Now Or Never
A
A
A
MILAN - Pertemuan AC Milan dengan Atalanta di San Siro akan menjadi laga penentuan bagi Stephan El Shaarawy. Laga itu bisa memberinya kesempatan baru atau malah berujung pesta perpisahan.
El Shaarawy akhir-akhir ini jadi santapan media. Penyerang berusia 22 tahun itu kabarnya hendak dilepas Milan pada bursa Januari ini. Kariernya terancam lantaran kinerjanya tidak lagi memuaskan. Baru satu gol yang dihasilkannya dari 13 partai Seri A, terjadi saat I Rossoneri ditahan Sampdoria 2-2.
Setelah itu, selama empat penampilan berikutnya atau total 330 menit, El Shaarawy selalu gagal menjebol gawang lawan. Bahkan, ketika meladeni Sassuolo, dia cuma bisa melihat Milan tumbang 1-2. Kondisi itu membuat Il Tecnico Filippo Inzaghi memarkirnya saat bermain 1-1 versus Torino.
Minimnya kontribusi El Shaarawy mengecewakan sejumlah pihak. Padahal, dia menerima ekspektasi besar, terutama setelah Fernando Torres dipinjamkan ke Atletico Madrid. Tanpa adanya El Nino , pemain berjuluk Il Faraone itu seharusnya lebih leluasa memamerkan potensinya.
“Kami punya pertahanan bagus. Sayang, itu tidak didukung lini depan. Kami harus bisa mencetak lebih banyak gol jika ingin masuk tiga besar. Karena itu, saya berharap daya kami lebih ditingkatkan,” ucap kapten Milan Riccardo Montolivo, dilansir Calciomercato. Kondisi ini membuat El Shaarawy disebut-sebut akan dilepas. Menurut informasi terbaru, Milan ingin menyodorkannya kepada AS Roma. Isu lain Milan bersedia menukarnya dengan bomber Sampdoria Stefano Okaka.
Beruntung El Shaarawy punya kesempatan menyelamatkan diri. Dia kemungkinan besar akan diturunkan Inzaghi untuk menghadapi Atalanta. Dia akan menjadi penyerang tunggal mengingat Keisuke Honda ikut membela timnas Jepang di Piala Asia 2015. Peluang ini tentu tak boleh disia-siakan El Shaarawy. Apalagi, partai ini sangat penting bagi Milan.
Tuan rumah bertekad meraih kemenangan setelah hanya meraih dua angka dari tiga laga terkini Seri A. Hasil positif juga bisa menumbuhkan kembali mental pemain yang semakin tergerus. Sempat memuncaki klasemen Seri A selama dua pekan pertama, peringkat I Rossoneri lambat laun merosot. Mereka terdampar di peringkat 8 dengan 26 angka atau tertinggal lima angka dari zona Liga Champions.
Artinya, bila mencetak gol dan membantu Milan memetik kemenangan, El Shaarawy bisa menjadi pahlawan. Tapi, jika urung menyumbang gol, apalagi sampai kalah, bukan tidak mungkin laga kontra Atalanta bakal menjadi pesta perpisahan El Shaarawy. Faktanya, Milan menyatakan siap mendepaknya kapan saja. Bila tidak ada perkembangan positif, Milan memastikan mantan pemain Genoa itu akan pergi dalam hitungan hari.
M mirza
El Shaarawy akhir-akhir ini jadi santapan media. Penyerang berusia 22 tahun itu kabarnya hendak dilepas Milan pada bursa Januari ini. Kariernya terancam lantaran kinerjanya tidak lagi memuaskan. Baru satu gol yang dihasilkannya dari 13 partai Seri A, terjadi saat I Rossoneri ditahan Sampdoria 2-2.
Setelah itu, selama empat penampilan berikutnya atau total 330 menit, El Shaarawy selalu gagal menjebol gawang lawan. Bahkan, ketika meladeni Sassuolo, dia cuma bisa melihat Milan tumbang 1-2. Kondisi itu membuat Il Tecnico Filippo Inzaghi memarkirnya saat bermain 1-1 versus Torino.
Minimnya kontribusi El Shaarawy mengecewakan sejumlah pihak. Padahal, dia menerima ekspektasi besar, terutama setelah Fernando Torres dipinjamkan ke Atletico Madrid. Tanpa adanya El Nino , pemain berjuluk Il Faraone itu seharusnya lebih leluasa memamerkan potensinya.
“Kami punya pertahanan bagus. Sayang, itu tidak didukung lini depan. Kami harus bisa mencetak lebih banyak gol jika ingin masuk tiga besar. Karena itu, saya berharap daya kami lebih ditingkatkan,” ucap kapten Milan Riccardo Montolivo, dilansir Calciomercato. Kondisi ini membuat El Shaarawy disebut-sebut akan dilepas. Menurut informasi terbaru, Milan ingin menyodorkannya kepada AS Roma. Isu lain Milan bersedia menukarnya dengan bomber Sampdoria Stefano Okaka.
Beruntung El Shaarawy punya kesempatan menyelamatkan diri. Dia kemungkinan besar akan diturunkan Inzaghi untuk menghadapi Atalanta. Dia akan menjadi penyerang tunggal mengingat Keisuke Honda ikut membela timnas Jepang di Piala Asia 2015. Peluang ini tentu tak boleh disia-siakan El Shaarawy. Apalagi, partai ini sangat penting bagi Milan.
Tuan rumah bertekad meraih kemenangan setelah hanya meraih dua angka dari tiga laga terkini Seri A. Hasil positif juga bisa menumbuhkan kembali mental pemain yang semakin tergerus. Sempat memuncaki klasemen Seri A selama dua pekan pertama, peringkat I Rossoneri lambat laun merosot. Mereka terdampar di peringkat 8 dengan 26 angka atau tertinggal lima angka dari zona Liga Champions.
Artinya, bila mencetak gol dan membantu Milan memetik kemenangan, El Shaarawy bisa menjadi pahlawan. Tapi, jika urung menyumbang gol, apalagi sampai kalah, bukan tidak mungkin laga kontra Atalanta bakal menjadi pesta perpisahan El Shaarawy. Faktanya, Milan menyatakan siap mendepaknya kapan saja. Bila tidak ada perkembangan positif, Milan memastikan mantan pemain Genoa itu akan pergi dalam hitungan hari.
M mirza
(bbg)