Demi Pengiritan dan Adaptasi Pemain, PSIM Gelar Laga Sore Hari
A
A
A
YOGYAKARTA - Manajemen PSIM Yogyakarta sepakat dengan arahan PT Liga Indonesia, selaku operator kompetisi Divisi Utama (DU), agar mengeglar laga pada sore hari. Selain biaya yang lbih rendah, pemain juga mudah melakukan orientasi.
Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan, sejak awal manajemen sudah berencana pertandingan kandang digelar sore hari. Hal itu mempertimbangkan, latihan tim sejak awal proses seleksi pemain yang dilakukan pada sore hari. "Kalau digelar sore hari pemain menjadi mudah beradaptasi," katanya.
Sosok yang juga menjadi Ketua Umum PSIM tersebut mengatakan, dengan pertandingan sore hari secara teknis, pengeluaran yang harus disiapkan manajemen dan panitia pelaksana (Panpel) pertandingan bisa ditekan. Pembiayan ekstra untuk menyewa genset dan lampu penerangan lapangan menjadi tidak perlu untuk dikeluarkan.
Rencana pertandingan home sore hari menurut Agung akan menjadi satu-satunya pilihan meski laga digelar di Mandalakrida ataupun Cangkring Kulonprogo. "Baik di Cangkring ataupun Mandalakrida kami gelar sore hari, biar lebih efisien dan pemain tidak bingung dengan suasananya," tambahnya.
Mengenai kesiapan tim, Agung Damar mengaku sangat optimistis dengan kekuatan tim yang akan dibawa pada DU 2015. Permainan yang disuguhkan sudah memperlihatkan chemistry antar pemainyang terbangun dengan baik.
Sementara itu Pelatih PSIM Seto Nurdiyantara menyebutkan, secara teknis anak asuhnya sudah bisa menjalankan instruksi permainan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari laga uji coba yang dilakukan dengan PPSM Magelang, Jumat (13/3/2015) sore. Pada laga yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Laskar Mataram tersebut, PSIM lebih mendominasi jalannya pertandingan.
Di babak pertama, kerjasama tim terbangun secara apik sehingga bisa menciptakan banyak peluang dan dua bisa dioptimalkan menjadi gol. "Pemain bisa menjalankan rencana sehingga di babak pertama kita bisa unggul menguasai pertandingan," tandasnya.
Hanya saja di babak kedua, faktor stamina disebutkan Seto masih membayangi permainan. Dampaknya pertahanan tim menjadi sedikit lebih longgar dan PSIM harus kemasukan dua gol. Beruntung di babak kedua PSIM masih bisa memaksimalkan peluang menjadi tambahan satu gol lagi.
Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan, sejak awal manajemen sudah berencana pertandingan kandang digelar sore hari. Hal itu mempertimbangkan, latihan tim sejak awal proses seleksi pemain yang dilakukan pada sore hari. "Kalau digelar sore hari pemain menjadi mudah beradaptasi," katanya.
Sosok yang juga menjadi Ketua Umum PSIM tersebut mengatakan, dengan pertandingan sore hari secara teknis, pengeluaran yang harus disiapkan manajemen dan panitia pelaksana (Panpel) pertandingan bisa ditekan. Pembiayan ekstra untuk menyewa genset dan lampu penerangan lapangan menjadi tidak perlu untuk dikeluarkan.
Rencana pertandingan home sore hari menurut Agung akan menjadi satu-satunya pilihan meski laga digelar di Mandalakrida ataupun Cangkring Kulonprogo. "Baik di Cangkring ataupun Mandalakrida kami gelar sore hari, biar lebih efisien dan pemain tidak bingung dengan suasananya," tambahnya.
Mengenai kesiapan tim, Agung Damar mengaku sangat optimistis dengan kekuatan tim yang akan dibawa pada DU 2015. Permainan yang disuguhkan sudah memperlihatkan chemistry antar pemainyang terbangun dengan baik.
Sementara itu Pelatih PSIM Seto Nurdiyantara menyebutkan, secara teknis anak asuhnya sudah bisa menjalankan instruksi permainan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari laga uji coba yang dilakukan dengan PPSM Magelang, Jumat (13/3/2015) sore. Pada laga yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Laskar Mataram tersebut, PSIM lebih mendominasi jalannya pertandingan.
Di babak pertama, kerjasama tim terbangun secara apik sehingga bisa menciptakan banyak peluang dan dua bisa dioptimalkan menjadi gol. "Pemain bisa menjalankan rencana sehingga di babak pertama kita bisa unggul menguasai pertandingan," tandasnya.
Hanya saja di babak kedua, faktor stamina disebutkan Seto masih membayangi permainan. Dampaknya pertahanan tim menjadi sedikit lebih longgar dan PSIM harus kemasukan dua gol. Beruntung di babak kedua PSIM masih bisa memaksimalkan peluang menjadi tambahan satu gol lagi.
(sha)