Satu Tangan Juventus Genggam Scudetto
A
A
A
TURIN - Juventus hampir pasti memenangkan Seri A musim 2014/2015. Sukses melumat Lazio 2-0 membuat La Vecchia Signora hanya perlu maksimal delapan angka lagi untuk menjadi juara.
Satu tangan Juventus sudah menggenggam scudetto setelah Carlo Tevez (17) dan Leonardo Bonucci (28) menaklukkan kiper Federico Marchetti di Juventus Stadium. Hasil itu menambah koleksi tuan rumah menjadi 73 angka, unggul 15 angka dari Lazio dengan tersisa tujuh partai lagi. Jauhnya selisih itu memudahkan misi Juventus menguasai Italia untuk keempat kali berturut-turut atau ke-31 secara keseluruhan.
Tim besutan Massimiliano Allegri ini cuma butuh enam angka lagi guna memupus harapan Lazio, yang maksimal membukukan 79 angka. Juventus unggul head-to-head atas Lazio, yakni 5-0. Sementara target maksimal delapan poin terkait gangguan AS Roma yang menjalani laga melawan Atalanta, tadi malam. Tapi, jika Il Lupi kembali gagal memetik angka penuh, Andrea Pirlo dkk tinggal memenangkan dua laga lagi untuk menjaga singgasana yang sudah diduduki sejak 2011/2012.
Bila tidak ada hambatan, Juventus bisa mengangkat gelar saat menjamu Fiorentina, Kamis (30/4) atau paling lambat saat menyambangi Sampdoria, Minggu (3/5). “Tentu saja setiap kali Lazio atau Roma meraih hasil imbang, scudetto mendekat. Saya pikir kami butuh dua atau tiga kemenangan untuk mengamankan gelar,” ucap Allegri, dilansir football-italia. Allegri gembira armadanya dapat menaklukkan Lazio.
Kemenangan itu memberi keuntungan berlipat ganda. Di samping menjauhkan Juventus dari rival, juga menjaga motivasi pemain. Apalagi, Lazio sempat diprediksi akan mengganggu laju Juventus. Perjalanan Lazio musim ini terbilang mengagumkan. Tim besutan Stefano Pioli itu datang dengan modal delapan kemenangan beruntun di semua kompetisi dan cuma kebobolan dua gol selama periode tersebut.
“Saya senang dengan apa yang sudah dilakukan para pemain. Bukan cuma pada laga ini, tapi sepanjang musim ini. Ini menunjukkan semua pemain semakin berkembang dan matang. Mereka bisa mengatasi semua tekanan,” kata Allegri. Mantan arsitek AC Milan itu berharap hegemoni positif ini bisa menular ke kompetisi lain, tepatnya saat mengunjungi AS Monaco di Stade Louis II dalam leg kedua babak perempat final Liga Champions, Kamis (23/4).
Juventus hanya perlu bermain imbang agar bisa melenggang mengingat meraih kemenangan 1-0 pada pertemuan pertama. Sementara bagi Lazio, ini menjadi dua kekalahan beruntun dari Juventus. Sebelumnya mereka pernah dipermalukan 0-3 di Stadio Olimpico. “Juventus benar-benar tajam. Mereka mencetak gol dari dua kesalahan kami. Kami dihancurkan serangan balik yang akurat,” tandas Pioli.
Beruntung Lazio masih punya kesempatan membalas penghinaan ini. Miroslav Klose dkk akan berjumpa Juventus lagi saat final Coppa Italia pada 7 Juni mendatang. Bila Lazio bisa mencegah Juventus meraih gelar, itu akan jadi pembalasan yang sempurna.
M mirza
Satu tangan Juventus sudah menggenggam scudetto setelah Carlo Tevez (17) dan Leonardo Bonucci (28) menaklukkan kiper Federico Marchetti di Juventus Stadium. Hasil itu menambah koleksi tuan rumah menjadi 73 angka, unggul 15 angka dari Lazio dengan tersisa tujuh partai lagi. Jauhnya selisih itu memudahkan misi Juventus menguasai Italia untuk keempat kali berturut-turut atau ke-31 secara keseluruhan.
Tim besutan Massimiliano Allegri ini cuma butuh enam angka lagi guna memupus harapan Lazio, yang maksimal membukukan 79 angka. Juventus unggul head-to-head atas Lazio, yakni 5-0. Sementara target maksimal delapan poin terkait gangguan AS Roma yang menjalani laga melawan Atalanta, tadi malam. Tapi, jika Il Lupi kembali gagal memetik angka penuh, Andrea Pirlo dkk tinggal memenangkan dua laga lagi untuk menjaga singgasana yang sudah diduduki sejak 2011/2012.
Bila tidak ada hambatan, Juventus bisa mengangkat gelar saat menjamu Fiorentina, Kamis (30/4) atau paling lambat saat menyambangi Sampdoria, Minggu (3/5). “Tentu saja setiap kali Lazio atau Roma meraih hasil imbang, scudetto mendekat. Saya pikir kami butuh dua atau tiga kemenangan untuk mengamankan gelar,” ucap Allegri, dilansir football-italia. Allegri gembira armadanya dapat menaklukkan Lazio.
Kemenangan itu memberi keuntungan berlipat ganda. Di samping menjauhkan Juventus dari rival, juga menjaga motivasi pemain. Apalagi, Lazio sempat diprediksi akan mengganggu laju Juventus. Perjalanan Lazio musim ini terbilang mengagumkan. Tim besutan Stefano Pioli itu datang dengan modal delapan kemenangan beruntun di semua kompetisi dan cuma kebobolan dua gol selama periode tersebut.
“Saya senang dengan apa yang sudah dilakukan para pemain. Bukan cuma pada laga ini, tapi sepanjang musim ini. Ini menunjukkan semua pemain semakin berkembang dan matang. Mereka bisa mengatasi semua tekanan,” kata Allegri. Mantan arsitek AC Milan itu berharap hegemoni positif ini bisa menular ke kompetisi lain, tepatnya saat mengunjungi AS Monaco di Stade Louis II dalam leg kedua babak perempat final Liga Champions, Kamis (23/4).
Juventus hanya perlu bermain imbang agar bisa melenggang mengingat meraih kemenangan 1-0 pada pertemuan pertama. Sementara bagi Lazio, ini menjadi dua kekalahan beruntun dari Juventus. Sebelumnya mereka pernah dipermalukan 0-3 di Stadio Olimpico. “Juventus benar-benar tajam. Mereka mencetak gol dari dua kesalahan kami. Kami dihancurkan serangan balik yang akurat,” tandas Pioli.
Beruntung Lazio masih punya kesempatan membalas penghinaan ini. Miroslav Klose dkk akan berjumpa Juventus lagi saat final Coppa Italia pada 7 Juni mendatang. Bila Lazio bisa mencegah Juventus meraih gelar, itu akan jadi pembalasan yang sempurna.
M mirza
(ars)