Mayweather Menang, La Nyalla: Ini Pertanda Apa Ya?
A
A
A
LAS VEGAS - Pilihan La Nyalla Mattalitti menjagokan Floyd Mayweather Jr tidak keliru. Petinju kebangsaan Amerika Serikat itu sukses mengalahkan Manny Pacquio dalam mega duel di MGM Grand Garden Arena, Minggu (3/5/2015).
Mayweather dianggap menang angka 118-110, 116-112, dan 116-112. Menanggapi itu La Nyalla mengaku puas sebab tebakannya lebih jitu dibanding Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang lebih menjagokan Pacquiao. (Baca juga: Ditanya Pemenang Mega Duel, Kemenpora dan PSSI Beda Jagoan)
"Pilihan saya yang menang kan, dibanding pilihan Menpora. Saya tidak tahu, entah ini pertanda apa?" tutur La Nyalla sambil bergurau dengan awak media.
Seperti diketahui, PSSI yang saat ini dipimpin La Nyalla memiliki hubungan buruk dengan Kemenpora. Kisruh dimulai saat PSSI mengizinkan dua klub, Arema Cronus dan Persebaya Suarabaya untuk mengikuti ajang QNB League 2015. Padahal dua klub Jawa Timur itu dianggap tidak lolos verifikasi oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang merupakan organisasi bentukan Kemenpora.
Karena merasa disepelekan, Menpora akhirnya memberi surat peringatan hingga berujung keputusan pembekuan terhadap PSSI. Karenanya induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut terpaksa menghentikan segala bentuk kompetisi pada tahun ini.
Mayweather dianggap menang angka 118-110, 116-112, dan 116-112. Menanggapi itu La Nyalla mengaku puas sebab tebakannya lebih jitu dibanding Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang lebih menjagokan Pacquiao. (Baca juga: Ditanya Pemenang Mega Duel, Kemenpora dan PSSI Beda Jagoan)
"Pilihan saya yang menang kan, dibanding pilihan Menpora. Saya tidak tahu, entah ini pertanda apa?" tutur La Nyalla sambil bergurau dengan awak media.
Seperti diketahui, PSSI yang saat ini dipimpin La Nyalla memiliki hubungan buruk dengan Kemenpora. Kisruh dimulai saat PSSI mengizinkan dua klub, Arema Cronus dan Persebaya Suarabaya untuk mengikuti ajang QNB League 2015. Padahal dua klub Jawa Timur itu dianggap tidak lolos verifikasi oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang merupakan organisasi bentukan Kemenpora.
Karena merasa disepelekan, Menpora akhirnya memberi surat peringatan hingga berujung keputusan pembekuan terhadap PSSI. Karenanya induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut terpaksa menghentikan segala bentuk kompetisi pada tahun ini.
(bep)