Mampukah Murray Meruntuhkan Dominasi Golovkin?
A
A
A
MONTE CARLO - Petinju kelas menengah Inggris, Martin Murray sepertinya benar-benar tidak terlalu diperhitungkan oleh sebagian besar penggemar tinju bahkan rumah taruhan dalam pertarungan kontra juara WBA (Super)/IBO/interim WBC, Gennady Golovkin. Dua petinju itu akan berada dalam satu ring di Monte Carlo, Monaco, Minggu (22/2) WIB.
Mayoritas mereka hanya menanti kemenangan seperti apa yang akan diraih oleh petinju Kazakhstan itu atas Murray dalam pertarungan tersebut. Dengan demikian, ketegangan pertarungan bukan terkait siapa yang menang, tapi lebih pada kapan dan bagaimana kemenangan itu terjadi.
Penilaian itu mungkin tidak terlalu berlebihan apabila melihat rekor kemenangan Golovkin dalam 10 pertandingan terakhir. Ya, petinju berjuluk GGG (Triple G) itu paling lama membutuhkan waktu delapan ronde untuk menyudahi lawannya.
Pasca kemenangan TKO di ronde ke-10 ketika berhadapan dengan Kassim Ouma pada Juni 2011, Golovkin tidak pernah melewati ronde kedelapan untuk merebut kemenangan. Bahkan, dua laga terakhir, dia sukses menghentikan mantan juara IBF dan WBA (Super), Daniel Geale di ronde ketiga, dan merobohkan petinju tangguh Meksiko, Marco Antonio Rubio di ronde kedua.
Dalam laga nanti, Golovkin kemungkinan besar akan tampil seperti sebelumnya, yakni menanti saat yang tepat untuk menghabisi lawannya. Petinju 32 tahun itu memiliki kekuatan dan kesabaran untuk melayangkan pukulan mematikannya.
Golovkin selalu memiliki cara yang berbeda untuk meredam lawannya. Hook kirinya telah merobohkan Rubio, lalu Daniel Geale dan Nobuhiro Ishida dihentikan lewat pukulan kanan. Sementara, dia melancarkan hook kiri yang mendarat di tulang rusuk saat merobohkan Matthew Macklin. Para penggemar tinju tengah menantikan, cara seperti apa yang akan digunakan Golovkin untuk mematikan Murray.
Sementara itu, di pihak lain, Murray mampu merebut empat kemenangan beruntun usai kekalahan angka dari mantan juara WBC, Sergio Gabriel Martinez. Dari empat kemenangan tersebut, Murray mampu dua kali menghentikan lawannya. Namun, dia hanya mampu menorehkan 12KO dari 29 kemenangan profesionalnya.
Kendati demikian, jangan lupakan keindahan dari tinju. Sesuatu yang tidak pernah diperhitungkan sering saja terjadi. Pengalaman pernah menunjukkan, Buster Douglas pernah menghabisi Mike Tyson, padahal ketika itu Tyson diunggulkan dengan peluang 42:1, sedangkan Golovkin versus Murray "hanya" 38:1.
Akankah justru Murray nantinya yang akan mengakhiri pertarungan dengan kedua tangannya terangkat di udara? Ataukah Golovkin akan melanjutkan rekor belum terkalahkannya? Menarik untuk kita nantikan hasil pertarungan gelar dunia ini.
Data kedua petinju
*dari berbagai sumber
Mayoritas mereka hanya menanti kemenangan seperti apa yang akan diraih oleh petinju Kazakhstan itu atas Murray dalam pertarungan tersebut. Dengan demikian, ketegangan pertarungan bukan terkait siapa yang menang, tapi lebih pada kapan dan bagaimana kemenangan itu terjadi.
Penilaian itu mungkin tidak terlalu berlebihan apabila melihat rekor kemenangan Golovkin dalam 10 pertandingan terakhir. Ya, petinju berjuluk GGG (Triple G) itu paling lama membutuhkan waktu delapan ronde untuk menyudahi lawannya.
Pasca kemenangan TKO di ronde ke-10 ketika berhadapan dengan Kassim Ouma pada Juni 2011, Golovkin tidak pernah melewati ronde kedelapan untuk merebut kemenangan. Bahkan, dua laga terakhir, dia sukses menghentikan mantan juara IBF dan WBA (Super), Daniel Geale di ronde ketiga, dan merobohkan petinju tangguh Meksiko, Marco Antonio Rubio di ronde kedua.
Dalam laga nanti, Golovkin kemungkinan besar akan tampil seperti sebelumnya, yakni menanti saat yang tepat untuk menghabisi lawannya. Petinju 32 tahun itu memiliki kekuatan dan kesabaran untuk melayangkan pukulan mematikannya.
Golovkin selalu memiliki cara yang berbeda untuk meredam lawannya. Hook kirinya telah merobohkan Rubio, lalu Daniel Geale dan Nobuhiro Ishida dihentikan lewat pukulan kanan. Sementara, dia melancarkan hook kiri yang mendarat di tulang rusuk saat merobohkan Matthew Macklin. Para penggemar tinju tengah menantikan, cara seperti apa yang akan digunakan Golovkin untuk mematikan Murray.
Sementara itu, di pihak lain, Murray mampu merebut empat kemenangan beruntun usai kekalahan angka dari mantan juara WBC, Sergio Gabriel Martinez. Dari empat kemenangan tersebut, Murray mampu dua kali menghentikan lawannya. Namun, dia hanya mampu menorehkan 12KO dari 29 kemenangan profesionalnya.
Kendati demikian, jangan lupakan keindahan dari tinju. Sesuatu yang tidak pernah diperhitungkan sering saja terjadi. Pengalaman pernah menunjukkan, Buster Douglas pernah menghabisi Mike Tyson, padahal ketika itu Tyson diunggulkan dengan peluang 42:1, sedangkan Golovkin versus Murray "hanya" 38:1.
Akankah justru Murray nantinya yang akan mengakhiri pertarungan dengan kedua tangannya terangkat di udara? Ataukah Golovkin akan melanjutkan rekor belum terkalahkannya? Menarik untuk kita nantikan hasil pertarungan gelar dunia ini.
Data kedua petinju
Gennady Golovkin | vs | Martin Murray |
08 April 1982 | Lahir | 27 September 1982 |
Kazakhstan | Asal | Inggris |
179cm | Tinggi | 183cm |
178cm | Jangkauan | 185cm |
GGG | Julukan | - |
Orthodox | Stance | Orthodox |
31 (28KO) | Menang | 29 (12KO) |
- | Kalah | 1 |
- | Seri | 1 |
(nug)