Hoki Dortmund
A
A
A
MUNICH - Bayern Muenchen dipastikan gagal membukukan treble winners musim ini. Petaka saat adu penalti melawan Borussia Dortmund menyebabkan FC Hollywood gagal melangkah ke final DFB Pokal.
Bayern sudah mengamankan Trofi Bundesliga. Mereka tinggal menjuarai DFB Pokal dan Liga Champions untuk merebut tiga gelar sekaligus musim ini. Sayang, harapan itu gagal terpenuhi. Tim asuhan Josep “Pep” Guardiola harus merelakan takhta DFB Pokal lantaran kalah 0-2 (1-1) dari Dortmund. Bayern yang sudah 17 kali memenangi DFB Pokal, termasuk saat merajai edisi 2013 serta 2014, tersingkir secara menyakitkan di Allianz Arena.
Awalnya, tuan rumah hampir lolos lantaran unggul 1-0 hingga pertengahan babak kedua berkat gol Robert Lewandowski (29). Sial, Dortmund bisa menyamakan kedudukan lewat Pierre-Emerick Aubameyang (75). Gol Aubameyang membuat hasil pertandingan hingga waktu normal berjalan imbang. Ketika tak ada lagi gol pada babak tambahan, kedua tim terpaksa melakukan adu penalti. Di sinilah hal tidak terduga terjadi. Entah ditimpa kesialan atau sengaja mengalah, empat eksekutor Bayern gagal melaksanakan tugasnya.
Phillip Lahm dan Xabi Alonso terpeleset yang membuat bola sepakan mereka melebar. Sementara dua algojo Dortmund, yakni Ilkay Gundogan dan Sebastian Kehl, mampu menciptakan gol. Gol itu membuat tim tamu unggul 2-0. Situasi Bayern makin terjepit karena sepakan Mario Goetze yang menuju sisi kanan gawang ditepis kiper Mitchell Langerak. Manuel Neuer sempat menjaga asa timnya setelah menepis tembakan Mats Hummels. Namun, aksi heroik Neuer cuma sesaat.
Didaulat sebagai penendang keempat, bola sepakan Neuer malah membentur tiang. Alhasil, Dortmund melangkah ke final. “Anda kadang terpeleset (saat menendang penalti). Tapi, sangat menyakitkan ketika itu terjadi pada semifinal. Kami gagal menuntaskan laga pada waktu normal dan perpanjangan waktu. Tim yang lebih beruntung memenangi adu penalti,” ujar Lahm, dilansir Sky Sport . Apa yang tersaji saat Der Klassiker itu merupakan peristiwa langka.
Pasalnya, Bayern menyingkirkan Bayern Leverkusen pada perempat final lewat adu penalti. Ketika itu laga berakhir 0-0. Namun, Bayern akhirnya menang 5-3. Thomas Mueller, Lewandowski, Alonso, Goetze, dan Thiago Alcantara sukses menjalankan tugasnya. Sebelum peristiwa aneh ini Bayern sudah tiga kali terlibat drama adu penalti di DFB Pokal selama delapan tahun terakhir. Mereka selalu memenangkannya. Karena itu, tidak ada yang menduga hal ini bakal terjadi.
“Laga yang sengit. Kedua tim memberikan segalanya. Bayern tampil lebih bagus saat awal. Tapi, kami bisa mengimbangi mereka pada babak kedua. Kami juga beruntung. Kami bisa lolos dengan menang atas tim yang luar biasa tangguhnya,” ucap Pelatih Dortmund Juergen Klopp. Sukses Dortmund melaju ke final menjadi anugerah tersendiri bagi Klopp.
Dia berpeluang mempersembahkan gelar DFB Pokal sebagai hadiah perpisahan. Maklum, Dortmund sudah gagal di Bundesliga dan Liga Champions. Apalagi, bukan rahasia Klopp akan mundur setelah musim ini berakhir.
M mirza
Bayern sudah mengamankan Trofi Bundesliga. Mereka tinggal menjuarai DFB Pokal dan Liga Champions untuk merebut tiga gelar sekaligus musim ini. Sayang, harapan itu gagal terpenuhi. Tim asuhan Josep “Pep” Guardiola harus merelakan takhta DFB Pokal lantaran kalah 0-2 (1-1) dari Dortmund. Bayern yang sudah 17 kali memenangi DFB Pokal, termasuk saat merajai edisi 2013 serta 2014, tersingkir secara menyakitkan di Allianz Arena.
Awalnya, tuan rumah hampir lolos lantaran unggul 1-0 hingga pertengahan babak kedua berkat gol Robert Lewandowski (29). Sial, Dortmund bisa menyamakan kedudukan lewat Pierre-Emerick Aubameyang (75). Gol Aubameyang membuat hasil pertandingan hingga waktu normal berjalan imbang. Ketika tak ada lagi gol pada babak tambahan, kedua tim terpaksa melakukan adu penalti. Di sinilah hal tidak terduga terjadi. Entah ditimpa kesialan atau sengaja mengalah, empat eksekutor Bayern gagal melaksanakan tugasnya.
Phillip Lahm dan Xabi Alonso terpeleset yang membuat bola sepakan mereka melebar. Sementara dua algojo Dortmund, yakni Ilkay Gundogan dan Sebastian Kehl, mampu menciptakan gol. Gol itu membuat tim tamu unggul 2-0. Situasi Bayern makin terjepit karena sepakan Mario Goetze yang menuju sisi kanan gawang ditepis kiper Mitchell Langerak. Manuel Neuer sempat menjaga asa timnya setelah menepis tembakan Mats Hummels. Namun, aksi heroik Neuer cuma sesaat.
Didaulat sebagai penendang keempat, bola sepakan Neuer malah membentur tiang. Alhasil, Dortmund melangkah ke final. “Anda kadang terpeleset (saat menendang penalti). Tapi, sangat menyakitkan ketika itu terjadi pada semifinal. Kami gagal menuntaskan laga pada waktu normal dan perpanjangan waktu. Tim yang lebih beruntung memenangi adu penalti,” ujar Lahm, dilansir Sky Sport . Apa yang tersaji saat Der Klassiker itu merupakan peristiwa langka.
Pasalnya, Bayern menyingkirkan Bayern Leverkusen pada perempat final lewat adu penalti. Ketika itu laga berakhir 0-0. Namun, Bayern akhirnya menang 5-3. Thomas Mueller, Lewandowski, Alonso, Goetze, dan Thiago Alcantara sukses menjalankan tugasnya. Sebelum peristiwa aneh ini Bayern sudah tiga kali terlibat drama adu penalti di DFB Pokal selama delapan tahun terakhir. Mereka selalu memenangkannya. Karena itu, tidak ada yang menduga hal ini bakal terjadi.
“Laga yang sengit. Kedua tim memberikan segalanya. Bayern tampil lebih bagus saat awal. Tapi, kami bisa mengimbangi mereka pada babak kedua. Kami juga beruntung. Kami bisa lolos dengan menang atas tim yang luar biasa tangguhnya,” ucap Pelatih Dortmund Juergen Klopp. Sukses Dortmund melaju ke final menjadi anugerah tersendiri bagi Klopp.
Dia berpeluang mempersembahkan gelar DFB Pokal sebagai hadiah perpisahan. Maklum, Dortmund sudah gagal di Bundesliga dan Liga Champions. Apalagi, bukan rahasia Klopp akan mundur setelah musim ini berakhir.
M mirza
(ars)