Dilema PSIS Tunggu Putusan Kemenpora
A
A
A
SEMARANG - PSIS Semarang menunggu hasil pertemuan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan tim-tim yang berlaga di QNB League pada Senin (27/4) malam di Jakarta. Mahesa Jenar berharap dalam pertemuan itu ada keputusan terkait dengan kepastian kompetisi.
''PSIS saat ini masih dilematis belum bisa memutuskan apa-apa. Makanya kami menunggu pertemuan antara Kemenpora dan tim QNB dulu. Baru hasilnya kami rapatkan dengan jajaran manajemen dan tim pelatih,''kata Direktur Teknik PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho.
Setyo khawatir, jika PSIS terlalu cepat mengambil tindakan, misal meliburkan pemain dalam jangka waktu lama, justru bisa menjadi kerugian bagi tim. Karena bisa saja kompetisi digelar dalam beberapa hari lagi ke depan.
Apalagi, tidak semua pemain PSIS berasal dari Jawa Tengah. Sehingga ketika ada keputusan tim diliburkan, pemain akan pulang ke daerahnya masing-masing. ''Ada yang dari luar Jawa, kalau sudah telanjur pulang ke kasihan. Kalau rumahnya di Demak mungkin tidak masalah karena jaraknya dekat,''terangnya.
Pihaknya berharap, Kemenpora juga membahas nasib kompetisi DU, Liga Nusantara dan kompetisi amatir di bawahnya, tidak hanya QNB. Karena selama ini tim yang berlaga di kasta kedua dan di bawahnya juga merasakan imbasnya pembekuan PSSI.
''Kami memang sudah mendapat suratnya, kompetisi masih ditunda sementara. Itu masih dalam faksimile, tapi penjelasannya masih mengambang. Nanti malam, surat resmi baru akan dikirim ke sejumlah klub DU,''kata dia.
Pelatih PSIS Semarang M Dofir menyatakan, hingga saat ini program latihan tidak diliburkan. Para pemain tetap menjalani latihan rutin di Stadion Jatidiri pada Senin (27/4) sore. Namun demikian, pihaknya belum memastikan akan digelar hingga kapan karena juga menunggu rapat dengan jajaran manajemen.
''Ini hal yang sulit bagi kami. Para pemain sebenarnya sudah kami siap kompetisi karena ternyata seperti ini. Tentu bagaimana agar para pemain bisa memahami dan akan kami beri penjelasan,''tuturnya.
Dia berharap segera ada kepastian. Pihaknya khawatir, para pemain akan mengalami kejenuhan dan bisa menurunkan motivasi.
''PSIS saat ini masih dilematis belum bisa memutuskan apa-apa. Makanya kami menunggu pertemuan antara Kemenpora dan tim QNB dulu. Baru hasilnya kami rapatkan dengan jajaran manajemen dan tim pelatih,''kata Direktur Teknik PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho.
Setyo khawatir, jika PSIS terlalu cepat mengambil tindakan, misal meliburkan pemain dalam jangka waktu lama, justru bisa menjadi kerugian bagi tim. Karena bisa saja kompetisi digelar dalam beberapa hari lagi ke depan.
Apalagi, tidak semua pemain PSIS berasal dari Jawa Tengah. Sehingga ketika ada keputusan tim diliburkan, pemain akan pulang ke daerahnya masing-masing. ''Ada yang dari luar Jawa, kalau sudah telanjur pulang ke kasihan. Kalau rumahnya di Demak mungkin tidak masalah karena jaraknya dekat,''terangnya.
Pihaknya berharap, Kemenpora juga membahas nasib kompetisi DU, Liga Nusantara dan kompetisi amatir di bawahnya, tidak hanya QNB. Karena selama ini tim yang berlaga di kasta kedua dan di bawahnya juga merasakan imbasnya pembekuan PSSI.
''Kami memang sudah mendapat suratnya, kompetisi masih ditunda sementara. Itu masih dalam faksimile, tapi penjelasannya masih mengambang. Nanti malam, surat resmi baru akan dikirim ke sejumlah klub DU,''kata dia.
Pelatih PSIS Semarang M Dofir menyatakan, hingga saat ini program latihan tidak diliburkan. Para pemain tetap menjalani latihan rutin di Stadion Jatidiri pada Senin (27/4) sore. Namun demikian, pihaknya belum memastikan akan digelar hingga kapan karena juga menunggu rapat dengan jajaran manajemen.
''Ini hal yang sulit bagi kami. Para pemain sebenarnya sudah kami siap kompetisi karena ternyata seperti ini. Tentu bagaimana agar para pemain bisa memahami dan akan kami beri penjelasan,''tuturnya.
Dia berharap segera ada kepastian. Pihaknya khawatir, para pemain akan mengalami kejenuhan dan bisa menurunkan motivasi.
(aww)