Memori 1 Dekade

Selasa, 05 Mei 2015 - 09:36 WIB
Memori 1 Dekade
Memori 1 Dekade
A A A
NAPLES - Napoli terus mengejar asa berlaga di Liga Champions musim depan. Kemenangan penting 3-0 atas AC Milan di San Paolo, dini hari kemarin, membuat I Partenopei hanya tertinggal empat poin dari Lazio di peringkat 3 (63 poin).

Di balik peluang itu terselip sejarah saat tim asuhan Rafael Benitez ini bisa mengandaskan Milan, apalagi kalau bukan mencetak gol dalam tempo enam menit. Ya, Napoli sukses besar setelah Marek Hamsik mencetak gol pembuka pada menit ke-70, disusul Gonzalo Higuain (74), serta Manolo Gabbiadini dua menit kemudian. Keberhasilan itu mengingatkan pencinta sepak bola ketika Milan tumbang dari Liverpool di babak final Liga Champions 2005 di Istanbul.

Saat itu, Liverpool yang diarsiteki Benitez mengempaskan impian I Rossoneri mengangkat trofi juara setelah Steven Gerrard mencetak gol pada menit ke-54, dilanjutkan gol Vladimir Smicer (56), dan Xabi Alonso (60). Tiga gol itu membuat Liverpool bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan The Redsmenang melalui drama adu penalti. Benitez tak menyangka keberhasilan Napoli mengulang memorinya saat membawa The Reds juara di Istanbul.

Namun, pelatih berkebangsaan Spanyol itu lebih memilih melanjutkan kerja kerasnya bersama I Partenopei. Mantan pelatih Inter Milan itu menginginkan timnya bisa memaksimalkan empat laga tersisa demi mendapatkan satu jatah ke Liga Champions, meski melalui jalur play-offsekalipun. “Kami bersyukur dengan kemenangan ini. Tapi, alangkah baiknya jika kami terus fokus menjalani laga tersisa.

Kami ingin mendapatkan hasil terbaik demi mendapatkan kesempatan berlaga di ajang prestisius,” tandasnya, dilansir Football Italia. Keinginan Benitez bisa dimaklumi karena I Partenopeiakan menemui rintangan saat menjalani dua laga terakhir Seri A musim ini. Setelah menghadapi Parma dan Cesena, Higuain dkk akan ditantang Juventus, Minggu (24/5), kemudian menjamu Lazio, Senin (1/6).

Selain itu, Napoli juga masih berpotensi mengangkat gelar juara Liga Europa musim ini. Napoli bahkan lebih dahulu menantang wakil Ukraina Dnipro Dnipropetrovsk pada legpertama semifinal, Jumat (8/5). Kemudian, giliran sowan ke Ukraina pada leg kedua, Jumat (15/5). “Karena itu, kami membutuhkan konsentrasi ketimbang membahas kemenangan atas Milan,” ungkap Benitez.

Sementara Milan belum juga lepas dari kekalahan. Mereka bahkan telah mencatat tiga kekalahan beruntun setelah dipermalukan Napoli. Fakta itu menjadi sinyal buruk bagi tim, khususnya Pelatih Filippo Inzaghi. Indikasi tersebut bisa dibuktikan setelah Milan tercecer di peringkat 10 dengan 43 angka, di mana kondisi itu membuat mereka sulit berlaga di pentas Eropa musim depan. Striker Milan Mattia Destro mengaku timnya telah berusaha keras menghadapi Napoli.

Namun, kehilangan satu pemain sejak menit pertama (Mattia de Sciglio) membuat determinasi I Rossoneri mengendur. Dia pun berharap timnya lekas bangkit pada lagalaga selanjutnya. “Saya pikir kami sudah kehilangan sejak awal, meski kami sempat mengimbangi mereka hingga turun minum. Kami sejatinya membutuhkan peningkatan dan saya percaya kami bisa secepatnya melakukan itu,” pungkas Destro.

Edi yuli
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7920 seconds (0.1#10.140)