Donadoni Tetap Optimistis
A
A
A
PARMA - Pelatih Roberto Donadoni belum menyerah dengan keadaan Parma saat ini. Dia percaya masa depan I Ducali, terutama di kancah Seri A, akan cerah sekalipun sudah dua kali berganti pemilik sepanjang musim ini.
Kondisi Parma saat ini sungguh memprihatinkan. Dari tim yang menempati posisi 6 pada musim lalu, kini terdampar di dasar klasemen sementara Seri A. Parma makin terpuruk setelah dihajar Chievo Verona 0-1 di Stadio Ennio Tardini dini hari kemarin. Gol tunggal Ervin Zukanovic membuat Parma menelan lima kekalahan beruntun di kompetisi domestik.
Dengan mengoleksi 10 angka hasil 3 menang, 1 imbang, dan 18 kalah, hampir mustahil Parma bisa menyelamatkan diri. Mereka tertinggal 12 angka dari zona aman. Itu akibat krisis keuangan dan pergantian pemilik. Parma diprediksi punya utang sebesar 96 juta euro dan diperparah dengan tertunggaknya gaji pemain serta staf.
Situasi mereka semakin rumit karena silih berganti dikuasai orang berbeda. Sebelumnya Tommaso Ghirardi menjual Parma pada pengusaha asal Albania Rezart Taci, 19 Desember 2014. Namun, dua bulan kemudian Taci menjual sahamnya kepada Giampietro Manenti. Selama dimiliki Taci, gaji pemain dan staf belum juga dibayar.
Tersendatnya pembayaran gaji yang sudah berlangsung berbulan-bulan inilah yang disinyalir menjadi pemicu anjloknya prestasi Parma. Tidak ada jaminan Parma bisa keluar dari situasi ini. Apalagi, jarang ada tim pesakitan dengan masalah finansial akut bisa terhindar dari degradasi.
Uniknya, Donadoni tidak terlihat cemas. Dia tetap yakin dengan kelangsungan hidup Parma. Arsitek berusia 51 tahun itu optimistis pada pemilik baru. ”Ada rasa optimisme yang tumbuh. Sebab, kami tahu pemilik baru yang akan memberikan dorongan dan meningkatkan kepercayaan diri,” ujar Donadoni, dilansir Football Italia.
m mirza
Kondisi Parma saat ini sungguh memprihatinkan. Dari tim yang menempati posisi 6 pada musim lalu, kini terdampar di dasar klasemen sementara Seri A. Parma makin terpuruk setelah dihajar Chievo Verona 0-1 di Stadio Ennio Tardini dini hari kemarin. Gol tunggal Ervin Zukanovic membuat Parma menelan lima kekalahan beruntun di kompetisi domestik.
Dengan mengoleksi 10 angka hasil 3 menang, 1 imbang, dan 18 kalah, hampir mustahil Parma bisa menyelamatkan diri. Mereka tertinggal 12 angka dari zona aman. Itu akibat krisis keuangan dan pergantian pemilik. Parma diprediksi punya utang sebesar 96 juta euro dan diperparah dengan tertunggaknya gaji pemain serta staf.
Situasi mereka semakin rumit karena silih berganti dikuasai orang berbeda. Sebelumnya Tommaso Ghirardi menjual Parma pada pengusaha asal Albania Rezart Taci, 19 Desember 2014. Namun, dua bulan kemudian Taci menjual sahamnya kepada Giampietro Manenti. Selama dimiliki Taci, gaji pemain dan staf belum juga dibayar.
Tersendatnya pembayaran gaji yang sudah berlangsung berbulan-bulan inilah yang disinyalir menjadi pemicu anjloknya prestasi Parma. Tidak ada jaminan Parma bisa keluar dari situasi ini. Apalagi, jarang ada tim pesakitan dengan masalah finansial akut bisa terhindar dari degradasi.
Uniknya, Donadoni tidak terlihat cemas. Dia tetap yakin dengan kelangsungan hidup Parma. Arsitek berusia 51 tahun itu optimistis pada pemilik baru. ”Ada rasa optimisme yang tumbuh. Sebab, kami tahu pemilik baru yang akan memberikan dorongan dan meningkatkan kepercayaan diri,” ujar Donadoni, dilansir Football Italia.
m mirza
(bbg)