Pelatih PSMS Kritik Ego Pemainnya
A
A
A
MEDAN - Pelatih PSMS Medan Edy Syahputra harus memutar otak mencari komposisi tim yang pas setelah mengalahkan Dragon FC dalam uji coba. Edy melihat masih banyak kekurangan dan celah yang terbuka di skuad Ayam Kinantan. ''Dari strategi dan performa, pemain masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Masih banyak pemain miskomunikasi. Sehingga banyak kesalahan sendiri,''ungkap Edy.
Apalagi, menang 2-0 dari Dragon FC, Edy menganggap bahwa hasil tersebut tak membuat dirinya semringah. Ya, hasil latihan dan strategi yang diterapkannya tak sepenuhnya berjalan dan direalisasikan anak asuhnya.''Dari hasil 2-0, sebetulnya hasil yang buruk. Jika pemain lebih tenang dan fokus, mungkin hasilnya lebih banyak (gol),''tuturnya.
Edy melihat, pemain masih mengedepankan ego masing-masing terlebih mengusung visi misi tim. Sifat ego itu erbahaya, bila pemain tak bisa menerapkan pola dan strategi yang disusunnya.''Setiap pemain harusnya sudah tahu kemauan teman sendiri. Sehingga, kesalahan yang terjadi tidak berulang,''tandasnya.
Pertandingan uji coba kedua akan dilakoni tim berjuluk Ayam Kinantan itu melawan Thamrin Graha Metropolitan (TGM) di Lapangan Helvetia, Jumat (6/2). Edy memastikan, racikan tim pasti berubah. Dirinya melihat, skema yang disusunnya melawan Dragon FC, belum mendapatkan komposisi yang tepat. ''Komposisi pemain yang diturunkan pertandingan uji coba kedua ini akan ada yang berubah,” bebernya.
Disebutkan Edy, untuk pertandingan uji coba kedua melawan TGM, tim pelatih melakukan perombakan total. Pemain cadangan dijadikan pemain inti, sebaliknya sebagian pemain inti dijadikan cadangan. Pasalnya, bisa jadi pemain cadangan dalam pertandingan melawan TGM performa lebih baik lagi dibandingkan pemain inti.
''Hal ini dilakukan agar antara pemain inti maupun pemain cadangan tidak ada perbedaan dalam skuat PSMS. Semua pemain yang menjadi skuat Ayam Kinantan wajib membela PSMS untuk memperoleh raihan positif. Ini juga diberlakukan pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, semua pemain yang telah didaftarkan pada Liga Indonesia semua pemain harus siap membela PSMS dikandang maupun tandang,” tegasnya.
Apalagi, menang 2-0 dari Dragon FC, Edy menganggap bahwa hasil tersebut tak membuat dirinya semringah. Ya, hasil latihan dan strategi yang diterapkannya tak sepenuhnya berjalan dan direalisasikan anak asuhnya.''Dari hasil 2-0, sebetulnya hasil yang buruk. Jika pemain lebih tenang dan fokus, mungkin hasilnya lebih banyak (gol),''tuturnya.
Edy melihat, pemain masih mengedepankan ego masing-masing terlebih mengusung visi misi tim. Sifat ego itu erbahaya, bila pemain tak bisa menerapkan pola dan strategi yang disusunnya.''Setiap pemain harusnya sudah tahu kemauan teman sendiri. Sehingga, kesalahan yang terjadi tidak berulang,''tandasnya.
Pertandingan uji coba kedua akan dilakoni tim berjuluk Ayam Kinantan itu melawan Thamrin Graha Metropolitan (TGM) di Lapangan Helvetia, Jumat (6/2). Edy memastikan, racikan tim pasti berubah. Dirinya melihat, skema yang disusunnya melawan Dragon FC, belum mendapatkan komposisi yang tepat. ''Komposisi pemain yang diturunkan pertandingan uji coba kedua ini akan ada yang berubah,” bebernya.
Disebutkan Edy, untuk pertandingan uji coba kedua melawan TGM, tim pelatih melakukan perombakan total. Pemain cadangan dijadikan pemain inti, sebaliknya sebagian pemain inti dijadikan cadangan. Pasalnya, bisa jadi pemain cadangan dalam pertandingan melawan TGM performa lebih baik lagi dibandingkan pemain inti.
''Hal ini dilakukan agar antara pemain inti maupun pemain cadangan tidak ada perbedaan dalam skuat PSMS. Semua pemain yang menjadi skuat Ayam Kinantan wajib membela PSMS untuk memperoleh raihan positif. Ini juga diberlakukan pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, semua pemain yang telah didaftarkan pada Liga Indonesia semua pemain harus siap membela PSMS dikandang maupun tandang,” tegasnya.
(aww)