Bravo Wazza!
A
A
A
MANCHESTER - Wayne Rooney mengembalikan Manchester United (MU) ke jalur kemenangan. Dua golnya di Old Trafford membantu The Red Devils mengalahkan Sunderland 2-0.
Walau kurang mengesankan, MU mampu bangkit setelah tumbang 1-2 dari Swansea City di Liberty Stadium, akhir pekan lalu. Berkat penalti (menit ke-66) dan sepakan (menit ke-84) Rooney, tuan rumah bisa mencuri angka penuh. Hasil itu sekaligus membuat tim asuhan Louis van Gaal sementara waktu menempati peringkat 3 klasemen Liga Primer musim ini.
“Bagus bisa mencetak gol. Tapi, meraih tiga angka adalah hal terpenting. Kami pantas mendapatkannya. Kami tahu Sunderland akan bermain bagus. Mereka bertahan dengan baik, tapi kami tetap bermain sabar,” ungkap Rooney, dilansir Daily Mail.
Tambahan dua gol itu membuat Rooney mencatat torehan khusus. Dia kini sudah meraup 10 gol di Liga Primer musim ini. Artinya, Wazza, sapaan Rooney, telah membukukan dua digit gol setiap musim sejak berlabuh ke Old Trafford pada 2004/2005. Sudah 11 musim beruntun pemain berusia 29 tahun itu membukukan 10 gol ke atas di kompetisi domestik.
Bila dirinci, Rooney mendulang 11 gol pada 2004/2005, lalu 16, 14, 12, 12, 26, 11, 27, 12, 17, dan sekarang untuk sementara 10 gol. Dia sekarang telah mengumpulkan total 168 gol dari 330 partai Liga Primer bersama MU.
Van Gaal tidak sungkan memuji performa Rooney, khususnya ketika menendang penalti. “Dia bilang kepada saya. Dan, dia benar. Biasanya dia menendang penalti ke bagian atas. Kali ini dia menendang ke bagian bawah karena postur kiper lawan cukup tinggi. Saya puas dengan keputusannya,” kata Van Gaal.
Hasil ini meredakan tensi di Old Trafford. Van Gaal sempat dianggap salah karena menempatkan Rooney sebagai gelandang tengah. Itu dinilai menurunkan kualitas Rooney yang notabene penyerang murni. Tapi, itu tidak lagi berpengaruh. Soalnya, Rooney mampu mencetak gol, baik sebagai gelandang tengah maupun penyerang. Namun, MU belum sepenuhnya bisa bergembira.
Secara keseluruhan kinerja mereka jauh dari memuaskan. MU tidak mampu mencetak gol di babak pertama meski menciptakan sejumlah peluang. Lalu gol kedua lahir setelah 19 menit seusai pemain lawan, Wes Brown, dihadiahi kartu merah karena melanggar Radamel Falcao. Berdasarkan statistik, MU menguasai bola sebanyak 75% dan menciptakan delapan peluang emas dari 19 usaha sepanjang pertandingan.
Sementara Sunderland hanya melepaskan tiga tembakan akurat dari lima percobaan. Penampilan seperti itu tidak bisa diulangi lagi. Sebab, lawan selanjutnya adalah Newcastle United di St James Park, Kamis (4/3). The Magpies, julukan Newcastle, diprediksi lebih merepotkan ketimbang Sunderland. Apalagi, mereka juga sedang bersemangat karena sukses menundukkan Aston Villa 1-0.
“Menurut saya, ada banyak tim yang berada dalam performa baik. Saya melihat tidak ada perbedaan antara tim-tim besar. Kami berharap pada akhir musim nanti tim ini berada di posisi yang tepat,” pungkas Rooney.
MU harus membungkam Newcastle bila ingin terus masuk 4 besar. Dengan selisih empat angka dari Southampton di posisi lima, Rooney dkk bisa saja terlempar dari zona Liga Champions sewaktu waktu.
M mirza
Walau kurang mengesankan, MU mampu bangkit setelah tumbang 1-2 dari Swansea City di Liberty Stadium, akhir pekan lalu. Berkat penalti (menit ke-66) dan sepakan (menit ke-84) Rooney, tuan rumah bisa mencuri angka penuh. Hasil itu sekaligus membuat tim asuhan Louis van Gaal sementara waktu menempati peringkat 3 klasemen Liga Primer musim ini.
“Bagus bisa mencetak gol. Tapi, meraih tiga angka adalah hal terpenting. Kami pantas mendapatkannya. Kami tahu Sunderland akan bermain bagus. Mereka bertahan dengan baik, tapi kami tetap bermain sabar,” ungkap Rooney, dilansir Daily Mail.
Tambahan dua gol itu membuat Rooney mencatat torehan khusus. Dia kini sudah meraup 10 gol di Liga Primer musim ini. Artinya, Wazza, sapaan Rooney, telah membukukan dua digit gol setiap musim sejak berlabuh ke Old Trafford pada 2004/2005. Sudah 11 musim beruntun pemain berusia 29 tahun itu membukukan 10 gol ke atas di kompetisi domestik.
Bila dirinci, Rooney mendulang 11 gol pada 2004/2005, lalu 16, 14, 12, 12, 26, 11, 27, 12, 17, dan sekarang untuk sementara 10 gol. Dia sekarang telah mengumpulkan total 168 gol dari 330 partai Liga Primer bersama MU.
Van Gaal tidak sungkan memuji performa Rooney, khususnya ketika menendang penalti. “Dia bilang kepada saya. Dan, dia benar. Biasanya dia menendang penalti ke bagian atas. Kali ini dia menendang ke bagian bawah karena postur kiper lawan cukup tinggi. Saya puas dengan keputusannya,” kata Van Gaal.
Hasil ini meredakan tensi di Old Trafford. Van Gaal sempat dianggap salah karena menempatkan Rooney sebagai gelandang tengah. Itu dinilai menurunkan kualitas Rooney yang notabene penyerang murni. Tapi, itu tidak lagi berpengaruh. Soalnya, Rooney mampu mencetak gol, baik sebagai gelandang tengah maupun penyerang. Namun, MU belum sepenuhnya bisa bergembira.
Secara keseluruhan kinerja mereka jauh dari memuaskan. MU tidak mampu mencetak gol di babak pertama meski menciptakan sejumlah peluang. Lalu gol kedua lahir setelah 19 menit seusai pemain lawan, Wes Brown, dihadiahi kartu merah karena melanggar Radamel Falcao. Berdasarkan statistik, MU menguasai bola sebanyak 75% dan menciptakan delapan peluang emas dari 19 usaha sepanjang pertandingan.
Sementara Sunderland hanya melepaskan tiga tembakan akurat dari lima percobaan. Penampilan seperti itu tidak bisa diulangi lagi. Sebab, lawan selanjutnya adalah Newcastle United di St James Park, Kamis (4/3). The Magpies, julukan Newcastle, diprediksi lebih merepotkan ketimbang Sunderland. Apalagi, mereka juga sedang bersemangat karena sukses menundukkan Aston Villa 1-0.
“Menurut saya, ada banyak tim yang berada dalam performa baik. Saya melihat tidak ada perbedaan antara tim-tim besar. Kami berharap pada akhir musim nanti tim ini berada di posisi yang tepat,” pungkas Rooney.
MU harus membungkam Newcastle bila ingin terus masuk 4 besar. Dengan selisih empat angka dari Southampton di posisi lima, Rooney dkk bisa saja terlempar dari zona Liga Champions sewaktu waktu.
M mirza
(ftr)