Karena Ini PSIS Pede Penuhi Syarat BOPI
A
A
A
SEMARANG - PSIS Semarang percaya diri lolos verifikasi menjelang Divisi Utama musim 2015. Mahesa Jenar -julukan PSIS- mengklaim sejauh ini tidak ada persoalan yang terkait dengan pajak pemain dan klub.
Tim yang ber-homebase di Stadion Jatdiri ini tidak terlalu khawatir dengan verifikasi oleh PT Liga Indonesia dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
''PSIS itu kan perusahaan, dikelola PT. Mahesa Jenar Semarang (MJS), setiap tahun melaporkan pajak penghasilan. Yang dimasalahkan BOPI saat ini, PT abal-abal dari tim-tim Indonesia Super League (ISL) itu,''kata CEO PT. MJS Yoyok Sukawi.
Menurut Yoyok, PT MJS sudah punya NPWP. Adapun yang menghitung pajak setiap tahunnya, yakni dari konsultan keuangan. ''Kalau pas verifikasi nanti, pasti kita lolos. Kalau yang ditanya pemain, pasti kan tidak tahu,''ujar pemilik nama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini.
Sementara itu, Manajer PSIS Adi Saputro mengatakan, dalam minggu-minggu ini PT. Liga Indonesia rencananya akan melakukan verifikasi infrastruktur atau stadion. Untuk stadion tidak ada masalah, karena musim lalu juga menggunakan stadion yang sama.
''Soal verifikasi infrastruktur saya belum dapat surat resminya, tapi katanya minggu ini. Kalau verifikasi keuangan sudah, saya sendiri yang ke Jakarta langsung,''ucapnya.
Seperti diketahui, BOPI sebelumnya merekomendasikan agar ISL ditunda karena banyak tim-tim yang berlaga di kasta tertinggi itu belum melengkapi administrasi seperti SIUP, laporan pajak, kontra pemain dan pelatih, pembinaan usia muda dan kegiatan sosial serta lainnya.
BOPI mengharuskan tim-tim profesional, baik itu ISL dan Divisi Utama agar melengkapi syarat tersebut sebelum turun dalam kompetisi. Kendati kick off ISL sudah diputuskan 4 April, beberapa tim yang belum komplet administrasinya diminta melengkapi persyaratan diminta BOPI. PSIS Semarang mengklaim sudah menyiapkan semua persyaratan seperti yang diminta oleh BOPI kendati jadwal kick off Divisi Utama belum resmi diputuskan.
Tim yang ber-homebase di Stadion Jatdiri ini tidak terlalu khawatir dengan verifikasi oleh PT Liga Indonesia dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
''PSIS itu kan perusahaan, dikelola PT. Mahesa Jenar Semarang (MJS), setiap tahun melaporkan pajak penghasilan. Yang dimasalahkan BOPI saat ini, PT abal-abal dari tim-tim Indonesia Super League (ISL) itu,''kata CEO PT. MJS Yoyok Sukawi.
Menurut Yoyok, PT MJS sudah punya NPWP. Adapun yang menghitung pajak setiap tahunnya, yakni dari konsultan keuangan. ''Kalau pas verifikasi nanti, pasti kita lolos. Kalau yang ditanya pemain, pasti kan tidak tahu,''ujar pemilik nama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini.
Sementara itu, Manajer PSIS Adi Saputro mengatakan, dalam minggu-minggu ini PT. Liga Indonesia rencananya akan melakukan verifikasi infrastruktur atau stadion. Untuk stadion tidak ada masalah, karena musim lalu juga menggunakan stadion yang sama.
''Soal verifikasi infrastruktur saya belum dapat surat resminya, tapi katanya minggu ini. Kalau verifikasi keuangan sudah, saya sendiri yang ke Jakarta langsung,''ucapnya.
Seperti diketahui, BOPI sebelumnya merekomendasikan agar ISL ditunda karena banyak tim-tim yang berlaga di kasta tertinggi itu belum melengkapi administrasi seperti SIUP, laporan pajak, kontra pemain dan pelatih, pembinaan usia muda dan kegiatan sosial serta lainnya.
BOPI mengharuskan tim-tim profesional, baik itu ISL dan Divisi Utama agar melengkapi syarat tersebut sebelum turun dalam kompetisi. Kendati kick off ISL sudah diputuskan 4 April, beberapa tim yang belum komplet administrasinya diminta melengkapi persyaratan diminta BOPI. PSIS Semarang mengklaim sudah menyiapkan semua persyaratan seperti yang diminta oleh BOPI kendati jadwal kick off Divisi Utama belum resmi diputuskan.
(aww)