Maroko Bawa Sanksi CAF ke CAS

BERNE - Maroko mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) atas larangan tampil di dua turnamen Piala Afrika. Sanksi itu dijatuhkan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) akibat Maroko mundur sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015, menyusul merebaknya virus ebola di Afrika.

Piala Afrika 2015 digelar di Guinea Ekuatorial pada 17 Januari–8 Februari lalu. Pantai Gading menjuarai turnamen edisi ke-30 itu seusai mengalahkan Ghana 9-8 (0-0) dalam drama adu penalti.

Awalnya, turnamen akan digelar di Maroko. Tapi, Maroko merasa khawatir dengan merebaknya virus ebola di kawasan Afrika. Melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Kerajaan Maroko dalam surat tertanggal 8 November 2014, Maroko minta turnamen ditunda.

Namun, CAF menolak dan memutuskan Piala Afrika 2015 digelar sesuai jadwal, dan memindahkan tuan rumah ke Guinea Ekuatorial. Komite Eksekutif CAF juga memutuskan tim nasional Maroko secara otomatis didiskualifikasi dan tidak ambil bagian di Piala Afrika 2015 dan 2017.

Selain itu, CAF mendenda Federasi Sepak Bola Maroko (FRMF) senilai USD1 juta (sekitar Rp12,8 miliar) dan memerintahkan untuk membayar kerugian akibat rusaknya hubungan CAF dengan mitra sponsor senilai USD9,1 (sekitar Rp116,5 miliar).

Merasa keberatan atas sanksi tersebut, Maroko mengajukan banding ke CAS. "Dalam banding ke CAS, FRMF minta pembatalan keputusan CAF dan keputusan CAS akan dikeluarkan pada akhir Maret 2015," kata CAS dalam pernyataan resmi, Selasa (17/2/2015). "Prosedur arbitrase telah dibuka dan akan dilakukan sesuai dengan Code of Sports."