Pacific Jadi Mangsa Pertama Bimasakti

Sabtu, 24 Januari 2015 - 16:38 WIB
Pacific Jadi Mangsa Pertama Bimasakti
Pacific Jadi Mangsa Pertama Bimasakti
A A A
SURABAYA - Bimasakti Nikko Steel Malang jadikan Pacific Caesar Surabaya sebagai mangsa pertama mereka di Seri IV Surabaya NBL musim 2014-2015. Bertanding di DBL Arena Surabaya, Sabtu (24/1), Yanuar Dwi Priasmoro cs sukses mengakhiri rentetan lima kekalahan mereka usai menang atas tim tuan rumah dengan skor telak 76-59.

Hasil positif itu mengakhiri rentetan kekalahan Bimasakti yang dimulai dari seri ketiga di Malang, 14-18 Januari kemarin. Total, Bimasakti kini meraih tiga kemenangan dari 13 laga yang telah mereka lakoni musim reguler ini.

Bagi Pacific, ini adalah kekalahan kesembilan secara beruntun yang mereka derita sejak seri kedua di Bandung, 12 Desember 2014. Diawali dengan dua kekalahan pada seri Bandung dari M88 Aspac, serta CLS Knights Surabaya.

Pada seri ketiga di Malang, Pacific gagal total dengan menyerah kepada JNE BSC Bandung Utama, Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, Satya Wacana ACA LBC Salatiga, dan NSH HMC GSBC Jakarta. Sedangkan di seri Surabaya, sebelumnya mereka kalah dari Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, dan Satria Muda BritAma Jakarta.

Beralih ke pertandingan, empat pemain Bimasakti memberi kontribusi penting dalam laga ini dengan menyumbang double digit poin. Kapten tim Yanuar memimpin rekan-rekannya dengan donasi 19 poin. Barra Sugianto menyusul lewat 17 poin, Restu Dwi Purnomo (12 poin), dan M. Alan As’adi (10 poin).

Dari Pacific, Gege Nagata memimpin dengan mengemas 15 poin. Disusul oleh Eko Sasmito dengan tambahan 13 poin. Namun, penampilan impresif keduanya tak mampu menyelamatkan timnya. Tim polesan Arturo Lozada Cristobal itu pun kembali harus menelan pil pahit kekalahan.

Pelatih Bimasakti, Oei A Kiat mengaku komunikasi antar pemain sudah semakin solid. Namun masih ada sedikit permasalahan yang harus segera diselesaikan, salah satunya adalah konsistensi.

"Komunikasi diantara pemain sudah semakin membaik. Namun, konsistensi selama empat kuarter masih perlu ditingkatkan. Pada kuarter terakhir defense anak-anak sedikit mengendur, sehingga lawan bisa bebas menembak dan mengejar. Intinya, jangan sampai memberi peluang pada lawan," ujar Oei A Kiat, dalam rilis yang diterima Sindonews.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6032 seconds (0.1#10.140)