BOPI : Penundaan Liga itu Niat Baik Pemerintah
A
A
A
JAKARTA - Badan Olah Raga Profesional (BOPI) tetap berkeyakinan kalau keputusannya soal penundaan kompetisi liga beberapa waktu lalu merupakan niat baik pemerintah. BOPI menginginkan jalannya kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu bisa sesuai aturan yang berlaku.
Hal tersebut disampaikan Ketua BOPI, Noor Aman saat mendampingi Menpora Imam Nahrawi saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (6/4/2015). Sementara itu, Menpora menambahkan kalau apa yang dilakukan BOPI telah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Raker dengan anggota dewan ini mempunyai agenda khusus. Wakil rakyat ingin mendengarkan secara langsung soal penundaan Indonesia Super League (ISL) 2015 beberapa waktu lalu. BOPI memang memberikan rekomendasikan untuk menunda ISL 2015 setelah menemukan beberapa klub yang tidak memenuhi syarat administrasi, salah satunya adalah soal legalitas.
Dalam perjalanannya, BOPI akhirnya merestui kompetisi yang berganti nama menjadi QNB League 2015 bisa digelar pada 4 April. Tapi itu pun harus dikurangi jumlah pesertanya menjadi 16 klub setelah Arema Cronus dan Persebaya Surabaya masih terganjal persoalan legalitas.
Sayangnya, Arema dan Persebaya mengabaikan BOPI. Keduanya tetap memaksa tampil. Noor Aman mengatakan terkait dengan
kenekatan kedua klub asal Jawa Timur itu. "Kepolisian meminta BOPI untuk segera menerbitkan surat larangan pertandingan untuk dua klub itu," kata Noor Aman.
Lalu mengapa kedua klub tersebut bisa menggelar pertandingan ? " "Pada saat itu, Kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian, Polisi (berinisiatif -red) hanya mengamankan pertandingan yang melibatkan dua klub itu," lanjut Noor Aman.
Menpora sedianya akan bertolak ke Istana Negara pada Senin (6/4/2015) sore usai Raker dengan Komisi X. Bersama Presiden, Imam akan menjalani rapat terbatas sebagai persiapan jelang Asian Games 2018.
Hal tersebut disampaikan Ketua BOPI, Noor Aman saat mendampingi Menpora Imam Nahrawi saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (6/4/2015). Sementara itu, Menpora menambahkan kalau apa yang dilakukan BOPI telah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Raker dengan anggota dewan ini mempunyai agenda khusus. Wakil rakyat ingin mendengarkan secara langsung soal penundaan Indonesia Super League (ISL) 2015 beberapa waktu lalu. BOPI memang memberikan rekomendasikan untuk menunda ISL 2015 setelah menemukan beberapa klub yang tidak memenuhi syarat administrasi, salah satunya adalah soal legalitas.
Dalam perjalanannya, BOPI akhirnya merestui kompetisi yang berganti nama menjadi QNB League 2015 bisa digelar pada 4 April. Tapi itu pun harus dikurangi jumlah pesertanya menjadi 16 klub setelah Arema Cronus dan Persebaya Surabaya masih terganjal persoalan legalitas.
Sayangnya, Arema dan Persebaya mengabaikan BOPI. Keduanya tetap memaksa tampil. Noor Aman mengatakan terkait dengan
kenekatan kedua klub asal Jawa Timur itu. "Kepolisian meminta BOPI untuk segera menerbitkan surat larangan pertandingan untuk dua klub itu," kata Noor Aman.
Lalu mengapa kedua klub tersebut bisa menggelar pertandingan ? " "Pada saat itu, Kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian, Polisi (berinisiatif -red) hanya mengamankan pertandingan yang melibatkan dua klub itu," lanjut Noor Aman.
Menpora sedianya akan bertolak ke Istana Negara pada Senin (6/4/2015) sore usai Raker dengan Komisi X. Bersama Presiden, Imam akan menjalani rapat terbatas sebagai persiapan jelang Asian Games 2018.
(bbk)