Juventus Dikalahkan Klub Juru Kunci Klasemen
A
A
A
Parma seperti menegaskan sepak bola bukanlah sekadar hitunghitungan statistik di atas kertas. Tanpa diduga klub yang sudah dinyatakan bangkrut membuat kejutan dengan mengalahkan Juventus 1-0 di Stadio Ennio Tardini.
Si Nyonya Besar adalah tim pemuncak klasemen sementara Seri A. Sepak terjang Parma memang menjadi sorotan publik sepak bola Italia dan di seluruh dunia akhir-akhir ini. Sempat diperkuat pemain-pemain top dunia pada era 1990-an, I Ducali kini justru nyaris kolaps karena masalah dana. Setelah mendapat suntikan bantuan dana dari Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan penyanyi papan atas dunia Lady Gaga untuk menutupi persoalan finansial, Parma mulai bangkit.
Setelah pekan lalu menahan imbang Inter Milan, pekan ini mereka sukses mempermalukan Juventus. Gol tunggal pemain berusia 18 tahun, Jose Mauri, langsung disambut sukacita tifosi fanatik Parma. Untuk sementara, mereka lupa bahwa klub kesayangan ada di dasar klasemen dan terancam terjun bebas ke Seri B.
“Kami menang melawan pemimpin klasemen. Itu adalah sesuatu yang memuaskan. Kami tahu betapa suporter sangat menanti permainan kami ketika berhadapan dengan tim seperti Juventus. Kami senang bisa memberi mereka malam yang membahagiakan seperti saat ini,” ungkap Roberto Donadoni, dilansir Football Italia.
“Kami ingin mengakhiri musim ini dengan baik dan menciptakan fondasi untuk masa depan. Kami juga ingin membayar cinta fans untuk kami. Saya memiliki anak perempuan dan senang menonton dongeng setiap hari. Pertandingan ini (lawan Juventus) mengingatkan saya bahwa dongeng dapat menjadi kenyataan,” tutur mantan pelatih tim nasional Italia tersebut.
Tidak hanya nakhoda berusia 51 tahun itu yang kegirangan menyambut sukses Parma menundukkan Juventus. Kegembiraan juga dirasakan semua pemain Parma, termasuk Mauri. Pemain yang mencetak gol tunggal Parma itu menyatakan pertandingan tersebut adalah salah satu momen terbaik dalam hidupnya.
“Hari ini adalah hari terbaik kedua saya dalam hidup. Yang pertama tentu ketika resmi bergabung dengan Parma. Mereka mengajari saya bagaimana tumbuh dan hidup. Terima kasih untuk kota dan tim ini. Saya telah memiliki segalanya. Mencetak gol di depan curva (tribune tempat Ultras beraksi) adalah kegembiraan yang tidak akan pernah dilupakan,” tutur Mauri.
Walau sukses membuat dongeng menjadi kenyataan, fakta pertandingan menunjukkan Parma memang belum mampu keluar dari juru kunci klasemen sementara Seri A. Namun, dengan sisa sembilan pertandingan, bukan tidak mungkin mereka akan mampu meloloskan diri dari lubang jarum. Prediksi itu semakin kuat setelah Ishak Belfodil dkk sukses mencatatkan 2 kali menang dan 1 kali seri dari tiga laga terakhir.
“Kami sadar masih ada di posisi terbawah klasemen. Karena itu, setelah merayakan kemenangan atas Juventus, para pemain harus kembali ke tempat latihan untuk menyiapkan laga selanjutnya. Peluang masih ada. Kami harus bekerja keras,” pungkas Donadoni.
DECKY IRAWAN J ASRI
Si Nyonya Besar adalah tim pemuncak klasemen sementara Seri A. Sepak terjang Parma memang menjadi sorotan publik sepak bola Italia dan di seluruh dunia akhir-akhir ini. Sempat diperkuat pemain-pemain top dunia pada era 1990-an, I Ducali kini justru nyaris kolaps karena masalah dana. Setelah mendapat suntikan bantuan dana dari Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan penyanyi papan atas dunia Lady Gaga untuk menutupi persoalan finansial, Parma mulai bangkit.
Setelah pekan lalu menahan imbang Inter Milan, pekan ini mereka sukses mempermalukan Juventus. Gol tunggal pemain berusia 18 tahun, Jose Mauri, langsung disambut sukacita tifosi fanatik Parma. Untuk sementara, mereka lupa bahwa klub kesayangan ada di dasar klasemen dan terancam terjun bebas ke Seri B.
“Kami menang melawan pemimpin klasemen. Itu adalah sesuatu yang memuaskan. Kami tahu betapa suporter sangat menanti permainan kami ketika berhadapan dengan tim seperti Juventus. Kami senang bisa memberi mereka malam yang membahagiakan seperti saat ini,” ungkap Roberto Donadoni, dilansir Football Italia.
“Kami ingin mengakhiri musim ini dengan baik dan menciptakan fondasi untuk masa depan. Kami juga ingin membayar cinta fans untuk kami. Saya memiliki anak perempuan dan senang menonton dongeng setiap hari. Pertandingan ini (lawan Juventus) mengingatkan saya bahwa dongeng dapat menjadi kenyataan,” tutur mantan pelatih tim nasional Italia tersebut.
Tidak hanya nakhoda berusia 51 tahun itu yang kegirangan menyambut sukses Parma menundukkan Juventus. Kegembiraan juga dirasakan semua pemain Parma, termasuk Mauri. Pemain yang mencetak gol tunggal Parma itu menyatakan pertandingan tersebut adalah salah satu momen terbaik dalam hidupnya.
“Hari ini adalah hari terbaik kedua saya dalam hidup. Yang pertama tentu ketika resmi bergabung dengan Parma. Mereka mengajari saya bagaimana tumbuh dan hidup. Terima kasih untuk kota dan tim ini. Saya telah memiliki segalanya. Mencetak gol di depan curva (tribune tempat Ultras beraksi) adalah kegembiraan yang tidak akan pernah dilupakan,” tutur Mauri.
Walau sukses membuat dongeng menjadi kenyataan, fakta pertandingan menunjukkan Parma memang belum mampu keluar dari juru kunci klasemen sementara Seri A. Namun, dengan sisa sembilan pertandingan, bukan tidak mungkin mereka akan mampu meloloskan diri dari lubang jarum. Prediksi itu semakin kuat setelah Ishak Belfodil dkk sukses mencatatkan 2 kali menang dan 1 kali seri dari tiga laga terakhir.
“Kami sadar masih ada di posisi terbawah klasemen. Karena itu, setelah merayakan kemenangan atas Juventus, para pemain harus kembali ke tempat latihan untuk menyiapkan laga selanjutnya. Peluang masih ada. Kami harus bekerja keras,” pungkas Donadoni.
DECKY IRAWAN J ASRI
(ars)