Sarat Kepentingan

Minggu, 15 Maret 2015 - 10:40 WIB
Sarat Kepentingan
Sarat Kepentingan
A A A
MARSEILLE - Pertandingan sarat kepentingan akan tersaji ketika Olympique Marseille menjamu Olympique Lyon di Stade Veledrome, dini hari ini. Mereka memiliki kepentingan sangat tinggi atas hasil pertandingan tersebut.

Betapa tidak, Marseille memiliki harapan besar memenangkan laga itu saat bertindak tuan rumah. Setidaknya hasil tiga angka di Stade Veledrome akan membuat Marseille semakin mendekati Lyon, yang masih bercokol di posisi puncak Ligue 1 dengan torehan 57 angka. Marseille kini berada di peringkat 3, tertinggal empat poin dari Lyon.

Pelatih Marseille Marcelo Bielsa bahkan sampai menganggap pertandingan itu layaknya final penentuan siapa paling layak mengangkat trofi. Karena itu, pelatih berpaspor Argentina tersebut akan menerapkan strategi tepat demi memuluskan target kemenangan di kandang. Bielsa kemungkinan akan kembali menguji ketangguhan formasi 4-2-3-1 ketika sukses menghancurkan Toulouse 6-1, Sabtu (7/3).

Kolaborasi Lucas Ocampos, Dimitri Payet, dan Andre Ayew diprediksi akan dipercaya Bielsa kembali saat menunjang Michy Batshuayi sebagai target man. “Kami intinya akan memberikan segalanya di laga tersebut. Selain ingin mendapatkan tambahan poin, kemenangan setidaknya menjadi bukti keseriusan kami dalam memburu gelar juara Ligue 1 musim ini,” tandas Bielsa, dikutip Reuters.

Steve Mandanda, kapten sekaligus kiper Marseille, sepakat dengan pernyataan pelatihnya tersebut. Kiper tim nasional Prancis itu merasa laga ini sangat krusial bagi kelangsungan kedua tim. Apalagi, Lyon diprediksi tak akan menyerah begitu saja. Menurut Mandanda, desakan dari Paris Saint-Germain (PSG) sebagai runner-up klasemen membuat mereka akan tampil dengan skema menyerang.

Mereka tak akan sedikit pun memberikan Les Phoceens, julukan Marseille, kesempatan mencetak gol. “Prediksi itu bisa saja terjadi, di mana saya akan dibuat kerja keras menahan gempuran mereka. Kondisi itu bisa dimaklumi lantaran mereka hanya unggul satu angka atas PSG,” tandas Mandanda. Pelatih Lyon Hubert Fournier menepis timnya mengalami tekanan hebat jelang pertandingan.

Dia menilai timnya tetap rileks karena tak ada tekanan apa pun di ruang ganti Les Gones , julukan Lyon. Pelatih berusia 47 tahun itu dapat membuktikan ucapannya tersebut ketika Maxime Gonalons dkk berlaga di Stade Veledrome. “Kami pikir tak ada yang perlu ditakuti saat kami bertamu ke sana. Mereka tak cukup mengerikan ketika berlaga di Stade Veledrome.

Dua hasil minor Marseille di kandang menjadi buktinya. Hasil itu tentu menjadi pemicu kami menambah derita mereka,” papar Fournier. Mantan pelatih Reims itu optimistis bisa melakukan hal tersebut, sama seperti Caen membekuk Marseille di Stade Veledrome, Sabtu (28/2), atau ketika bekas timnya (Reims) menahan imbang Marseille 2-2, Sabtu (14/2).

Namun, Fournier memilih timnya menyamai pencapaian Caen, yakni mempermalukan Marseille di Stade Veledrome. “Saya ingin anak-anak bermain solid kembali, setidaknya kemenangan itu akan membuat kami semakin jauh dari kejaran mereka (PSG maupun Marseille). Saya berharap kami mendapat dukungan moral dan keberuntungan di laga tersebut,” tandasnya.

Yang jelas, pertandingan nanti akan menjadi pembuktian dua tim yang tengah on-fire setelah mendapat kemenangan besar di laga tandang mereka sebelumnya. Jika Marseille terlebih dahulu berpesta di kandang Toulouse, Lyon tak mau kalah setelah menghajar Montpellier 5-1, Senin (9/3). Fakta itu membuat laga sarat kepentingan ini layak disimak siapa yang bakal menjadi pemenangnya.

Edi yuli
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7498 seconds (0.1#10.140)