Badai Cedera Bukan Masalah PSIS Semarang
A
A
A
SEMARANG - Pelatih PSIS Semarang M Dofir pantang khawatir jika terjadi badai cedera pada saat kompetisi Divisi Utama bergulir. Dia sangat bersyukur mayoritas anak asuhnya merupakan pemain serbabisa.
Ini terlihat dalam rangkaian uji coba, dengan tim-tim selevel maupun tim yang levelnya di atas. Beberapa pemain yang dirotasi cukup berhasil, namun ada juga yang gagal. Tentu saja hal ini cukup membuat mantan pelatih klub amatir Berlian Rajawali itu makin optimistis menatap kompetisi musim depan.
Dalam kompetisi yang panjang, dengan format home and away di babak fase grup, pemain rawan absen lantaran cedera maupun akumulasi kartu. Tapi untungnya, ancaman tersebut sepertinya tidak berlaku bagi Mahesa Jenar. ''Hampir semua pemain PSIS bisa bermain di dua posisi. Kecuali striker, lainnya bisa dirotasi, ini modal penting kompetisi yang panjang,''kata M Dofir, usai memimpin latihan.
Beberapa pemain yang siap untuk dirotasi di barisan belakang di antaranya Welly Siagian. Wing back kiri itu juga bisa maksimal sebagai wing back kanan, yang selama ini selalu ditempati oleh Safrudin Tahar.
Stopper Arifin, juga bisa menggantikan posisi Welly, begitu juga dengan M Tegar Pribadi, center back yang bisa bermain di bek kiri. Pemain yang baru bergabung, Burhanudin Nihe, yang bermain di posisi wing back, juga siap ditempatkan lebih ke depan menjadi gelandang bertahan.
''Ini untuk antisipasi Edi Anto cedera. Corneles Geddy yang bermain di winger kiri, tidak menutup kemungkinan akan kami pasang menjadi second striker. Saat masih memperkuat Persija, Geddy pernah menjadi penyerang,''tutur dia.
Posisi baru yang diberikan kepada Geddy jika kondisi mendesak, otomatis sangat menguntungkan bagi PSIS. Sebab, saat ini Mahesa Jenar baru memiliki dua penyerang, Hari Nur Yulianto dan Abdul Kamil Sembiring. Jumlah ini lebih sedikit dari musim lalu, dengan stok tiga striker.
Dua penyerang musim lalu Julio Alcorse dan Saptono, tidak bisa kembali bergabung lantaran masih disanksi oleh Komisi Disiplin PSSI. Namun demikian, tidak semua penggawa PSIS musim ini cukup istimewa. Rizky Yulian Saputra yang bermain di sektor gelandang, hanya maksimal di sektor tengah, kurang bisa beradaptasi di jika dipasang sebagai winger. Dari sisi kemampuan bertahan, juga kurang.
''Kalau Rizky bertahannya kurang kuat. Justru Burhanudin yang bertahannya kuat dan bisa menjadi gelandang bertahan, keseimbangannya (nanti) di situ,''kata dia.
Guna mematangkan skema pemain, sampai sepekan menjelang kick off Divisi Utama 2015 pada 27 April mendatang, pemain akan coba dalam beberapa sesi game. Mereka tidak akan ditempatkan pada posisi aslinya, namun skema-skema alternatif untuk mengantisipasi krisis pemain, pada formasi 4-2-3-1, atau formasi alternatif.
''Dengan begitu, pemain diharapkan bisa paham apa tugasnya di tempat barunya. Ini perlu terus diasah berulang-ulang agar tim tetap solid,''terangnya.
Ini terlihat dalam rangkaian uji coba, dengan tim-tim selevel maupun tim yang levelnya di atas. Beberapa pemain yang dirotasi cukup berhasil, namun ada juga yang gagal. Tentu saja hal ini cukup membuat mantan pelatih klub amatir Berlian Rajawali itu makin optimistis menatap kompetisi musim depan.
Dalam kompetisi yang panjang, dengan format home and away di babak fase grup, pemain rawan absen lantaran cedera maupun akumulasi kartu. Tapi untungnya, ancaman tersebut sepertinya tidak berlaku bagi Mahesa Jenar. ''Hampir semua pemain PSIS bisa bermain di dua posisi. Kecuali striker, lainnya bisa dirotasi, ini modal penting kompetisi yang panjang,''kata M Dofir, usai memimpin latihan.
Beberapa pemain yang siap untuk dirotasi di barisan belakang di antaranya Welly Siagian. Wing back kiri itu juga bisa maksimal sebagai wing back kanan, yang selama ini selalu ditempati oleh Safrudin Tahar.
Stopper Arifin, juga bisa menggantikan posisi Welly, begitu juga dengan M Tegar Pribadi, center back yang bisa bermain di bek kiri. Pemain yang baru bergabung, Burhanudin Nihe, yang bermain di posisi wing back, juga siap ditempatkan lebih ke depan menjadi gelandang bertahan.
''Ini untuk antisipasi Edi Anto cedera. Corneles Geddy yang bermain di winger kiri, tidak menutup kemungkinan akan kami pasang menjadi second striker. Saat masih memperkuat Persija, Geddy pernah menjadi penyerang,''tutur dia.
Posisi baru yang diberikan kepada Geddy jika kondisi mendesak, otomatis sangat menguntungkan bagi PSIS. Sebab, saat ini Mahesa Jenar baru memiliki dua penyerang, Hari Nur Yulianto dan Abdul Kamil Sembiring. Jumlah ini lebih sedikit dari musim lalu, dengan stok tiga striker.
Dua penyerang musim lalu Julio Alcorse dan Saptono, tidak bisa kembali bergabung lantaran masih disanksi oleh Komisi Disiplin PSSI. Namun demikian, tidak semua penggawa PSIS musim ini cukup istimewa. Rizky Yulian Saputra yang bermain di sektor gelandang, hanya maksimal di sektor tengah, kurang bisa beradaptasi di jika dipasang sebagai winger. Dari sisi kemampuan bertahan, juga kurang.
''Kalau Rizky bertahannya kurang kuat. Justru Burhanudin yang bertahannya kuat dan bisa menjadi gelandang bertahan, keseimbangannya (nanti) di situ,''kata dia.
Guna mematangkan skema pemain, sampai sepekan menjelang kick off Divisi Utama 2015 pada 27 April mendatang, pemain akan coba dalam beberapa sesi game. Mereka tidak akan ditempatkan pada posisi aslinya, namun skema-skema alternatif untuk mengantisipasi krisis pemain, pada formasi 4-2-3-1, atau formasi alternatif.
''Dengan begitu, pemain diharapkan bisa paham apa tugasnya di tempat barunya. Ini perlu terus diasah berulang-ulang agar tim tetap solid,''terangnya.
(aww)