Dilarang Panik

Selasa, 14 April 2015 - 10:12 WIB
Dilarang Panik
Dilarang Panik
A A A
TURIN - Massimiliano Allegri membutuhkan karisma dan kepemimpinan Gianluigi Buffon untuk mengantarkan Juventus mewujudkan mimpi besar juara Liga Champions. Jam terbang Buffon diperlukan karena Juventus musim ini berada dalam performa terbaik.

Si Nyonya Besarberpeluang mengulang sukses Inter Milan musim 2009/2010 ketika berhasil meraih tiga gelar dalam satu musim (treble winners). Pasalnya, klub asal Turin itu saat ini unggul poin sangat jauh di klasemen sementara Seri A dan akan tampil di final Coppa Italia. Kegemilangan di kancah domestik membuat publik Italia berharap Juventus meraih hasil bagus di Eropa.

Apalagi, klub berkostum hitam-putih itu merupakan satusatunya wakil Seri A yang tersisa di fase knockoutkompetisi elite Benua Biru tersebut. Meski menanggung beban berat, Carlos Tevez mengatakan situasi ruang ganti saat ini tetap normal. Penyerang asal Argentina tersebut mengungkapkan, tangan dingin Allegri sebagai pelatih tidak hanya membuat Juventus semakin kuat, melainkan juga mampu menjaga suasana tim tetap kondusif. “Sekarang, kami lebih rileks berkat ketenangan yang dibawa Allegri.

Dia berhasil menyampaikan pesan tersebut dan tim dapat memahaminya dengan baik. Saya tidak ingin membandingkannya dengan Antonio Conte. Namun, Allegri mengatakan jika kami bermain tenang, segala keinginan akan tercapai,” ungkap Tevez, dilansir Football Italia. Meski mengaku tidak terbebani, Tevez menegaskan Juventus akan tetap berkonsentrasi penuh untuk mengalahkan AS Monaco pada legpertama perempat final di Juventus Arena, dini hari nanti.

Tevezsangat berambisi membawa Juventus meraih kemenangan dan tampil sebagai juara. Pasalnya, pada 2007/2008, dia pernah merasakan trofi Liga Champions saat masih mengenakan seragam Manchester United (MU). “Situasi di MU berbeda. Saat itu, kami diperkuat pemain-pemain hebat seperti Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, dan Ryan Giggs. Namun, sekarang, kami (Juventus) memiliki komposisi tim yang bagus.

Kami tim yang sulit dikalahkan. Kami bisa mengalahkan siapa pun. Bisakah kami meraih treble? Tentu bisa. Bermimpi tidak membuat Anda terluka,” papar Tevez. Guna meraih kemenangan atas Monaco, Allegri akan mengerahkan komposisi tim terbaik. Alvaro Morata yang duduk di bangku cadangan saat melawan Parma, kemungkinan besar akan berduet dengan Tevez di lini depan.

Belum jelasnya kondisi Andrea Pirlo dan cederanya Paul Pogba membuat Juventus akan bertumpu kepada Claudio Marchisio dan Arturo Vidal. “Juventus memiliki tim yang hebat. Bahkan, tanpa Paul (Pogba), mereka tetaplah tim dengan pemain yang tangguh dan solid. Mereka adalah favorit untuk ke semifinal. Namun, Arsenal adalah favorit ketika melawan kami.

Kami bisa menyingkirkan mereka. Jadi, kami akan melakukan apa saja untuk meraih kemenangan di Turin. Kami harus berkonsentrasi penuh. Kami harus berjuang ekstra keras,” ujar Joao Moutinho di situs UEFA. Monaco hadir ke Juventus Arena dengan membawa rekor statistik buruk.

Mereka hanya mampu meraih satu kemenangan dalam enam laga terakhir fase knock-out Liga Champions kontra tim-tim Seri A. Hanya, situasi musim ini berbeda. Monaco tim yang mengejutkan di Liga Champions. Mereka adalah klub yang mengubur ambisi Arsenal.

Alimansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6961 seconds (0.1#10.140)