Logika Terbalik ala Persela

Minggu, 01 Februari 2015 - 15:47 WIB
Logika Terbalik ala...
Logika Terbalik ala Persela
A A A
LAMONGAN - Cara tak biasa dilakukan Persela Lamongan dalam proses pembentukan tim musim ini. Umumnya, tim menyeleksi pemain setelah penunjukan pelatih, namun Persela sebaliknya. Pelatih definitif belum ada saat tim sudah hampir terbentuk.

Seleksi pemain selama sebulan lebih dilakukan Didik Ludiyanto, sosok yang berstatus asisten pelatih. Situasi ini membuat Laskar Joko Tingkir agak sulit menentukan pelatih, karena sosok yang ditunjuk harus adaptif atau memahami kekuatan yang sudah ada.

Kandidat pelatih masih tetap mengapungkan nama Paulo Camargo dan Iwan Setiawan. Manajemen tidak khawatir pelatih anyar nantinya bisa langsung menangani tim yang selama ini dibentuk Didik Ludiyanto. "Saya yakin itu bukan masalah," kata Manajer Persela Yunan Achmadi.

"Persela sudah memiliki standar permainan dan Didik Ludiyanto sudah berupaya memilih pemain terbaik. Memang, pelatih baru nanti butuh waktu penyesuaian dengan kekuatan yang ada. Tapi, saya optimistis tak menganggu persiapan tim," jelas dia.

Kondisi itu juga yang akan disampaikan manajemen kepada kandidat pelatih, agar nantinya tidak terjadi salah komunikasi. Manajemen yakin pelatih yang menjadi kandidat saat ini cukup memahami situasi di Persela, terutama soal proses pembentukan tim.

Manajemen berharap minggu pertama Februari ini sudah membuat sebuah keputusan soal posisi pelatih untuk Indonesia Super League (ISL) 2015. Namun manajemen juga belum bisa memastikan salah satu kandidat tersebut bisa secepatnya diresmikan.

Persela beberapa kali meleset dari target jika bicara penunjukan pelatih. Rencana semula awal Januari sudah menetapkan nama, namun molor dan target diubah setelah SCM Cup 2015. Ternyata lagi-lagi meleset dan kini target berubah awal Januari.

Ada kemungkinan meleset lagi? "Kami sudah berupaya maksimal. Kalau tak sesuai rencana, yang pasti harus ada pelatih untuk ISL nanti. Berarti waktu yang kami miliki sekitar tiga minggu sebelum kick-off ISL. Tidak mungkin kami memakai Didik Ludiyanto," tandas Yunan.

Beberapa elemen suporter sempat menebak-nebak Didik Ludiyanto pada akhirnya menjadi pelatih Persela jika tak ada pelatih definitif. Namun itu dibantah Yunan karena Didik saat ini berlisensi B AFC alias belum memenuhi regulasi kepelatihan untuk ISL yang berstandar A AFC.

Didik memang pernah menjadi pelatih di musim 2013 silam, tepatnya setelah Persela memberhentikan Gomes de Oliviera. Persela yang tak menemukan sosok pelatih, akhirnya memakai Didik hingga akhir musim. Namun saat itu statusnya adalah caretaker alias pelatih sementara.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0648 seconds (0.1#10.140)