Ini Kunci Wenger Permalukan City
A
A
A
MANCHESTER - Terus mendapatkan kritikan pedas ternyata membuat mental Arsene Wenger tidak kendor. Sebaliknya, pelatih Arsenal itu semakin tersulut dan bisa membuktikan kalau dirinya masih pantas menjadi pelatih papan atas Liga Premier Inggris.
Apa yang menjadi kunci sukses Wenger saat mempermalukan Manchester City di Etihad Stadium ? Ternyata Wenger mengubah taktik yang ia pelajari dari kekalahan-kekalahan sebelumnya. Hasilnya, Meriam London sukses membungkam ribuan pendukung City yang awalnya ingin menyaksikan tim kesayangan mereka meneruskan rekor tak terkalahkan.
Jika menyimak penguasaan bola, sebenarnya Arsenal tidak begitu bagus. Mereka hanya tercatat 35 persen dan itu merupakan catatan terendah sejak stastik dibuat 11 tahun lalu. Penguasaan bola yang rendah dibandingkan City ini juga terjadi pada musim lalu dimana hanya 48 persen. Bahkan saat itu mereka terpuruk setelah dihajar dengan skor mencolok 3-6.
Kekalahan memalukan lainnya juga pernah dialami Wenger saat dikalahkan Chelsea 0-6 dan 1-5 oleh Liverpool. Hal inilah yang menyulut kemarahan pendukung Arsenal dan menyebutnya Wenger si kepala batu yang tidak mau mengganti taktik.
Tapi semuanya sekarang pasti akan berubah. Kemenangan 2-0 atas City menunjukkan kalau Wenger bukan yang dulu lagi. "Terpenting itu bisa meraih kemenangan tandang. Itu juga menunjukkan kalau kami bisa meraih kemenangan besar. Kemenangan itu membuat kami makin kuat," kata Wenger dalam wawancara dengan BBC, Senin (19/1/2015).
"Saya pikir, kami mendapatkan kemenangan ini sementara waktu. Semua orang mempertanyakan soal pertahanan kami, tapi apa yang kami dapatkan sekarang ini sangat penting."
Gaya bertahan yang solid memang diperintahkan pada anak asuhnya, kecuali 15 menit jelang bubaran di mana pemainnya diminta untuk keluar menyerang. Mengandalkan Francis Coquelin dan Aaron Ramsey di lini pertahahan membuat City frustasi tidak bisa menembus kukuhnya benteng The Gunners.
Alexis Sanchez dan Alex Oxlade-Chamberlain yang biasanya lupa pertahanan, oleh Wenger ditahan energinya tidak banyak menyerang. Sementara Santi Cazorla, yang menjadi bintang dalam pertandingan itu pun dibuat sebagai pemain jangkar yang kerap turun menjaga setiap lini pertahanan.
Gaya permainan ini memang tidak pernah sebelumnya dimainkan Wenger. "Kami malah bisa mengendalikan permainan dan akhirnya bisa meraih kemenangan besar."
Apa yang menjadi kunci sukses Wenger saat mempermalukan Manchester City di Etihad Stadium ? Ternyata Wenger mengubah taktik yang ia pelajari dari kekalahan-kekalahan sebelumnya. Hasilnya, Meriam London sukses membungkam ribuan pendukung City yang awalnya ingin menyaksikan tim kesayangan mereka meneruskan rekor tak terkalahkan.
Jika menyimak penguasaan bola, sebenarnya Arsenal tidak begitu bagus. Mereka hanya tercatat 35 persen dan itu merupakan catatan terendah sejak stastik dibuat 11 tahun lalu. Penguasaan bola yang rendah dibandingkan City ini juga terjadi pada musim lalu dimana hanya 48 persen. Bahkan saat itu mereka terpuruk setelah dihajar dengan skor mencolok 3-6.
Kekalahan memalukan lainnya juga pernah dialami Wenger saat dikalahkan Chelsea 0-6 dan 1-5 oleh Liverpool. Hal inilah yang menyulut kemarahan pendukung Arsenal dan menyebutnya Wenger si kepala batu yang tidak mau mengganti taktik.
Tapi semuanya sekarang pasti akan berubah. Kemenangan 2-0 atas City menunjukkan kalau Wenger bukan yang dulu lagi. "Terpenting itu bisa meraih kemenangan tandang. Itu juga menunjukkan kalau kami bisa meraih kemenangan besar. Kemenangan itu membuat kami makin kuat," kata Wenger dalam wawancara dengan BBC, Senin (19/1/2015).
"Saya pikir, kami mendapatkan kemenangan ini sementara waktu. Semua orang mempertanyakan soal pertahanan kami, tapi apa yang kami dapatkan sekarang ini sangat penting."
Gaya bertahan yang solid memang diperintahkan pada anak asuhnya, kecuali 15 menit jelang bubaran di mana pemainnya diminta untuk keluar menyerang. Mengandalkan Francis Coquelin dan Aaron Ramsey di lini pertahahan membuat City frustasi tidak bisa menembus kukuhnya benteng The Gunners.
Alexis Sanchez dan Alex Oxlade-Chamberlain yang biasanya lupa pertahanan, oleh Wenger ditahan energinya tidak banyak menyerang. Sementara Santi Cazorla, yang menjadi bintang dalam pertandingan itu pun dibuat sebagai pemain jangkar yang kerap turun menjaga setiap lini pertahanan.
Gaya permainan ini memang tidak pernah sebelumnya dimainkan Wenger. "Kami malah bisa mengendalikan permainan dan akhirnya bisa meraih kemenangan besar."
(bbk)