Pesan Platini

Kamis, 26 Maret 2015 - 09:51 WIB
Pesan Platini
Pesan Platini
A A A
VIENNA - Sepp Blatter dibuat meradang dengan kritik Michel Platini, pria Prancis yang kembali terpilih sebagai Presiden UEFA untuk ketiga kalinya, dini hari kemarin. Platini menganggap FIFA sebagai organisasi yang dipenuhi banyak kepentingan saat ini.

Kritik Platini itu meluncur ke FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia setelah terpilih kembali sebagai Presiden UEFA dalam Kongres UEFA di Vienna, Austria. Tanpa bermaksud menyindir Blatter yang turut hadir dalam kesempatan itu, Platini menilai kebijakan FIFA saat ini tak masuk akal.

Pria berusia 59 tahun itu mencontohkan keputusan FIFA menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Bukannya ingin merendahkan harkat dan martabat Qatar, tapi penunjukan itu membuat jadwal pertandingan terpaksa diubah. Biasanya turnamen empat tahunan tersebut dilangsungkan antara Juni-Juli, kini menjadi musim dingin antara Desember-Januari.

Keputusan itu membuat kompetisi, khususnya di Eropa, bakal mengalami perubahan drastis. “Kami sangat mencintai FIFA, bahkan seluruh masyarakat sepak bola Eropa mencintai mereka. Karena kecintaan dan menghormati itu pula kami ingin menjadi sempurna,” kata Platini, dilansir Reuters.

“Orang tertentu mungkin mencoba mengubah kita terhadap satu sama lain. Berusaha membagi dan membuat aturan yang menyudutkan Eropa sebagai negara sepak bola arogan dan egois. Saya berharap Anda tak percaya dengan semua yang Anda dengar,” paparnya.

Pernyataan Platini di depan audiensi Kongres UEFA itu jelas membuat hati Blatter terpukul. Maklum, dia masih menjabat Presiden FIFA sekaligus calon terkuat Presiden FIFA periode selanjutnya.

Blatter dinilai masih sulit digulingkan oleh pesaingnya seperti Pangeran Yordania Ali bin al-Hussein, Presiden Federasi Sepak Bola Belanda Michael van Praag, serta mantan pesepak bola Portugal Luis Figo.

Blatter menilai pernyataan itu bisa memengaruhi pemungutan suara pada 29 Mei mendatang. Apalagi, pria berusia 79 tahun itu kini kurang populer di Eropa setelah melakukan persentase mengenai persatuan dan solidaritas sebagai dasar sepak bola beberapa waktu lalu. “Bersama Eropa, kami perlu membangun persatuan ini di dalam dan luar organisasi Anda masing-masing,” kata Blatter.

Namun, Platini tak mengindahkan itu. Karena, mantan pemain Juventus tersebut menilai sepak bola saat ini lebih cenderung brutal. Kekacauan banyak bermunculan karena tak ada campur tangan pemerintah. Bahkan, kericuhan banyak terjadi di beberapa stadion Eropa.

“Anda harus tahu bahwa kami bersedia bekerja sama dengan Anda, bergandengan tangan demi kebaikan sepak bola dunia, demi kebaikan 209 asosiasi sepak bola di seluruh dunia, dan untuk kebaikan FIFA,” tandas Platini.

Sikap itu sepertinya menjadi pesan kepada Presiden FIFA terpilih nanti. Platini sejatinya tak ingin kekuasaan memimpin organisasi disalahgunakan, justru bagaimana membangun sepak bola ke arah lebih baik. UEFA di bawah komando Platini memang mengalami kemajuan pesat sejak 2007.

Mereka bahkan mendapat keuntungan sebesar USD980 juta dan kemungkinan berlipat menjadi USD5 miliar pada 2015/2016. Bahkan, selama delapan tahun memimpin UEFA, Platini telah memperkuat kedudukan Liga Champions menjadi salah satu merek olahraga paling berharga di dunia. Turnamen itu setidaknya akan mendapatkan lebih dari USD2,4 miliar pada musim 2016-2018.

Selain itu, Platini juga membuat kebijakan Financial Fair Play untuk menekan kebiasaan boros klub merekrut pemain. Kebijakan itu pun berhasil dan menjadi pesan kuat kepada calon Presiden FIFA terpilih nanti.

Edi yuli
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7489 seconds (0.1#10.140)