Jerman Tersubur di Liga Champions

Jum'at, 13 Maret 2015 - 09:09 WIB
Jerman Tersubur di Liga...
Jerman Tersubur di Liga Champions
A A A
KEMENANGAN fantastis 7-0 atas Shakhtar Donetsk pada legkedua babak 16 besar Liga Champions, dini hari kemarin, tidak hanya meloloskan Bayern Muenchen ke perempat final.

Laga itu juga menjadi ajang pembuktian Thomas Mueller. Pada pertandingan itu, Mueller menjadi bintang lewat dua gol. Torehan tersebut membuat tabungan golnya di Liga Champions menjadi 26.

Dia menyamai prestasi Mario Gomez untuk menjadi pemain Jerman paling produktif sejak kompetisi menggunakan nama tersebut pada 1992/1993. Melaju ke putaran berikut, Mueller pun berpotensi menguasai rekor sendirian. Sebab, Gomez musim ini “hanya” tampil di Liga Europa bersama Fiorentina. Gol pertama Mueller ke gawang Andry Pyatov menghasilkan catatan tersendiri.

Mueller mampu mencetak gol ke-25 di Liga Champions 112 hari lebih muda dari Cristiano Ronaldo ketika mencapai jumlah gol yang sama. Performa gemilang plus rekor individu setelah mengalahkan Shakhtar sekaligus menjadi jawaban atas berbagai kritik yang dialamatkan kepada Mueller.

Maklum, pemain berusia 25 tahun tersebut sempat dikabarkan bakal didepak lantaran paceklik gol di awal paruh kedua musim ini. Namun, secara perlahan, penampilan Mueller semakin baik. Keran golnya pun kembali terbuka saat mencetak dua gol di partai versus Hamburg SV, Hannover 96, dan terakhir Shakhtar.

Kendati ketajamannya telah kembali, Mueller memilih bersikap merendah. Dia menilai suasana kondusif di dalam tim membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah. “Situasi sebelum laga (melawan Shakhtar) lebih menarik dari pertandingan itu sendiri. Tapi, ketika diperbolehkan memilih, Anda tentu menginginkan penampilan seperti tadi,” kata Mueller, dilansir ESPN.

Mueller juga membuka kesuksesannya mengeksekusi penalti keempat dengan jumlah laga sama di Liga Champions musim ini. Pemain tim nasional Jerman itu mengungkapkan keberhasilannya diperoleh berkat kerja keras pada sesi latihan.

“Saya selalu mencoba menebak ke arah mana penjaga gawang akan bergerak. Saya melakukan banyak tendangan penalti sebagai persiapan. Saya selalu diliputi ketegangan ketika mengeksekusi penalti, meski telah berlatih. Mungkin, karena tekanan yang begitu besar,” pungkasnya.

Alimansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0557 seconds (0.1#10.140)