Legendaris Persib Sebut Menpora Arogan

Sabtu, 18 April 2015 - 19:06 WIB
Legendaris Persib Sebut...
Legendaris Persib Sebut Menpora Arogan
A A A
BANDUNG - Pembekuan yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menuai banyak kritikan. Salah satunya diungkapkan mantan pemain dan mantan pelatih Persib Bandung, Risnandar Soendoro.

Kebijakan Menpora tersebut dinilainya arogan. Pasalnya putusan pembekuan induk sepak bola Indonesia tersebut hanya gara-gara dua tim Arema Cronous dan Persebaya Surabaya yang tidak memenuhi syarat dari BOPI namun tetap mengikuti kompetisi tertinggi tanah air. Alhasil, PSSI tidak mengakui hasil rekomendasi BOPI untuk tidak meloloskan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

"Menpora ini sangat luar biasa. Masa, hanya karena Arema dan Persebaya, 16 tim jadi korban. Ini tidak adil menurut saya dan tentunya merugikan. Seharusnya dipikir terlebih dahulu. Jangan pakai emosi. Coba dipikir lebih matang, yang kasihan adalah rakyat, karena sepak bola adalah hiburan rakyat," tegas Risnandar kepada media ini saat dihubungi melalui telepon selularnya, Sabtu (18/4/2015).

Bukan hanya itu, mantan pemain Persib era 70-an ini melanjutkan, pembekuan yang dilakukan akan mengundang FIFA sebagai induk persepakbolaan dunia untuk menjatuhkan banned kepada persepakbolaan tanah air. Dampaknya, Persib Bandung dan Persipura tidak bisa lagi melakoni debutnya di kompetisi AFC Cup 2015 yang hingga saat ini masih dijalani.

"Tentu saja otomatis. Akhirnya Persib yang sudah bagus di mata Asia tidak bisa mengikuti kompetisi lagi. Jadi, jangan berpikir secara emosional, dibicarakan baik-baik, dan kasih waktu. Karena permasalahan di sepakbola tidak bisa dilakukan secepatnya, melainkan harus perlahan. Sayang juga, Persib-Persipura yang sudah berbicara banyak di level Asia, malah tidak bisa main lagi gara-gara PSSI di banned," tutur legendaris Maung Bandung ini.

Hal senada diungkapkan salah satu pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat, Arief NK. Menurut dia, pembekuan yang dilakukan bukan hanya berdampak pada Persib dan Persipura yang kini tengah menjalani kompetisi AFC Cup 2015 saja, melainkan akan berdampak pada kesiapan, baik tim nasional (timnas) senior yang akan berlaga di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia putaran kedua maupun timnas U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2015 di Singapura.

"Dibekukannya PSSI oleh Menpora dikhawatirkan akan ada pembekuan atau Banned dari FIFA karena dianggap sudah ada campur tangan pemerintah dimana bertentangan dengan statuta FIFA. Kalau hal ini terjadi dampaknya jelas akan meluas kepada yang lain dimana Indonesia tidak boleh mengikuti kegiatan internasional. SEA Games, Asian, Piala Dunia bahkan klub-klub yang berkiprah di AFC atau Piala AFF praktis harus ditinggalkan karena imbas dari banned FIFA," tegas Arief.

Selain itu, lanjut Arief pembekuan itu akan berimbas juga pada Kompetisi QNB League 2015. Kompetisi tertinggi tanah air itu akan semakin terkatung-katung. "Karena itu, ini jangan dibiarkan dan harus ada penyelesaian secepatnya mengingat saat ini ada klub klub Indonesia yang sedang berkiprah di AFC Cup, seperti Persib dan Persipura yang sedang bagus prestasinya," katanya.

PSSI saat ini sudah memiliki Ketum anyar, yakni La Nyala Mattaliti yang sebelumnya menjabat sebagai wakil PSSI. Tentu saja, Arief berharap, Ketum PSSI yang terpilih bisa menyelesaikan permasalahan yang dialami persepakbolaan Indonesia.

"Ketum yang baru harus melakukan pendekatan dengan pemerintah dan duduk bersama agar Sepakbola kita selamat dari kehancuran. Apa jadinya kalau masalah ini terus berlarut-larut dan satu sama lain saling mengedepankan egonya masing-masing," imbuhnya.

Arief yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia olahraga ini berpesan, agar permasalahan yang terjadi harus segera diselesaikan. "Kita kembalikan kepada prinsip sepak bola adalah permainan sederhana maka mengurus organisasinya pun jangan dibikin rumit," tegasnya.

Sementara itu, Suporter fanatik tim Persib Bandung menyatakan kekecewaanya terhadap putusan pembekuan yang dilakukan kepada PSSI. Pasalnya, putusan berupa pembekuan tersebut secara tidak langsung telah membuat jutaan orang yang bergantung kepada sepak bola menjadi dirugikan.

"Saya sangat tidak setuju, karena kalau dibekukan jutaan orang akan dirugikan, mulai dari tukang parkir sampai pemain dan pengurus sepak bola," ujar salah satu pengurus Viking Persib Club (VPC), Gusdul.

Bahkan Gusdul pun menilai, dalam kasus ini banyak kepentingan politik yang ingin masuk dalam ranah sepak bola. "Daripada PSSI yang dibekukan lebih baik parpol yang dibekukan," tegasnya.

Bobotoh , lanjut dia rencananya akan menggelar aksi terkait keputusan ini. Namun pihaknya akan berkordinasi terlebih dulu dengan pengurus Viking lainnya termasuk dengan organisasi bobotoh lainnya seperti Bomber dan The Bombs.

"Bentuk aksi masih dipikirkan, kita kordinasi dengan yang lain dulu, sama bobotoh lain pasi ada pemberitahuan pasti diajak," tandasnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0815 seconds (0.1#10.140)