Menghindari Zona Degradasi Lebih Realistis bagi Dortmund
A
A
A
Dua misi berbeda diemban Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen saat menggelar laga panas bertajuk Der Klasikkerdi Signal Iduna Park malam ini. Posisi di klasemen yang terpaut jauh membuat warna perseteruan kedua tim menjadi berbeda jika dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Sejak musim kompetisi 2010/2011, Dortmund menjadi lawan sepadan Bayern di Bundesliga dan Liga Champions. Sayang, musim ini persaingan mereka terasa berbeda. Pasalnya, performa Marco Reus dkk di kompetisi kasta tertinggi Jerman itu sangat mengecewakan. Dortmund sempat menjadi penghuni zona degradasi. Kini mereka tercecer di peringkat 10 dengan 33 angka.
Hasil 11 kekalahan, 6 kali imbang, dan 9 kemenangan milik Dortmund jelas berbanding terbalik dengan apa yang dikantongi Bayern. Anak-anak asuh Josep Guardiola itu sampai saat ini mantap sebagai kandidat terkuat peraih shield Bundes liga. Koleksi 64 poin dari 26 laga membuatFC Hollywood mantap di puncak. Perbedaan misi pun diemban kedua tim.
Kubu tuan rumah lewat sang kapten, Mats Hummels, menegaskan target realistis yang bisa didapat timnya adalah sesegera mungkin menjauh dari zona degradasi. Apa yang disampaikan pemain bertahan berusia 26 tahun itu lebih disebabkan hasil imbang yang didapat timnya pada dua laga terakhir. ”Setelah dua kali seri yang kami dapatkan, saya pikir sudah waktunya kami berhenti melihat ke depan. Setelah adanya kemenangan beruntun kami sempat berusaha menapaki posisi atas.
Namun, hal itu sepertinya akan sulit. Apalagi, ke depan ada tim-tim kuat yang akan menghadang kami,” ungkap Hummels, dilansir goal.com. ”Ke depan akan terasa sulit karena secara berurutan kami menghadapi Bayern. Lalu, dilanjutkan dengan bertanding ke markas Hoffenheim, (Borussia) Moenchengladbach, dan (VfL) Wolfsburg secara bergantian.
Hal itu akan sangat menyulitkan kami untuk terus berlari mengatasi ketertinggalan,” ujar pemain yang dikabarkan akan pindah ke Manchester United (MU) itu. Dortmund sebetulnya masih memiliki peluang mengejar persaingan tampil di Liga Europa musim depan. Pasalnya, saat ini klub berkostum kuning-hitam itu hanya terpaut lima angka dari FC Augsburg (peringkat 6).
Namun, Hummels menilai rencana Dortmund terus berusaha mengejar jatah tampil di Eropa sebaiknya dikesampingkan terlebih dahulu. ”Bagi saya, yang terpenting adalah bagaimana menjauhkan posisi secepat mungkin sehingga lepas dari ancaman degradasi. Menurut saya, untuk mengejar target lain (Liga Europa), rasanya secara matematika tidaklah mungkin bisa dilakukan.
Ke depan kami harus fokus pada satu target,” papar Hummels. Beda dengan Dortmund, misi Bayern saat ini adalah mempercepat usaha mengunci gelar Bundesliga. Perbedaan 10 angka dengan Wolfsburg (runner-up) sangat menguntungkan Bayern. Mereka harus fokus mendulang poin-poin penuh untuk segera menggelar pesta.
Meski yakin mengalahkan Dortmund, Bayern bukannya tanpa masalah saat tampil di Signal Iduna Park. Hantaman cedera kembali menjadi persoalan yang harus segera dicarikan solusi. Setelah Javi Martinez dan Thiago Alcantara belum juga fit, Bayern dipaksa kembali kehilangan tiga pemain terbaiknya, yaitu Arjen Robben, David Alaba, dan Franck Ribery. Mereka juga cedera.
”Cedera Alaba jelas sangat menyakitkan kami. Namun, kami tidak bisa berbuat apa-apa dengan adanya fakta jika hal yang sama juga dialami Ribery. Jika sakit, jelas dia (Ribery) tidak akan bisa bermain (saat Bayern dijamu Dortmund),” tutur CEO Karl-Heiz Rummenigge.
Decky Irawan Jasri
Sejak musim kompetisi 2010/2011, Dortmund menjadi lawan sepadan Bayern di Bundesliga dan Liga Champions. Sayang, musim ini persaingan mereka terasa berbeda. Pasalnya, performa Marco Reus dkk di kompetisi kasta tertinggi Jerman itu sangat mengecewakan. Dortmund sempat menjadi penghuni zona degradasi. Kini mereka tercecer di peringkat 10 dengan 33 angka.
Hasil 11 kekalahan, 6 kali imbang, dan 9 kemenangan milik Dortmund jelas berbanding terbalik dengan apa yang dikantongi Bayern. Anak-anak asuh Josep Guardiola itu sampai saat ini mantap sebagai kandidat terkuat peraih shield Bundes liga. Koleksi 64 poin dari 26 laga membuatFC Hollywood mantap di puncak. Perbedaan misi pun diemban kedua tim.
Kubu tuan rumah lewat sang kapten, Mats Hummels, menegaskan target realistis yang bisa didapat timnya adalah sesegera mungkin menjauh dari zona degradasi. Apa yang disampaikan pemain bertahan berusia 26 tahun itu lebih disebabkan hasil imbang yang didapat timnya pada dua laga terakhir. ”Setelah dua kali seri yang kami dapatkan, saya pikir sudah waktunya kami berhenti melihat ke depan. Setelah adanya kemenangan beruntun kami sempat berusaha menapaki posisi atas.
Namun, hal itu sepertinya akan sulit. Apalagi, ke depan ada tim-tim kuat yang akan menghadang kami,” ungkap Hummels, dilansir goal.com. ”Ke depan akan terasa sulit karena secara berurutan kami menghadapi Bayern. Lalu, dilanjutkan dengan bertanding ke markas Hoffenheim, (Borussia) Moenchengladbach, dan (VfL) Wolfsburg secara bergantian.
Hal itu akan sangat menyulitkan kami untuk terus berlari mengatasi ketertinggalan,” ujar pemain yang dikabarkan akan pindah ke Manchester United (MU) itu. Dortmund sebetulnya masih memiliki peluang mengejar persaingan tampil di Liga Europa musim depan. Pasalnya, saat ini klub berkostum kuning-hitam itu hanya terpaut lima angka dari FC Augsburg (peringkat 6).
Namun, Hummels menilai rencana Dortmund terus berusaha mengejar jatah tampil di Eropa sebaiknya dikesampingkan terlebih dahulu. ”Bagi saya, yang terpenting adalah bagaimana menjauhkan posisi secepat mungkin sehingga lepas dari ancaman degradasi. Menurut saya, untuk mengejar target lain (Liga Europa), rasanya secara matematika tidaklah mungkin bisa dilakukan.
Ke depan kami harus fokus pada satu target,” papar Hummels. Beda dengan Dortmund, misi Bayern saat ini adalah mempercepat usaha mengunci gelar Bundesliga. Perbedaan 10 angka dengan Wolfsburg (runner-up) sangat menguntungkan Bayern. Mereka harus fokus mendulang poin-poin penuh untuk segera menggelar pesta.
Meski yakin mengalahkan Dortmund, Bayern bukannya tanpa masalah saat tampil di Signal Iduna Park. Hantaman cedera kembali menjadi persoalan yang harus segera dicarikan solusi. Setelah Javi Martinez dan Thiago Alcantara belum juga fit, Bayern dipaksa kembali kehilangan tiga pemain terbaiknya, yaitu Arjen Robben, David Alaba, dan Franck Ribery. Mereka juga cedera.
”Cedera Alaba jelas sangat menyakitkan kami. Namun, kami tidak bisa berbuat apa-apa dengan adanya fakta jika hal yang sama juga dialami Ribery. Jika sakit, jelas dia (Ribery) tidak akan bisa bermain (saat Bayern dijamu Dortmund),” tutur CEO Karl-Heiz Rummenigge.
Decky Irawan Jasri
(bbg)