Melawan Stres

Jum'at, 20 Maret 2015 - 09:03 WIB
Melawan Stres
Melawan Stres
A A A
“Kondisi PSG saat ini tidak berarti terjadi perpecahan di kamar ganti. Ini hanya masalah minor yang biasa dihadapi klub sepak bola profesional seperti PSG. Kami optimistis dapat mengatasinya,” ucap gelandang tengah Les Parisiens yang memiliki status sebagai anggota tim nasional Prancis, Blaise Matuidi, dilansir paristeam.fr.

Fakta musim ini menunjukkan, tim asuhan Laurent Blanc itu tidak pernah ada di puncak klasemen Ligue 1. Mereka sempat dipaksa melihat Olympique Marseille berkuasa selama lebih 10 pekan. Sekarang mereka gantian harus rela menyaksikan Olympique Lyon mantap di tangga paling atas. Ironisnya, PSG beberapa kali membuang kesempatan melesat ke atas. Laga kontra Girondins Bordeaux pekan lalu, misalnya, PSG seharusnya bisa naik ke urutan pertama jika menang.

Mereka justru tumbang 2-3. Kekalahan itu membuat mereka kini tertinggal dua angka dari Lyon. Padahal, langkah Marseille dan Lyon juga tidak terlalu mulus karena beberapa kali bermain imbang atau kalah dengan tim lain. Terjadinya hasil negatif itu disinyalir lantaran pemain frustrasi dan tertekan. Buktinya adalah Zlatan Ibrahimovic dan Serge Aurier. Ibrahimovic mengumpat wasit ketika PSG dipermalukan Bordeaux.

Dia mengatakan wasit Prancis tidak ada yang becus. Insiden ini bisa menyeret PSG dalam masalah besar. Pasalnya, kemungkinan besar penyerang asal Swedia itu mendapat skorsing. Kamis (19/3), Komite Disiplin (Komdis) LFP diberitakan sedang membahas hukuman apa yang pantas bagi Ibrahimovic. Biasanya pelanggaran semacam itu berujung skorsing empat pertandingan. Namun, berhubung Ibrahimovic pernah mendapat sanksi pada musim ini, larangan bertandingnya bisa lebih banyak lagi.

Jika hukumannya hanya empat laga, Ibrahimovic bisa saja absen saat PSG menjamu Lorient di Parc des Princes, dini hari nanti, dan Marseille di Ligue 1. Kemudian, Saint-Etienne (Coupe de France) dan final Coupe de la Ligue versus Bastia. Masalah Aurier kian memperumit persoalan PSG. Dia disorot karena menyindir wasit setelah PSG bermain 2-2 dengan Chelsea di Liga Champions. Walau sudah minta maaf, bek kanan asal Pantai Gading tersebut hampir dipastikan menerima hukuman dari Komdis UEFA.

Dia juga bisa saja tidak mengikuti sejumlah laga Eropa. Rentetan permasalahan itu melahirkan persepsi buruk di mata publik. Itu diartikan runtuhnya mentalitas juara PSG. Mereka mulai panik lantaran terus tertinggal. Terlebih, Ligue 1 tinggal menyisakan sembilan laga lagi. Karena itulah beberapa pemainnya jadi lepas kendali dan melakukan tindakan indisipliner. Padahal, PSG sebenarnya masih punya peluang mendompleng Lyon.

Itu mengacu torehan menjelang akhir kompetisi pada musim lalu. Dari delapan laga terakhir atau dari 24 angka yang diperebutkan, PSG hanya kehilangan delapan angka. Sementara Lyon kehilangan 11 angka dan Marseille kehilangan 8 angka.

m mirza
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3312 seconds (0.1#10.140)