UEFA Selidiki Insiden Laga Montenegro Kontra Rusia
A
A
A
PODGORICA - Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) membuka penyelidikan terkait insiden penyerang terhadap pemain Rusia saat melakoni laga Kualifikasi Piala Eropa melawan tuan rumah Montenegro. Akibat peristiwa itu pertandingan dihentikan dan satu pemain terluka akibat lemparan kembang api yang tepat mengarah ke kepala kiper tim tamu, Igor Akinfeev.
Pertandingan Montenegro melawan Russi memang sudah tidak kondusif sejak peluit jalannya pertandingan babak pertama dimulai. Bahkan Akinfeev terpaksa ditarik keluar lapangan setelah menderita cedera pada bagian kepalanya, saat salah satu penonton melempar kembang api ke arah lapangan yang tepat mengarah ke kepala penjaga gawang Rusia tersebut.
Saat akan melanjutkan babak kedua, wasit tampak terkejut dengan suasana di dalam arena pertandingan. Juru pengadil itu pun akhirnya mengambil sikap untuk menghentikan pertandingan, dengan alasan keselamatan pemain Rusia bisa terancam.
Setelah mendapat laporan terkait insiden kerusuhan di pertandingan Montenegro kontra Rusia, akhirnya UEFA mengambil keputusan untuk membuka penyelidikan. "Proses disiplin dibuka terhadap sikap Asosiasi Sepak Bola Montenegro (FSCG) untuk menghentikan pertandingan, pelemparan kembang api, dan benda-benda yang dilemparkan penonton tuan rumah. Sehingga pertandingan tidak berhasil berjalan secara penuh," demikian pernyataan resmi UEFA seperti dikutip Mirror, Selasa (31/3/2015).
"Sebuah protes juga telah diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Rusia (RFS) dan proses disiplin telah dibuka," tambahnya.
Menanggapi sikap tegas UEFA, Momir Djurdjevac selaku sekjen FSCG Montenegro menegaskan bahwa dirinya sangat kecewa dengan sikap penonton yang dianggapnya terlalu arogan dan bisa membahayakan pemain tim tamu. Karena, tambah dia, adegan yang ditunjukkan itu bisa membahayakan sepak bola negara.
"Fans terdengar menyanyikan lagu kebangsaan Montenegro dan berkata kami mencintaimu. Tapi mereka malah membuang kembang api, melakukan penghinaan dan menyebabkan segala macam kejadian yang bisa dikenakan sanksi keras. Ini adalah sebuah kemunafikan yang ditunjukkan penonton," sahut Djurdjevac.
Pertandingan Montenegro melawan Russi memang sudah tidak kondusif sejak peluit jalannya pertandingan babak pertama dimulai. Bahkan Akinfeev terpaksa ditarik keluar lapangan setelah menderita cedera pada bagian kepalanya, saat salah satu penonton melempar kembang api ke arah lapangan yang tepat mengarah ke kepala penjaga gawang Rusia tersebut.
Saat akan melanjutkan babak kedua, wasit tampak terkejut dengan suasana di dalam arena pertandingan. Juru pengadil itu pun akhirnya mengambil sikap untuk menghentikan pertandingan, dengan alasan keselamatan pemain Rusia bisa terancam.
Setelah mendapat laporan terkait insiden kerusuhan di pertandingan Montenegro kontra Rusia, akhirnya UEFA mengambil keputusan untuk membuka penyelidikan. "Proses disiplin dibuka terhadap sikap Asosiasi Sepak Bola Montenegro (FSCG) untuk menghentikan pertandingan, pelemparan kembang api, dan benda-benda yang dilemparkan penonton tuan rumah. Sehingga pertandingan tidak berhasil berjalan secara penuh," demikian pernyataan resmi UEFA seperti dikutip Mirror, Selasa (31/3/2015).
"Sebuah protes juga telah diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Rusia (RFS) dan proses disiplin telah dibuka," tambahnya.
Menanggapi sikap tegas UEFA, Momir Djurdjevac selaku sekjen FSCG Montenegro menegaskan bahwa dirinya sangat kecewa dengan sikap penonton yang dianggapnya terlalu arogan dan bisa membahayakan pemain tim tamu. Karena, tambah dia, adegan yang ditunjukkan itu bisa membahayakan sepak bola negara.
"Fans terdengar menyanyikan lagu kebangsaan Montenegro dan berkata kami mencintaimu. Tapi mereka malah membuang kembang api, melakukan penghinaan dan menyebabkan segala macam kejadian yang bisa dikenakan sanksi keras. Ini adalah sebuah kemunafikan yang ditunjukkan penonton," sahut Djurdjevac.
(bbk)