Ini Langkah Arema dan Persegres Siasati Penghentian Liga

Selasa, 05 Mei 2015 - 16:06 WIB
Ini Langkah Arema dan Persegres Siasati Penghentian Liga
Ini Langkah Arema dan Persegres Siasati Penghentian Liga
A A A
MALANG - Jika klub-klub QNB League 2015 memilih opsi memutus kontrak pemain alias membubarkan tim, Arema Cronus menjadi salah satu klub yang berupaya tetap eksis. Hingga sekarang belum ada rencana mengakhiri kontrak dengan pemain maupun pelatih.

Arema masih berharap musim ini ada kompetisi sepak bola, walau bukan lanjutan QNB League yang telah dihentikan. Jika ada kegiatan kompetisi yang bisa diikuti, maka Singo Edan tidak harus membubarkan tim yang susah payah dibangun sejak akhir 2014.

"Sampai saat ini Arema Cronus masih utuh. Belum tebersit memutus kontrak pemain dan pelatih walau tim libur sejak batalnya laga lawan PBR. Kami sebenarnya ingin ada kegiatan kompetisi, misalnya turnamen antara klub-klub level ISL," ujar Sudarmaji, Media Officer Arema Cronus.

Namun keinginan Arema tersebut sangat tidak mudah. Sebab faktanya setiap pertandingan yang digelar PSSI atau PT Liga Indonesia terbendung izin keamanan setelah dibekukannya PSSI oleh Menpora. Bagaimana jika sepanjang tahun tanpa kegiatan sepak bola?

"Pasti kami akan menggelar pertemuan dengan pemain dan pelatih untuk membicarakan situasi ke depannya. Yakni mencari solusi yang bisa diterima semua pihak. Kami sangat tidak ingin tim yang kami bangun susah payah ini bubar di tengah jalan," cetus Sudarmaji.

Sikap bertahan juga ditempuh Persegres Gresik United. Hingga sekarang belum ada niatan memutus kontrak pemain walau klausul kontrak sangat memungkinkan menempuh langkah itu. "Tim libur, tapi belum dibubarkan," ujar Pelatih Persegres Liestiadi.

Dia melanjutkan, "Belum ada keputusan apa pun dari manajemen selain meliburkan tim. Kami juga tidak tahu kapan berlatih lagi. Sebagai pelatih saya ingin ada kompetisi alternatif kalau memang liga tidak digulirkan lagi." Dengan adanya kegiatan sepak bola, dia yakin kerugian klub bisa lebih diminimalisir.

Dengan tanpa kegiatan apa pun sepanjang tahun, Liestiadi tak yakin tim bisa tetap dipertahankan. "Tidak mungkin tim ini dipersiapkan untuk liga 2016. Operasional butuh biaya, juga gaji pemain. Kecuali kalau ada kompetisi alternatif, mungkin bisa dilanjutkan," pungkasnya.

Harapan klub adanya kompetisi alternatif memang masih terjal. Kemungkinan adanya kompetisi sebenarnya masih sangat terbuka, hanya saja nantinya di bawah kendali tim transisi bentukan Menpora. Dan, hampir dipastikan klub-klub enggan mengikuti liga tersebut.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5893 seconds (0.1#10.140)