Taufiq Nyaman Jadi Jangkar Persib
A
A
A
BANDUNG - Salah seorang pemain andalan Persib Bandung, Muhammad Taufiq merasa enjoy dengan posisinya sebagai gelandang bertahan. Meski peran gelandang bertahan jauh lebih sibuk ketimbang posisi lainnya, bagi Taufiq hal itu justru sebuah tantangan yang harus dihadapi.
Pemilik nomor punggung 8 di Persib Bandung ini menyadari, bukan perkara mudah menjalankan posisinya sebagai gelandang bertahan. Namun dirinya tetap akan menempati posisi sebagai gelandang bertahan sebagai posisi yang diidamkannya cukup lama.
Dari jenis aktivitas di lapangan, gelandang bertahan merupakan posisi yang paling sibuk. Saat memulai serangan, gelandang bertahan harus bisa ikut mengatur tempo permainan. Mengalirkan bola ke depan dan menjadi penghubung antara barisan pertahanan dengan pemain depan menjadi hal wajib yang dilakukan.
Saat tim mendapat serangan balasan, gelandang bertahan adalah pemain paling wajib sudah berada di posisinya. Pemain bertahan tidak akan dapat berbuat banyak jika tim terkena serangan balasan ketika gelandang bertahan sedang tidak pada posisinya. Saat bertahan, gelandang bertahan akan menjadi orang paling sibuk karena bertanggungjawab untuk mengawasi gelandang playmaker lawan.
Melihat aktivitasnya, maka gelandang bertahan juga membutuhkan karakteristik yang paling kompleks dibandingkan pemain lainnya. Mobilitas tinggi mengharuskan mereka memiliki daya tahan tubuh yang baik. Teknik dengan bola yang baik serta operan yang akurat menjadi skill yang juga harus dikuasai.
Bagi Taufiq, dengan posisi yang mempunyai mobilitas tinggi, maka dirinya harus pandai menjaga stamina dan daya tahan tubuhnya agar tetap baik. Selain teknik dengan bola yang baik serta operan yang akurat menjadi skill yang juga harus dikuasai.
"Saya selalu tekankan kepada diri saya jika harus kuat fisik, stamina terjaga. Maka, saya harus pandai-pandai mengatur waktu untuk istirahat yang cukup dan mengatur pola makan," ujar Taufiq saat ditemui di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung, Sabtu (28/3/2015).
Selain itu, dirinya pun dituntut untuk dapat menambah porsi latihan guna menjaga kondisi fisiknya. Bahkan disaat jeda waktu yang cukup lama, dirinya harus mengorbankan banyak waktu santainya agar tidak turun saat kembali berlatih atau tampil bersama timnya.
"Karena percuma juga punya skill dan kemampuan individu luar biasa jika tidak punya stamina yang bagus. Saya biasa lakukan jogging atau skiping, tapi kalau mendekati pertandingan atau setelah pertandingan saya istirahat total tidak banyak aktivitas yang dilakukan, karena kita harus recovery juga," jelasnya.
Kemampuan pengambilan keputusan yang baik bukan sekadar digunakan saat harus mengalirkan bola ke depan, disaat bertahan terkadang gelandang bertahan harus dengan sengaja melakukan pelanggaran untuk menghentikan laju serangan. Keputusan melakukan pelanggaran atau tidak ini harus dikeluarkan pada waktu yang sangat singkat.
"Feeling juga harus kuat, jadi kita kalau 50:50 bolanya tidak mungkin body charge. Tapi kalau (kans mendapatkan -red) bola lebih besar dapat kita dapatkan, maka pasti kita akan ambil dan tekan pemain lawan," pungkasnya.
Pemilik nomor punggung 8 di Persib Bandung ini menyadari, bukan perkara mudah menjalankan posisinya sebagai gelandang bertahan. Namun dirinya tetap akan menempati posisi sebagai gelandang bertahan sebagai posisi yang diidamkannya cukup lama.
Dari jenis aktivitas di lapangan, gelandang bertahan merupakan posisi yang paling sibuk. Saat memulai serangan, gelandang bertahan harus bisa ikut mengatur tempo permainan. Mengalirkan bola ke depan dan menjadi penghubung antara barisan pertahanan dengan pemain depan menjadi hal wajib yang dilakukan.
Saat tim mendapat serangan balasan, gelandang bertahan adalah pemain paling wajib sudah berada di posisinya. Pemain bertahan tidak akan dapat berbuat banyak jika tim terkena serangan balasan ketika gelandang bertahan sedang tidak pada posisinya. Saat bertahan, gelandang bertahan akan menjadi orang paling sibuk karena bertanggungjawab untuk mengawasi gelandang playmaker lawan.
Melihat aktivitasnya, maka gelandang bertahan juga membutuhkan karakteristik yang paling kompleks dibandingkan pemain lainnya. Mobilitas tinggi mengharuskan mereka memiliki daya tahan tubuh yang baik. Teknik dengan bola yang baik serta operan yang akurat menjadi skill yang juga harus dikuasai.
Bagi Taufiq, dengan posisi yang mempunyai mobilitas tinggi, maka dirinya harus pandai menjaga stamina dan daya tahan tubuhnya agar tetap baik. Selain teknik dengan bola yang baik serta operan yang akurat menjadi skill yang juga harus dikuasai.
"Saya selalu tekankan kepada diri saya jika harus kuat fisik, stamina terjaga. Maka, saya harus pandai-pandai mengatur waktu untuk istirahat yang cukup dan mengatur pola makan," ujar Taufiq saat ditemui di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung, Sabtu (28/3/2015).
Selain itu, dirinya pun dituntut untuk dapat menambah porsi latihan guna menjaga kondisi fisiknya. Bahkan disaat jeda waktu yang cukup lama, dirinya harus mengorbankan banyak waktu santainya agar tidak turun saat kembali berlatih atau tampil bersama timnya.
"Karena percuma juga punya skill dan kemampuan individu luar biasa jika tidak punya stamina yang bagus. Saya biasa lakukan jogging atau skiping, tapi kalau mendekati pertandingan atau setelah pertandingan saya istirahat total tidak banyak aktivitas yang dilakukan, karena kita harus recovery juga," jelasnya.
Kemampuan pengambilan keputusan yang baik bukan sekadar digunakan saat harus mengalirkan bola ke depan, disaat bertahan terkadang gelandang bertahan harus dengan sengaja melakukan pelanggaran untuk menghentikan laju serangan. Keputusan melakukan pelanggaran atau tidak ini harus dikeluarkan pada waktu yang sangat singkat.
"Feeling juga harus kuat, jadi kita kalau 50:50 bolanya tidak mungkin body charge. Tapi kalau (kans mendapatkan -red) bola lebih besar dapat kita dapatkan, maka pasti kita akan ambil dan tekan pemain lawan," pungkasnya.
(bbk)