Laga Tersulit

Selasa, 21 April 2015 - 10:46 WIB
Laga Tersulit
Laga Tersulit
A A A
MUNICH - Laga tersulit sepanjang musim ini akan dijalani Bayern Muenchen di Allianz Arena, dini hari nanti. Demi semifinal Liga Champions, FC Hollywood wajib mengalahkan FC Porto dengan skor minimal 2-0.

Bayern memikul beban berat saat menjamu Porto. Bukan semata karena butuh selisih dua gol, melainkan juga kemungkinan munculnya skenario adu penalti. Sebab, jika skornya kembali 3-1 untuk tuan rumah, pertandingan otomatis akan dilanjutkan dengan extra time dan kemungkinan adu penalti.

Opsi tersebut sepertinya akan dihindari Bayern karena tidak menguntungkan. Apalagi klub Bavaria itu punya kenangan buruk tentang adu penalti. Pada final Liga Champions 2011/2012 kontra Chelsea, Bayern kalah 3-4 akibat kegagalan Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger menjebol jala Petr Cech.

“Kami tahu ini pertandingan tersulit dan terpenting sepanjang musim ini. Setiap anggota tim ini akan mengerahkan segenap kemampuan agar tampil bagus. Kami harus yakin bisa melewati ujian ini,” ucap Manuel Neuer, dilansir Sky Sport .

Sialnya, saat harus fight , banyak kendala nonteknis yang berpotensi menghambat laju Bayern. Salah satunya kutukan yang melanda pada fase knock-out Liga Champions selama lima musim terakhir. Tercatat, Bayern tidak pernah lolos jika kalah lebih dari satu gol pada leg pertama. Perempat final 2008/2009, misalnya. Ketika itu Bayern dihajar Barcelona 0-4 pada leg pertama.

Pada pertemuan selanjutnya, mereka hanya bermain 1-1. Bahkan, terhitung sejak 2006/2007, Bayern jarang berpesta gol pada leg kedua. Biasanya, mereka hanya menang dengan selisih satu gol. Persoalan lain adalah situasi di kamar ganti yang menghangat. Mentalitas para pemain Bayern diyakini sedang tergerus akibat mundurnya Kepala Tim Medis Bayern Hans-Wilhelm Mueller- Wohlfahrt.

Dokter berusia 72 tahun itu melepaskan jabatan lantaran kesal disalahkan sebagai penyebab kekalahan Bayern pada leg pertama. Josep Guardiola dikabarkan menuding dokter yang sudah bertugas sejak 1977 itu tidak maksimal saat bertugas.

Dia dianggap tidak mampu memulihkan sejumlah pemain yang cedera tepat waktu sekalipun sudah dirawat cukup lama. Lambatnya proses pemulihan menyebabkan krisis amunisi. Mundurnya Mueller-Wohlfahrt bertanda telah terjadi konflik internal. Ini bisa mengganggu konsentrasi pemain. Masalah terbesar Bayern adalah ketersediaan armada.

Hasil seperti leg pertama berpotensi terulang lantaran Bayern bakal kembali tampil timpang. Arjen Robben (otot perut), Franck Ribery (engkel), Tom Starke (engkel), Mehdi Benatia (pangkal paha), dan Javi Martinez (lutut) kemungkinan besar masih absen.

Harus diingat pula, Porto pastinya tidak akan menyia-nyiakan keunggulan pada leg pertama. “Kami tidak menyangka bisa menang 3-1 (pada leg pertama). Namun, kami masih ada laga tandang. Itu pasti akan sangat sulit. Di sana (Allianz Arena), kami harus bermain seperti saat leg pertama,” kata Yacine Brahimi.

M mirza
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7671 seconds (0.1#10.140)