Bonek Tolak KLB PSSI di Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Suporter Persebaya 1927 menamakan diri Arek Bonek 1927 menolak Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang akan digelar di Surabaya pada 18 April mendatang. Bahkan, pendukung fanatik Persebaya ini meminta agar Kapolda dan Gubernur Jawa Timur untuk melarang kegiatan tersebut.
Penolakkan ini telah disampaikan Arek Bonek 1927 melalui surat yang ditujukan kepada Gubernur dan Kapolda Jawa Timur. Andie Pecie, Presedium Arek Bonek 1927 menyatakan penolakkan ini didasari atas apa yang telah diperbuat oleh PSSI kepada Persebaya Surabaya di bawah PT Persebaya Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Persebaya 1927 sebagai Persebaya yang asli. Di antaranya, butir penolakaan itu karena PSSI tidak mengakui hak-hak Persebaya 1927 sebagai klub sepakbola.
Kemudian, saat ini masih terjadi konflik antara Persebaya Surabaya dengan PSSI. Persebaya Surabaya yang didukung mayoritas Bonek mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Surabaya. Kasus gugatan tersebut akan melalui sidang perdana pada 2 Mei mendatang. Dalan proses hukum ini, lanjut Andie, akan mempertegas Persebaya dan untuk pembenahan masa depan klub ke depan.
"Ada hubungan tidak baik antara Bonek dan PSSI sejak tahun 2010 dan Surabaya sebagai markas Bonek," kata Andie, Selasa (14/4/2015).
Oleh karena itu, ia meminta kepada Gubernur dan Kapolda Jatim untuk melarang kongres tersebut digelar di Surabaya. Dengan melihat pertimbangan pertimbangan tersebut. "Kami berharap, Pak Gubernur dan Pak Kapolda untuk melarang Kongres PSSI yang akan digelar di Hotel JW Marriot, Surabaya," pungkas pentolan Bonek yang bermarkas di Jalan Karanggayam, Surabaya.
Penolakkan ini telah disampaikan Arek Bonek 1927 melalui surat yang ditujukan kepada Gubernur dan Kapolda Jawa Timur. Andie Pecie, Presedium Arek Bonek 1927 menyatakan penolakkan ini didasari atas apa yang telah diperbuat oleh PSSI kepada Persebaya Surabaya di bawah PT Persebaya Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Persebaya 1927 sebagai Persebaya yang asli. Di antaranya, butir penolakaan itu karena PSSI tidak mengakui hak-hak Persebaya 1927 sebagai klub sepakbola.
Kemudian, saat ini masih terjadi konflik antara Persebaya Surabaya dengan PSSI. Persebaya Surabaya yang didukung mayoritas Bonek mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Surabaya. Kasus gugatan tersebut akan melalui sidang perdana pada 2 Mei mendatang. Dalan proses hukum ini, lanjut Andie, akan mempertegas Persebaya dan untuk pembenahan masa depan klub ke depan.
"Ada hubungan tidak baik antara Bonek dan PSSI sejak tahun 2010 dan Surabaya sebagai markas Bonek," kata Andie, Selasa (14/4/2015).
Oleh karena itu, ia meminta kepada Gubernur dan Kapolda Jatim untuk melarang kongres tersebut digelar di Surabaya. Dengan melihat pertimbangan pertimbangan tersebut. "Kami berharap, Pak Gubernur dan Pak Kapolda untuk melarang Kongres PSSI yang akan digelar di Hotel JW Marriot, Surabaya," pungkas pentolan Bonek yang bermarkas di Jalan Karanggayam, Surabaya.
(bbk)