Tenggelam Bak Titanic
A
A
A
PARMA - Masalah finansial yang dialami Parma membuat klub tersebut berada di jurang kehancuran. Sampaisampai masalah itu membuat laga kandang terakhir mereka, Minggu (22/2), harus ditunda.
Laporan terkini menunjukkan, klub yang pernah 2 kali juara Piala UEFA dan 1 kali kampiun Piala Winners itu tercekik utang senilai 197,4 juta euro (Rp2,86 triliun). Kondisi ini membuat otoritas Italia telah menjadwalkan sidang pailit pada 19 Maret mendatang. General Manager Sandro Melli menegaskan, krisis keuangan ini sangat mengerikan dan perlahan menenggelamkan klub berjuluk I Gialloblu itu bagaikan kapal Titanic.
Klub yang bermarkas di Ennio Tardini itu masih menghuni dasar klasemen Seri A dengan hanya mengepak 10 poin dari 23 laga. “Kami seperti berada di Titanic. Di dek atas merupakan kelas utama, cantik, berkilau, dengan orang-orang berdansa, seperti mantan Presiden Tommaso Ghirardi dan CEO Pietro Leonardi.
Tapi, setelah itu kelas kedua, dan ketiga,” papar Melli kepada Corriere dello Sport . Tahun lalu Parma tak memenuhi lisensi UEFA yang membuat mereka tak bisa berkompetisi di Liga Europa musim ini, meski finis di peringkat 6 akhir musim lalu. “Kami akan tenggelam menabrak gunung es, yaitu lisensi UEFA.
Apakah Anda ingat apa yang terjadi dengan Titanic? Semua di kelas utama selamat dan mereka yang ada di bawahnya mati. Dan, kapten kapal, seseorang berjanggut, tenggelam bersama kapalnya. Siapa sang kapten itu? Roberto Donadoni tentu,” ujarnya, lirih.
Pekan ini seluruh kick-off di Seri A akan mundur 15 menit setelah keputusan Asosiasi Pesepak Bola Italia (AIC) sebagai dukungan kepada Parma. Krisis keuangan itu juga membuat klub yang berdiri sejak 101 tahun silam itu tak bisa membayar gaji pemain, yang berujung pemotongan satu poin di klasemen Seri A sebagai sanksi.
Abdul haris
Laporan terkini menunjukkan, klub yang pernah 2 kali juara Piala UEFA dan 1 kali kampiun Piala Winners itu tercekik utang senilai 197,4 juta euro (Rp2,86 triliun). Kondisi ini membuat otoritas Italia telah menjadwalkan sidang pailit pada 19 Maret mendatang. General Manager Sandro Melli menegaskan, krisis keuangan ini sangat mengerikan dan perlahan menenggelamkan klub berjuluk I Gialloblu itu bagaikan kapal Titanic.
Klub yang bermarkas di Ennio Tardini itu masih menghuni dasar klasemen Seri A dengan hanya mengepak 10 poin dari 23 laga. “Kami seperti berada di Titanic. Di dek atas merupakan kelas utama, cantik, berkilau, dengan orang-orang berdansa, seperti mantan Presiden Tommaso Ghirardi dan CEO Pietro Leonardi.
Tapi, setelah itu kelas kedua, dan ketiga,” papar Melli kepada Corriere dello Sport . Tahun lalu Parma tak memenuhi lisensi UEFA yang membuat mereka tak bisa berkompetisi di Liga Europa musim ini, meski finis di peringkat 6 akhir musim lalu. “Kami akan tenggelam menabrak gunung es, yaitu lisensi UEFA.
Apakah Anda ingat apa yang terjadi dengan Titanic? Semua di kelas utama selamat dan mereka yang ada di bawahnya mati. Dan, kapten kapal, seseorang berjanggut, tenggelam bersama kapalnya. Siapa sang kapten itu? Roberto Donadoni tentu,” ujarnya, lirih.
Pekan ini seluruh kick-off di Seri A akan mundur 15 menit setelah keputusan Asosiasi Pesepak Bola Italia (AIC) sebagai dukungan kepada Parma. Krisis keuangan itu juga membuat klub yang berdiri sejak 101 tahun silam itu tak bisa membayar gaji pemain, yang berujung pemotongan satu poin di klasemen Seri A sebagai sanksi.
Abdul haris
(bbg)