Bonek Dukung Larangan Klub Bertanding Versus Persebaya
A
A
A
SURABAYA - Suporter Persebaya mendukung larangan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait larangan semua klub untuk bertanding melawan Persebaya. Jika tetap bertanding maka BOPI bisa memberikan sangsi kepada penyelenggara liga dalam hal ini adalah PT Liga Indonesia.
Andik Peci, pentolan Bonek mengatakan, larangan tersebut sebagai bentuk menegakkan rekomendasi. Dan jika laga Persebaya atau Arema tetap digelar, artinya penyelenggara liga melawan keputusan dari pemerintah. "Sebagaimana sikap kami sebelumnya. Kami mendukung keputusan BOPI. Jika tetap digelar laga Persebanya maka BOPI harus memberikan sangsi kepada PT Liga Indonesia selaku penyelenggara liga. Ini keputusan hukum yang harus ditaati," kata Andik, Kamis (9/4/2015).
Kata Andik, larangaran tersebut jika tetap dilanggar sama halnya PT Liga Indonesia membandel tidak mentaati aturan dari Pemerintah. Nah, karena membandel maka larangan bertanding juga tidka boleh menggunakan stadion milik pemerintah. Sikap tegas dari BOPI ini, kata Andik untuk menata kembali kemajuan sepak bola Indonesia. Sebagai pendukung fanatik Persebaya, Andik mengaku tidak kecewa dengan keputusan dan memang harus dilakukan.
Sementara terkait wacana pembuaran klub Persebaya dan Arema Cronus, Andik mengaku kewenangan itu terlalu jauh. Karena menyangkut organisasi jadi tidak mudah. BOPI yang merupakan bagian dari Kemenpora bisa melakukan pembekuan terhadap PSSI dan PT LIga Indonesia. Ada aturan yang mengikat jika tidak taat pada hukum dalam sebuah negara. Pembekuan PSSI pernah dilakukan di sejumlah negara di Dunia.
Karena memang, Persatuan sepakbola di negara tersebut tidak taat pada hukum negara tersebut. "Di FIFA dan AFC aturan ini ada. Yakni harus taat pada hukum dalam negera tersebut. Di Indonesia tidak dilakukan seperti aturan pajak, ijin kerja pemain asing," jelasnya.
Andik juga menyebut, jika semua pihak sadar untuk reformasi sepakbola, inilah saatnya. Sepakbola tidak dikelola oleh satu atau dua orang saja melainkan banyak orang. Nah, kuncinya adalah harus ada reformasi pada tubuh induk sepakbola Indonesia.
Andik Peci, pentolan Bonek mengatakan, larangan tersebut sebagai bentuk menegakkan rekomendasi. Dan jika laga Persebaya atau Arema tetap digelar, artinya penyelenggara liga melawan keputusan dari pemerintah. "Sebagaimana sikap kami sebelumnya. Kami mendukung keputusan BOPI. Jika tetap digelar laga Persebanya maka BOPI harus memberikan sangsi kepada PT Liga Indonesia selaku penyelenggara liga. Ini keputusan hukum yang harus ditaati," kata Andik, Kamis (9/4/2015).
Kata Andik, larangaran tersebut jika tetap dilanggar sama halnya PT Liga Indonesia membandel tidak mentaati aturan dari Pemerintah. Nah, karena membandel maka larangan bertanding juga tidka boleh menggunakan stadion milik pemerintah. Sikap tegas dari BOPI ini, kata Andik untuk menata kembali kemajuan sepak bola Indonesia. Sebagai pendukung fanatik Persebaya, Andik mengaku tidak kecewa dengan keputusan dan memang harus dilakukan.
Sementara terkait wacana pembuaran klub Persebaya dan Arema Cronus, Andik mengaku kewenangan itu terlalu jauh. Karena menyangkut organisasi jadi tidak mudah. BOPI yang merupakan bagian dari Kemenpora bisa melakukan pembekuan terhadap PSSI dan PT LIga Indonesia. Ada aturan yang mengikat jika tidak taat pada hukum dalam sebuah negara. Pembekuan PSSI pernah dilakukan di sejumlah negara di Dunia.
Karena memang, Persatuan sepakbola di negara tersebut tidak taat pada hukum negara tersebut. "Di FIFA dan AFC aturan ini ada. Yakni harus taat pada hukum dalam negera tersebut. Di Indonesia tidak dilakukan seperti aturan pajak, ijin kerja pemain asing," jelasnya.
Andik juga menyebut, jika semua pihak sadar untuk reformasi sepakbola, inilah saatnya. Sepakbola tidak dikelola oleh satu atau dua orang saja melainkan banyak orang. Nah, kuncinya adalah harus ada reformasi pada tubuh induk sepakbola Indonesia.
(rus)