntung, putrinya tidak lumpuh, dan akhirnya sanggup berjalan.
"Kami menginspirasi satu sama lain setiap hari. Ketika dia berusia satu tahun saya berjanji bahwa saya akan menjadi juara dunia. Dan saya tahu itu akan menjadi kenyataan. Dan saya akan jadi juara. Dia telah melalui begitu banyak hal dalam sembilan tahun hidupnya. Tapi dia baik-baik saja sekarang," tutur Wilder, dikutip Box Nation.
"Dia tahu apa yang terjadi dan banyak orang mengatakan bahwa dia penggemar nomor satu saya dan dia penggemar utama saya," ucap Wilder.
The Bronze Bomber --julukan Widler-- mengutarakan, putrinya terus memotivasinya untuk terus mengejar impiannya menjadi juara dunia. "Saya tahu bahwa sebagai seorang gadis sembilan tahun dan setelah melewati segalanya -jarum suntik dan operasi-, jika dia bisa melewatinya, maka saya bisa melalui cobaan dan penderitaan menjadi juara dunia," terangnya.
"Sepanjang hidup saya, saya belum pernah bertemu Wilder yang tidak sulit. Kami semua kuat. Saya punya keluarga besar dan kami tidak tahu bagaimana rasanya untuk diberikan apapun," pungkas penyumbang perunggu Olimpiade Beijing 2008.
Kesempatan untuk menjadi juara dunia terbuka, saat petinju 29 tahun itu berhadapan dengan juara WBC, Stiverne di MGM Grand, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada Minggu (18/1). Dalam laga tersebut, Wilder membawa rekor 32 laga tak terkalahkan (32KO), dan dia tidak pernah mengakhiri pertarungannya lebih dari empat ronde.
Saat Naieya berusia setahun --kini sembilan tahun--, Wilder pernah berikrar untuk menjadi juara dunia, dan menempatkan sabuk juaranya ke pangkuan sang putri tercinta yang lahir dengan kelainan bawaan di tulang belakang. Beruntung, putrinya tidak lumpuh, dan akhirnya sanggup berjalan.
"Kami menginspirasi satu sama lain setiap hari. Ketika dia berusia satu tahun saya berjanji bahwa saya akan menjadi juara dunia. Dan saya tahu itu akan menjadi kenyataan. Dan saya akan jadi juara. Dia telah melalui begitu banyak hal dalam sembilan tahun hidupnya. Tapi dia baik-baik saja sekarang," tutur Wilder, dikutip Box Nation.
"Dia tahu apa yang terjadi dan banyak orang mengatakan bahwa dia penggemar nomor satu saya dan dia penggemar utama saya," ucap Wilder.
The Bronze Bomber --julukan Widler-- mengutarakan, putrinya terus memotivasinya untuk terus mengejar impiannya menjadi juara dunia. "Saya tahu bahwa sebagai seorang gadis sembilan tahun dan setelah melewati segalanya -jarum suntik dan operasi-, jika dia bisa melewatinya, maka saya bisa melalui cobaan dan penderitaan menjadi juara dunia," terangnya.
"Sepanjang hidup saya, saya belum pernah bertemu Wilder yang tidak sulit. Kami semua kuat. Saya punya keluarga besar dan kami tidak tahu bagaimana rasanya untuk diberikan apapun," pungkas penyumbang perunggu Olimpiade Beijing 2008.
(nug)