Pemain SFC Hanya Disuruh Fokus Berlatih

Minggu, 19 April 2015 - 17:03 WIB
Pemain SFC Hanya Disuruh...
Pemain SFC Hanya Disuruh Fokus Berlatih
A A A
PALEMBANG - Manajer Sriwijaya SFC (SFC) Robert Heri meminta pemain tetap fokus berlatih kendati kompetisi jadwal masih belum jelas. Meski, PSSI menetapkan QNB League 2015 akan dilanjutkan 25 April nanti, namun sanksi admistratif yang dijatuhkan Menpora Imam Nahrawi kepada PSSI, membuat jadwal kembali mengambang.

“Tidak ada jalan lagi, kami hanya bisa menunggu kepastian kompetisi. Kami berharap ada kepastian dari PSSI secepatnya. Saya juga sudah sampaikan kepada para pemain mereka fokus saja pada latihan dan persiapan tim,” kata Robert.

“Tidak ada libur, kami masih terus melakukan rutinitas latihan seperti biasa. Karena itu penting agar pemain tetap fokus menatap kompetisi,” jelasnya.

Selain kepentingan jadwal kompetisi, sebagai manajer tim Robert menilai kondisi pemain sangat perlu diperhatikan. Dia tak ingin Laskar Wong Kito terbebani secara psikologis dengan polemik yang terjadi saat ini.

Awalnya, Robert berharap jadwal kompetisi bisa diluruskan lagi oleh PSSI seusai kongres. Namun, harapannya justru menguap setelah PSSI malah dibekukan Menpora. Dengan demikian, klub belum mendapatkan jadwal kompetisi teranyar yang dijanjikan PT Liga Indonesia selaku operator QNB League. (Baca juga: Ini Keputusan Lengkap Menpora Terkait Sanksi PSSI).

“Kami dari klub tentunya sangat berharap jadwal kompetisi jelas. Kami tetap akan menunggu tidak ada jalan lagi yang bisa dilakukan klub selain itu,” keluhnya.

Sementara itu salah satu pemain senior SFC, Asri Akbar mengatakan, sangat berharap kompetisi terus berjalan. Sebagai pemain sepakbola profesional hanya itu pencarian utama dalam hidupnya.

“Bagaimana nasib kami para pemain bola, kalau kompetisi di Indonesia seperti ini. Bagaimana juga nasib sepak bola kita ke depan! Kami juga tidak bisa berbuat banyak, hanya berharap konflik ini segera selesai,” ujar gelandang jangkar Laskar Wong Kito ini.

Asri menuturkan, seharusnya sepa bola tidak harus terjadi konflik. Baginya olahraga dan persoalan politik tidak bisa dipersatukan atau digandengkan. “Di sepak bola itu harusnya tidak ada konflik. Mungkin hanya di dunia politik,” pungkasnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7702 seconds (0.1#10.140)