Balas Dendam
A
A
A
PARIS - Sukses membalas dendam dari Chelsea, Paris Saint-Germain (PSG) kini mengincar hal serupa saat menghadapi Barcelona pada perempat final Liga Champions.
Les Parisiens belum lupa kenangan pahit 2012/2013. Ketika itu, mereka disingkirkan Barcelona, meski tidak tumbang pada dua pertemuan di babak 8 besar. Ya, PSG tersisih akibat gol tandang setelah bermain 2-2 dan 1-1. Waktu berjalan dan PSG bertambah kuat. Kemampuan memupus harapan Chelsea di perdelapan final, membayar nestapa yang diberikan pasukan Jose Mourinho pada musim lalu, menambah kepercayaan diri mereka untuk memberikan penderitaan serupa bagi El Azulgrana.
PSG pun berniat belajar dari pengalaman fase grup. Mereka berjaya 3-2 di Parc des Princes. Namun, anak asuh Laurent Blanc itu menyerah 1-3 di Camp Nou. PSG jelas tidak boleh mengulang hasil serupa karena bakal kalah agregat. Mereka mesti menang meyakinkan pada duel pembuka di kandang sendiri, dini hari nanti. Repotnya, tuan rumah tidak diperkuat beberapa pilar.
Zlatan Ibrahimovic dan Marco Veratti terkena sanksi. David Luiz dan Thiago Motta terkapar di ruang perawatan. Meski begitu, performa Les Parisiensbelakangan ini sangat baik. Mereka berturut-turut menghajar musuh bebuyutan Olympique Marseille demi memperkukuh posisi di puncak klasemen Ligue 1, membekuk Saint-Etienne di semifinal Coupe de France, serta mengecundangi Bastia pada final Coupe de la Ligue.
Rentetan rapor impresif ini menumbuhkan peluang mereka menyapu bersih gelar domestik. “Momentum berada di pihak kami. Kami menuju puncak pada fase krusial kompetisi. Kondisi ini berbeda dari musim lalu. Pada periode ini, kami sedang menurun,” tandas Blanc, dikutip Reuters. PSG tentu sadar bukan tugas mudah menumbangkan Barcelona. Walau baru tergelincir di Primera Liga akibat ditahan Sevilla, El Azulgrana tetaplah kekuatan menakutkan.
Trisula Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar pasti meneror pertahanan PSG. Selain kualitas lini depan, Barcelona turut didukung sisi historis. Klub Katalan itu mampu menembus semifinal Liga Champions enam kali di tujuh edisi teranyar, dua di antaranya berujung gelar. Faktor sejarah ini sangat penting.
Pasalnya, jarang tim baru bisa mencatat prestasi maksimal di Liga Champions. PSG dapat melihat nasib Manchester City (Man City) yang tidak berdaya di hadapan Barcelona di 16 besar. Tapi, Barcelona sadar, PSG bukanlah Man City. “Ini pertemuan besar. Kami menghormati PSG. Mereka salah satu favorit juara,” tandas Entrenador Barcelona Luis Enrique.
Harley ikhsan
Les Parisiens belum lupa kenangan pahit 2012/2013. Ketika itu, mereka disingkirkan Barcelona, meski tidak tumbang pada dua pertemuan di babak 8 besar. Ya, PSG tersisih akibat gol tandang setelah bermain 2-2 dan 1-1. Waktu berjalan dan PSG bertambah kuat. Kemampuan memupus harapan Chelsea di perdelapan final, membayar nestapa yang diberikan pasukan Jose Mourinho pada musim lalu, menambah kepercayaan diri mereka untuk memberikan penderitaan serupa bagi El Azulgrana.
PSG pun berniat belajar dari pengalaman fase grup. Mereka berjaya 3-2 di Parc des Princes. Namun, anak asuh Laurent Blanc itu menyerah 1-3 di Camp Nou. PSG jelas tidak boleh mengulang hasil serupa karena bakal kalah agregat. Mereka mesti menang meyakinkan pada duel pembuka di kandang sendiri, dini hari nanti. Repotnya, tuan rumah tidak diperkuat beberapa pilar.
Zlatan Ibrahimovic dan Marco Veratti terkena sanksi. David Luiz dan Thiago Motta terkapar di ruang perawatan. Meski begitu, performa Les Parisiensbelakangan ini sangat baik. Mereka berturut-turut menghajar musuh bebuyutan Olympique Marseille demi memperkukuh posisi di puncak klasemen Ligue 1, membekuk Saint-Etienne di semifinal Coupe de France, serta mengecundangi Bastia pada final Coupe de la Ligue.
Rentetan rapor impresif ini menumbuhkan peluang mereka menyapu bersih gelar domestik. “Momentum berada di pihak kami. Kami menuju puncak pada fase krusial kompetisi. Kondisi ini berbeda dari musim lalu. Pada periode ini, kami sedang menurun,” tandas Blanc, dikutip Reuters. PSG tentu sadar bukan tugas mudah menumbangkan Barcelona. Walau baru tergelincir di Primera Liga akibat ditahan Sevilla, El Azulgrana tetaplah kekuatan menakutkan.
Trisula Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar pasti meneror pertahanan PSG. Selain kualitas lini depan, Barcelona turut didukung sisi historis. Klub Katalan itu mampu menembus semifinal Liga Champions enam kali di tujuh edisi teranyar, dua di antaranya berujung gelar. Faktor sejarah ini sangat penting.
Pasalnya, jarang tim baru bisa mencatat prestasi maksimal di Liga Champions. PSG dapat melihat nasib Manchester City (Man City) yang tidak berdaya di hadapan Barcelona di 16 besar. Tapi, Barcelona sadar, PSG bukanlah Man City. “Ini pertemuan besar. Kami menghormati PSG. Mereka salah satu favorit juara,” tandas Entrenador Barcelona Luis Enrique.
Harley ikhsan
(bbg)