Semen Padang Terganggu dengan Matinya Lampu Stadion
A
A
A
BANDUNG - Semen Padang menuai pil pahit usai dikalahkan Persib Bandung dengan skor 0-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (4/4/2015). Hasil itu jelas tidak memenuhi target yang dicanangkan sejak awal.
"Tentu hasil ini tidak sesuai dengan target karena kita harusnya bisa mencuri tiga atau satu poin," kata pelatih Semen Padang, Nil Maizar, dalam konferensi pers usai laga.
Meski begitu, ia tetap bangga pada anak asuhnya. Sebab mereka benar-benar berjuang sampai titik darah penghabisan.
"Kita memang tidak mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Tapi dari segi permainan saya bangga," ucapnya.
Tapi Nil menyimpan kekecewaan karena lampu stadion mati saat akan memasuki babak kedua. Lampu juga kembali mati sekira lima menit sebelum laga usai.
"Panitia sepertinya kurang siap. Sayang permainan tadi berjalan seru tapi dicederai dengan hal seperti ini. Ini harusnya tidak boleh terjadi," sesalnya.
Bagi Semen Padang, lima menit terakhir adalah benar-benar krusial. Sebab saat itu timnya sedang berusaha mengejar ketertinggalan. Tapi lampu mati dan membuat laga ditunda cukup lama sebelum dilanjutkan dengan penerangan seadanya.
"Sebagai pelatih saya kecewa. Pemain sedang on fire lalu disetop, ya tidak enak," tegas Nil.
Saat lampu mati menjelang akhir laga, panpel sebenarnya mengusulkan agar laga dilanjutkan besok, tapi karena waktu yang tersisa hanya sekira lima menit, Semen Padang setuju laga dilanjutkan meski pencahayaan sangat minim.
Selain waktu laga yang tinggal sedikit, Semen Padang juga harus berkejaran dengan waktu jelang laga kontra Sriwijaya FC. Tapi di luar alasan yang ada, Nil tetap mengapresiasi permainan Persib yang berujung kemenangan.
"Tentu hasil ini tidak sesuai dengan target karena kita harusnya bisa mencuri tiga atau satu poin," kata pelatih Semen Padang, Nil Maizar, dalam konferensi pers usai laga.
Meski begitu, ia tetap bangga pada anak asuhnya. Sebab mereka benar-benar berjuang sampai titik darah penghabisan.
"Kita memang tidak mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Tapi dari segi permainan saya bangga," ucapnya.
Tapi Nil menyimpan kekecewaan karena lampu stadion mati saat akan memasuki babak kedua. Lampu juga kembali mati sekira lima menit sebelum laga usai.
"Panitia sepertinya kurang siap. Sayang permainan tadi berjalan seru tapi dicederai dengan hal seperti ini. Ini harusnya tidak boleh terjadi," sesalnya.
Bagi Semen Padang, lima menit terakhir adalah benar-benar krusial. Sebab saat itu timnya sedang berusaha mengejar ketertinggalan. Tapi lampu mati dan membuat laga ditunda cukup lama sebelum dilanjutkan dengan penerangan seadanya.
"Sebagai pelatih saya kecewa. Pemain sedang on fire lalu disetop, ya tidak enak," tegas Nil.
Saat lampu mati menjelang akhir laga, panpel sebenarnya mengusulkan agar laga dilanjutkan besok, tapi karena waktu yang tersisa hanya sekira lima menit, Semen Padang setuju laga dilanjutkan meski pencahayaan sangat minim.
Selain waktu laga yang tinggal sedikit, Semen Padang juga harus berkejaran dengan waktu jelang laga kontra Sriwijaya FC. Tapi di luar alasan yang ada, Nil tetap mengapresiasi permainan Persib yang berujung kemenangan.
(rus)