Takut ISIS, Jepang Mundur dari Kejuaraan Tenis Meja Dunia
A
A
A
TOKYO - Kontingen tenis meja Jepang memastikan tidak akan tampil di seri kejuaraan dunia tenis meja yang akan berlangsung di Kuwait dan Qatar. Alasan utama mereka adalah takut menjadi sasaran keberingasan kelompok militan ISIS.
Sebelumnya dua warga Jepang harus meregang nyawa setelah menjadi korban kebiadaban kelompok yang mengatasnamakan agama tersebut. Karenanya, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan Jepang akhirnya menarik diri dari kejuaraan tersebut yang rencananya akan digelar pekan depan.
"Seperti diberitakan di media, warga Jepang ada yang menjadi korban penculikan kemudian dibunuh di Timur Tengah. Mempertimbangkan situasi tersebut, asosiasi akhirnya memutuskan untuk membatalkan mengirimkan tim ke Kuwait dan Qatar," bunyi pernyataan asosiasi tenis meja Jepang dilansir channelasia, Jumat (6/2/2015).
Tokyo sejak lama menghindari konflik di Timur Tengah dan mereka benar-benar sangat terpukul manakala dua warganya, Kenji Goto yang berprofesi sebagai wartawan dan kontraktor bernama Haruna Yukawa menjadi korban kekejian ISIS. Peristiwa tersebut juga memaksa pemerintah Jepang harus mengeluarkan peringatan pada warganya yang ingin bepergian ke Timur Tengah.
Sebelumnya dua warga Jepang harus meregang nyawa setelah menjadi korban kebiadaban kelompok yang mengatasnamakan agama tersebut. Karenanya, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan Jepang akhirnya menarik diri dari kejuaraan tersebut yang rencananya akan digelar pekan depan.
"Seperti diberitakan di media, warga Jepang ada yang menjadi korban penculikan kemudian dibunuh di Timur Tengah. Mempertimbangkan situasi tersebut, asosiasi akhirnya memutuskan untuk membatalkan mengirimkan tim ke Kuwait dan Qatar," bunyi pernyataan asosiasi tenis meja Jepang dilansir channelasia, Jumat (6/2/2015).
Tokyo sejak lama menghindari konflik di Timur Tengah dan mereka benar-benar sangat terpukul manakala dua warganya, Kenji Goto yang berprofesi sebagai wartawan dan kontraktor bernama Haruna Yukawa menjadi korban kekejian ISIS. Peristiwa tersebut juga memaksa pemerintah Jepang harus mengeluarkan peringatan pada warganya yang ingin bepergian ke Timur Tengah.
(bbk)