Petaka Dortmund
A
A
A
DRESDEN - Momen kebangkitan Borussia Dortmund mendapat ujian besar. Kapten sekaligus gelandang andalan Dortmund Marco Reus, yang menjadi pemicu kebangkitan Die Borussen, julukan Dortmund, kembali dihantam cedera.
Publik Dortmund kini pantas waswas. Apalagi jika melihat sepak terjang Reus, sebelum diterpa cedera pada laga 16 besar DFB Pokal kontra Dynamo Dresden yang berakhir dengan keunggulan Dortmund, 0-2, dini hari kemarin. Sejak kembali dari cedera, Reus hampir selalu menjadi senjata mematikan Dortmund pada beberapa laga terakhir. Petaka datang saat pertandingan baru berlangsung 20 menit, saat Reus ditekel Dennis Erdmann.
Wasit tidak menilai gesekan itu sebagai pelanggaran. Namun, Reus mengerang kesakitan sambil memegangi lutut kirinya. Reus akhirnya tidak dapat melanjutkan pertandingan dan harus digantikan Henrikh Mkhitaryan. Hantaman cedera sebetulnya bukan kabar baru bagi Reus. Seperti saat dia dipaksa absen membela tim nasional Jerman di Piala Dunia 2014 karena problem ligamen pada engkel kirinya.
Tidak hanya itu, mantan pemain Borussia Muenchengladbach itu sempat absen pada periode September dan November tahun lalu. “Jika memang hanya bengkak, itu adalah hal yang bagus. Saya sangat marah karena semua orang menilai reaksi saya seperti dia mengalami patah kaki. Saya tegaskan jika tidak boleh melakukan tekel seperti itu,” ungkap Pelatih Dortmund Jurgen Klopp, dilansir Sky Sport.
Kemarahan pelatih yang sudah mempersembahkan dua gelar juara Bundesliga untuk Dortmund itu terbilang wajar. Mengingat tim besutannya baru saja keluar dari awan hitam inkonsistensi di ajang Bundesliga yang membuat Dortmund terdampar di zona degradasi dalam beberapa pekan. Walau tidak mengesampingkan peran punggawa Dortmund lain, peran Reus memang sangatlah sentral.
Sebagai kapten, jelas Reus adalah motor penggerak kebangkitan timnya sehingga kini di peringkat 10 klasemen sementara, setelah sukses meraih empat kemenangan secara beruntun di ajang Bundesliga. Kontribusi nyata Reus bisa dilihat jumlah gol yang disumbangkannya untuk Die Borussen pada ajang Bundesliga.
Walau berposisi sebagai gelandang, dia mampu menempati urutan kedua tersubur dengan koleksi 7 gol. Jumlah tersebut hanya kalah dari penyerang berkebangsaan Gabon Pierre Aubameyang dengan catatan 10 gol. Di balik kabar buruk cederanya Reus, Dortmund kembali menunjukkan performa positif.
Walau sempat kalah, 1-2, kala pertemuan pertama kontra Juventus pada babak 16 besar Liga Champions, 25 Februari lalu, Dortmund bisa kembali ada di jalur kemenangan pada dua laga berikutnya, termasuk saat dua gol Ciro Immobile menghantam Dresden. Namun, Klopp tidak mau anakanak asuhnya cepat puas.
Dortmund di mata pelatih energik berusia 47 tahun itu wajib terus waspada, terutama soal usaha mereka terus menjauhi zona degradasi. Pasalnya, walau ada di peringkat 10 dengan koleksi 28 poin, jumlah itu hanya berselisih lima angka dari Paderborn duduk tepat di batas zona degradasi.
Kewaspadaan semakin menjadi karena di dua laga selanjutnya Dortmund akan ditantang oleh tim yang juga sedang menjauhi zona merah, yaitu dimulai dengan dijamu tim berperingkat 15 Hamburg SV, Sabtu (7/3). Pada laga kedua gantian menjamu tim dengan peringkat 13 FC Koln seminggu kemudian.
“Kami hanya unggul lima poin dari zona degradasi, walau kami sudah menang empat kali secara beruntun. Jelas situasi ini belum bisa mengamankan posisi kami sehingga kami tidak boleh lengan untuk sekarang ini,” tandas Klopp.
Decky irawan jasri
Publik Dortmund kini pantas waswas. Apalagi jika melihat sepak terjang Reus, sebelum diterpa cedera pada laga 16 besar DFB Pokal kontra Dynamo Dresden yang berakhir dengan keunggulan Dortmund, 0-2, dini hari kemarin. Sejak kembali dari cedera, Reus hampir selalu menjadi senjata mematikan Dortmund pada beberapa laga terakhir. Petaka datang saat pertandingan baru berlangsung 20 menit, saat Reus ditekel Dennis Erdmann.
Wasit tidak menilai gesekan itu sebagai pelanggaran. Namun, Reus mengerang kesakitan sambil memegangi lutut kirinya. Reus akhirnya tidak dapat melanjutkan pertandingan dan harus digantikan Henrikh Mkhitaryan. Hantaman cedera sebetulnya bukan kabar baru bagi Reus. Seperti saat dia dipaksa absen membela tim nasional Jerman di Piala Dunia 2014 karena problem ligamen pada engkel kirinya.
Tidak hanya itu, mantan pemain Borussia Muenchengladbach itu sempat absen pada periode September dan November tahun lalu. “Jika memang hanya bengkak, itu adalah hal yang bagus. Saya sangat marah karena semua orang menilai reaksi saya seperti dia mengalami patah kaki. Saya tegaskan jika tidak boleh melakukan tekel seperti itu,” ungkap Pelatih Dortmund Jurgen Klopp, dilansir Sky Sport.
Kemarahan pelatih yang sudah mempersembahkan dua gelar juara Bundesliga untuk Dortmund itu terbilang wajar. Mengingat tim besutannya baru saja keluar dari awan hitam inkonsistensi di ajang Bundesliga yang membuat Dortmund terdampar di zona degradasi dalam beberapa pekan. Walau tidak mengesampingkan peran punggawa Dortmund lain, peran Reus memang sangatlah sentral.
Sebagai kapten, jelas Reus adalah motor penggerak kebangkitan timnya sehingga kini di peringkat 10 klasemen sementara, setelah sukses meraih empat kemenangan secara beruntun di ajang Bundesliga. Kontribusi nyata Reus bisa dilihat jumlah gol yang disumbangkannya untuk Die Borussen pada ajang Bundesliga.
Walau berposisi sebagai gelandang, dia mampu menempati urutan kedua tersubur dengan koleksi 7 gol. Jumlah tersebut hanya kalah dari penyerang berkebangsaan Gabon Pierre Aubameyang dengan catatan 10 gol. Di balik kabar buruk cederanya Reus, Dortmund kembali menunjukkan performa positif.
Walau sempat kalah, 1-2, kala pertemuan pertama kontra Juventus pada babak 16 besar Liga Champions, 25 Februari lalu, Dortmund bisa kembali ada di jalur kemenangan pada dua laga berikutnya, termasuk saat dua gol Ciro Immobile menghantam Dresden. Namun, Klopp tidak mau anakanak asuhnya cepat puas.
Dortmund di mata pelatih energik berusia 47 tahun itu wajib terus waspada, terutama soal usaha mereka terus menjauhi zona degradasi. Pasalnya, walau ada di peringkat 10 dengan koleksi 28 poin, jumlah itu hanya berselisih lima angka dari Paderborn duduk tepat di batas zona degradasi.
Kewaspadaan semakin menjadi karena di dua laga selanjutnya Dortmund akan ditantang oleh tim yang juga sedang menjauhi zona merah, yaitu dimulai dengan dijamu tim berperingkat 15 Hamburg SV, Sabtu (7/3). Pada laga kedua gantian menjamu tim dengan peringkat 13 FC Koln seminggu kemudian.
“Kami hanya unggul lima poin dari zona degradasi, walau kami sudah menang empat kali secara beruntun. Jelas situasi ini belum bisa mengamankan posisi kami sehingga kami tidak boleh lengan untuk sekarang ini,” tandas Klopp.
Decky irawan jasri
(bbg)