Demi Tifosi

Minggu, 19 April 2015 - 10:37 WIB
Demi Tifosi
Demi Tifosi
A A A
MILAN - Meski sedang sama-sama terpuruk di papan tengah, Derby della Madonnina di Stadio Giuseppe Meazza, dini hari nanti, dijamin tetap panas. Inter Milan dan AC Milan berjanji ngotot demi menghibur tifosi.

Musim ini, Inter dan Milan sedang kesulitan menemukan konsistensi penampilan dan hasil. Dari 30 pertandingan Seri A, Inter, misalnya, baru mengemas 10 kemenangan, 11 hasil imbang, dan 9 kekalahan. Begitu pula Milan yang hanya sanggup mengumpulkan 10 kemenangan, 12 skor imbang, dan 8 kekalahan.

Konsekuensinya, kedua klub sangat jauh dari zona kompetisi Eropa. “Derby adalah derby. Ini laga istimewa bagi semua orang, terlebih bagi saya yang sudah ada di tempat ini selama bertahun-tahun. Laga ini membangkitkan emosi yang kuat. Akan ada banyak pendukung di stadion. Jadi, menang akan menjadi sesuatu yang istimewa,” ujar Andrea Ranocchia, dikutip Football Italia. Sejauh ini, Inter baru saja keluar dari situasi yang kurang bagus.

Pergantian kursi kepelatihan dari Walter Mazzarri ke Roberto Mancini ternyata belum sepenuhnya berdampak positif terhadap performa tim berjuluk I Nerazzurri tersebut. Tercatat, dari enam pertandingan terakhir di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Italia itu, Inter hanya mampu meraih satu kemenangan saat bertemu Hellas Verona, pekan lalu. Bagaimana dengan Milan? Situasi di klub berkostum merah-hitam tersebut tidak berbeda jauh. Sama seperti Inter, skuad asuhan Filippo Inzaghi itu juga tidak tampil terlalu memuaskan.

Dari enam laga terkini, Milan hanya mampu menang dua kali. Sisanya, tiga hasil imbang dan satu kekalahan menjadi kesimpulan aksi-aksi Milan. Situasi ruang ganti Milan semakin mengkhawatirkan setelah muncul kritik pedas dari sang mantan pemain, Zvonimir Boban. Beberapa waktu lalu, mantan bintang tim nasional Kroasia itu mengatakan hasil buruk Milan terjadi karena banyaknya pemain medioker yang berada di bawah kendali Inzaghi. Pernyataan Boban langsung dibantah Giacomo Bonaventura.

Dia mengatakan cedera pemain sebagai alasan utama Milan kesulitan meraih hasil maksimal. Bonaventura menyebut situasi Milan saat ini tidak bisa disamakan dengan era saat Boban bermain. “Saya tidak mengharapkan pernyataan seperti itu (dari Boban). Pada masa lalu, dia pemain hebat. Saya pikir dia mengetahui masalah yang dihadapi para pemain ketika tampil di lapangan, terutama dalam situasi sulit seperti saat ini. Dia mungkin tidak pernah merasakan masa-masa sulit dalam kariernya,” kata Bonaventura.

Karena itu, guna menjawab berbagai keraguan, Bonaventura meminta rekan-rekannya untuk berusaha meraih hasil maksimal pada semua laga tersisa, khususnya Derby della Madonnina . Pemain berusia 25 tahun tersebut bahkan berharap dapat mencetak gol sekaligus membawa Milan meraih kemenangan.

“Ini terasa sangat aneh. Beberapa tahun lalu, Derby della Madoninna dimainkan Milan dan Inter pada posisi yang lebih baik di klasemen Seri A. Namun, apa pun alasannya, pertandingan ini tetap penting. Kami harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Akan sangat menyenangkan jika bisa mencetak gol,” sebut Bonaventura.

Alimansyah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0624 seconds (0.1#10.140)