Di Tengah Ketidakpastian, Persela dan Persegres Tetap Jaga Kebugaran
A
A
A
LAMONGAN - Dua klub pesisir utara Jawa Timur, Persela Lamongan dan Persegres Gresik United, berencana menjalani aktivitas secara normal. Kendati lanjutan QNB League 2014 belum jelas, keduanya masih akan menjalani rutinitas latihan.
Persela maupun Persegres tidak mau kondisi pemain drop ketika kompetisi dilanjutkan kembali. Hanya saja, pelatih akan memberikan menu latihan tanpa melihat kapan akan bertanding alias hanya sekadar menjaga kondisi tim agar tetap bugar.
"Sementara Persela tetap akan latihan seperti biasa. Memang tidak ada proyeksi kapan bertanding, jadi menjaga stamina saja. Kami masih mempertimbangkan apakah tim perlu diliburkan sambil menunggu kabar tentang kelanjutan kompetisi," jelas Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela.
Persela Lamongan batal menghadapi Semen Padang yang sejatinya dijadwalkan Sabtu (25/4/2015) di Stadion Surajaya, Lamongan. Pertandingan berikutnya menghadapi PBR juga dipastikan batal jika Menpora belum mencabut pelarangan lanjutan laga QNB League.
Untuk itu, Didik meminta pemain tidak terlalu kalut menghadapi situasi sepak bola tanah air. "Kalau kecewa karena batal bermain sudah jelas. Tapi kami harus menyadari tugas kami bukan memikirkan itu, tapi bermain bola sebaik mungkin," demikian pesan Didik.
Klub tetangga Persegres Gresik United juga belum terbersit meliburkan pemainnya kembali. Sebab pekan sebelumnya, saat kompetisi dihentikan mulai 12-25 April, Laskar Jaka Samudra sudah mendapatkan libur seminggu penuh dan paling lama dibanding tim lain.
"Kemungkinan masih berlatih normal. Minggu lalu tim sudah libur panjang dan seharusnya siap bertanding. Kalau diliburkan lagi khawatirnya malah tidak bagus untuk kondisi pemain. Saya lihat dulu sampai kapan situasinya begini (kompetisi terhenti)," sebut Liestiadi, peramu strategi Persegres.
Minggu (26/4/2015) seharusnya Bima Sakti dkk bertanding kontra PSM Makassar di Stadion Petrokimia, Gresik. Laga juga dibatalkan karena izin keamanan tidak diberikan oleh Polda Jatim hingga manajemen Persegres mengalami kerugian sekira Rp30 juta.
"Ini benar-benar cobaan untuk sepak bola Indonesia. Tidak hanya pemain saja yang terkena imbasnya, tapi banyak elemen lain. Yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa dan berharap ini segera selesai dan semuanya akan jauh lebih baik," harap kapten Persegres Bima Sakti.
Persela maupun Persegres tidak mau kondisi pemain drop ketika kompetisi dilanjutkan kembali. Hanya saja, pelatih akan memberikan menu latihan tanpa melihat kapan akan bertanding alias hanya sekadar menjaga kondisi tim agar tetap bugar.
"Sementara Persela tetap akan latihan seperti biasa. Memang tidak ada proyeksi kapan bertanding, jadi menjaga stamina saja. Kami masih mempertimbangkan apakah tim perlu diliburkan sambil menunggu kabar tentang kelanjutan kompetisi," jelas Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela.
Persela Lamongan batal menghadapi Semen Padang yang sejatinya dijadwalkan Sabtu (25/4/2015) di Stadion Surajaya, Lamongan. Pertandingan berikutnya menghadapi PBR juga dipastikan batal jika Menpora belum mencabut pelarangan lanjutan laga QNB League.
Untuk itu, Didik meminta pemain tidak terlalu kalut menghadapi situasi sepak bola tanah air. "Kalau kecewa karena batal bermain sudah jelas. Tapi kami harus menyadari tugas kami bukan memikirkan itu, tapi bermain bola sebaik mungkin," demikian pesan Didik.
Klub tetangga Persegres Gresik United juga belum terbersit meliburkan pemainnya kembali. Sebab pekan sebelumnya, saat kompetisi dihentikan mulai 12-25 April, Laskar Jaka Samudra sudah mendapatkan libur seminggu penuh dan paling lama dibanding tim lain.
"Kemungkinan masih berlatih normal. Minggu lalu tim sudah libur panjang dan seharusnya siap bertanding. Kalau diliburkan lagi khawatirnya malah tidak bagus untuk kondisi pemain. Saya lihat dulu sampai kapan situasinya begini (kompetisi terhenti)," sebut Liestiadi, peramu strategi Persegres.
Minggu (26/4/2015) seharusnya Bima Sakti dkk bertanding kontra PSM Makassar di Stadion Petrokimia, Gresik. Laga juga dibatalkan karena izin keamanan tidak diberikan oleh Polda Jatim hingga manajemen Persegres mengalami kerugian sekira Rp30 juta.
"Ini benar-benar cobaan untuk sepak bola Indonesia. Tidak hanya pemain saja yang terkena imbasnya, tapi banyak elemen lain. Yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa dan berharap ini segera selesai dan semuanya akan jauh lebih baik," harap kapten Persegres Bima Sakti.
(sha)